Permasalahan Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Garam kalium atau natrium dari asam lemak merupakan bahan yang telah lama digunakan sebagai pembersih yang dikenal sebagai sabun. Adanya gugus hidroksi pada garam asam lemak akan menaikkan sifat hidrofilik sekaligus harga HLB Hydrophilic Lipophilic Balance akan meningkat sehingga kegunaan sabun poliol dari garam asam lemak dapat dimanfaatkan sebagai sabun yang baik untuk bahan pencuci dalam air sadah. Awang,dkk, 2001. Asam karboksilat seperti asam lemak juga dapat diubah menjadi senyawa alkanolamida melalui reaksi amidasi asam lemak maupun metilester asam lemak dengan etanolamin. Senyawa tersebut merupakan surfaktan non ionik yang banyak digunakan sebagai surfaktan untuk penstabil busa pada sampo maupun detergen, baik dalam bentuk padat maupun cairan Maag, 1984. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mensintesis dua bentuk jenis surfaktan yakni yang memiliki gugus diol yakni surfaktan anionik kalium 9,10- dihidroksi stearat dan surfaktan nonionik 9,10-dihidroksi- N -2-etanolstearamida yang diturunkan dari asam oleat. Selanjutnya surfaktan yang diperoleh dianalisis dengan spektrofotometer FT-IR dan dianalisis nilai konsentrasi misel kritis CMC, tegangan permukaan, kekuatan busa dan stabilitas busa.

1.2 Permasalahan

1. Apakah dari asam oleat yang memiliki ikatan rangkap dan gugus fungsi karboksilat, melalui reaksi epoksidasi diikuti dengan hidrolisis dapat menghasilkan asam 9,10-dihidroksi stearat yang selanjutnya disafonifikasi dengan KOH akan menghasilkan surfaktan anionik kalium 9,10-dihidroksi stearat dan diamidasi dengan etanolamin akan menghasilkan surfaktan nonionik 9,10-dihidroksi- N -2- etanolstearamida. 2. Sejauh manakah perbedaan nilai konsentrasi miesel kritis CMC dan tegangan permukaan dari kedua surfaktan yang disintesis yaitu surfaktan anionik kalium 9,10-dihidroksi stearat dan surfaktan nonionik 9,10-dihidroksi- N -2- etanolstearamida. Universitas Sumatera Utara 3. Sejauh manakah perbedaan nilai kekuatan busa dan stabilitas busa dari kedua surfaktan yang disintesis yaitu surfaktan anionik kalium 9,10-dihidroksi stearat dan surfaktan nonionik 9,10-dihidroksi- N -2-etanolstearamida yang juga dibandingkan dengan sabun kalium stearat.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mensintesis surfaktan anionik kalium 9,10-dihidroksi stearat dan surfaktan nonionik 9,10-dihidroksi- N -2-etanolstearamida dari asam oleat. 2. Untuk mengetahui perbedaan nilai konsentrasi miesel kritis CMC dan tegangan permukaan dari kedua surfaktan yang disintesis yaitu surfaktan anionik kalium 9,10-dihidroksi stearat dan surfaktan nonionik 9,10-dihidroksi- N -2-etanol stearamida. 3. Untuk mengetahui perbedaan nilai kekuatan busa dan stabilitas busa dari kedua surfaktan yang disintesis yaitu surfaktan anionik kalium 9,10-dihidroksi stearat dan surfaktan nonionik 9,10-dihidroksi- N -2-etanolstearamida yang juga dibandingkan dengan sabun kalium stearat.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang pengembangan reaksi-reaksi kimia organik terhadap industri oleokimia dalam meningkatkan penggunaan asam oleat sebagai bahan dasar surfaktan anionik dan nonionik. Universitas Sumatera Utara

1.5 Lokasi Penelitian

Dokumen yang terkait

Sintesis N-9,10 Dihidroksi Stearil Kitosan Melalui Reaksi Antara Kitosan Dengan Oleil Klorida Yang Diikuti Reaksi Epoksidasi

2 60 71

Sintesis Senyawa 9,10-Dihidroksi N,N- BIS (2-Hidroksietil) Stearamida Campuran Dari Asam Oleat

2 60 62

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

4 92 69

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

3 17 69

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

0 0 12

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

0 0 2

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

0 0 4

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

0 0 21

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

0 0 3

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

0 0 8