1.5 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium kimia organik F-MIPA USU. Analisa secara spektroskopi FT-IR di salah satu laboratorium kimia perusahaan swasta di
Medan.
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui eksperimen laboratorium. Pada penelitian dilakukan sintesis surfaktan anionik kalium 9,10-dihidroksi stearat dan surfaktan nonionik 9,10-
dihidroksi-
N
-2-etanolstearamida dari asam oleat. Kedua jenis surfaktan tersebut dapat dihasilkan melalui transformasi ikatan π dan gugus karboksilat dari asam oleat
C
18-1
melalui reaksi epoksidasi diikuti hidrolisis yang dilanjutkan reaksi penyabunan dengan KOH dan juga reaksi amidasi dengan etanolamin. Asam oleat diepoksidasi
dengan asam performat dengan menggunakan katali H
2
SO
4p
yang dilanjutkan hidrolisis diikuti reaksi penyabunan dengan KOH menghasilkan surfaktan anionionik
kalium 9,10-dihidroksi stearat. Selanjutnya hasil amidasi dengan etanolamin dengan menggunakan katalis NaOCH
3
menghasilkan surfaktan nonionik 9,10-dihidroksi-
N
-2- etanolstearamida. Konformasi hasil reaksi dilakukan pengujian melalui analisis
spektroskopi FT-IR diikuti karakterisasi yang dibandingkan dengan surfaktan kalium stearat yaitu penentuan nilai konsentrasi miesel kritis CMC, tegangan permukaan,
kekuatan busa dan stabilitas busa.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Oleokimia
Oleokimia pada dasarnya merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari trigliserida yang berasal dari minyak dan lemak menjadi asam lemak dan gliserin serta turunan
asam lemak baik dalam bentuk ester, amida, sulfat, sulfonat, alkohol, alkoksi, maupun sabun. Oleokimia merupakan turunan gliserol dengan asam lemak yang berubah
dalam bentuk turunannya yang digunakan baik sebagai surfaktan, deterjen, polimer, aditif, bahan bakar dan sebagainya. Bahan dasar oleokimia seperti gliserol, asam
lemak, alkil asam lemak, amina asam lemak dan alkohol asam lemak dapat diperoleh dengan mengubah lipida baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan menjadi
gliserol dan turunan asam lemak.
Sumber minyak dan lemak alami dapat berasal dari bahan nabati maupun hewani. Sumber minyak nabati diantaranya adalah minyak kelapa sawit, minyak
kacang kedelai, minyak biji bunga matahari, minyak biji wijen, minyak jarak dan sebagainya. Sedangkan minyak dan lemak yang berasal dari hewan yaitu seperti
minyak sapi, minyak domba, minyak babi, minyak ikan dan lain-lain. Minyak dan lemak tersebut sangat luas penggunaannya, baik sebagai bahan baku lemak dan
minyak yang dapat dikonsumsi maupun sebagai bahan oleokimia Richtler dan Knault, 1984.
Produk-produk oleokimia adalah berasal dari penggunaan asam lemak dan gliserol. Penggunaan terbesar daripada asam lemak adalah dengan mengubahnya
menjadi alkohol asam lemak, amida, garam asam lemak dan juga plastik termasuk nilon hampir mencapai 40 dari total penggunaannya. Penggunaan terbesar
Universitas Sumatera Utara
berikutnya sebesar 30 untuk dijadikan sabun, deterjen, dan kosmetik. Asam lemak juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan resin dan cat sekitar 15, sisanya
digunakan sebagai pembantu dalam industri pembuatan ban, tekstil, kulit kertas, pelumas, lilin. Penggunaan terbesar dari gliserol adalah industri farmasi dan
kosmetika serta makanan Richtler dan Knault, 1984. Diagram alir dari oleokimia dapat dilihat pada tabel 2.1. berikut:
Tabel 2.1 Diagram Alur Oleokimia
Bahan Dasar Bahan Dasar Oleokimia
Turunan Oleokimia
MinyakLemak Asam Lemak