a. Fungsi Anggaran Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis menuntut pemikiran yang teliti
dan akan memberikan gambaran yang lebih nyatajelas dalam unit dan uang. Misalnya, laba tahun 1996 direncanakan setinggi-tingginya. Rencana yang
dirumuskan dengan kata “setinggi-tingginya” tidak jelas maksudnya, karena laba yang setinggi-tingginya bagi perusahaan yang satu tidak sama dengan perusahaan yang
lain. Dalam anggaran, rencana laba setinggi-tingginya dirumuskan teliti dan nyata, yaitu dinyatakan secara kuantitatif. Misalnya laba tahun 1996 yang harus dicapai
perusahaan kecap sehat direncanakan setinggi-tingginya Rp. 2.835.872. b. Fungsi Pelaksanaan
Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras dalam mencapai tujuan laba. Jadi
anggaran penting untuk menyelaraskan setiap bagian kegiatan.
c. Fungsi Pengawasan
Anggaran merupakan alat pengawasan, pengawasan berarti mengevaluasi terhadap pelaksanaan pekerjaan, dengan cara:
1. Membandingkan realitas dengan rencana anggaran,
2. Melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu misalnya jika terdapat
penyimpangan yang merugikan.
3. Jenis-jenis Anggaran
Anggaran dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian, bila dilihat dari sudut pandang berikut:
1. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :
Universitas Sumatera Utara
a. Anggaran variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval kapasitas
tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas yang berbeda, misalnya : Anggaran
penjualan disusun berkisar antara 1000 unit sampai 2000 unit. Anggaran variabel disebut juga dengan anggaran fleksibel.
b. Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat
kapasitas tertentu. Misalnya penjualan direncanakan 1500 unit, dengan demikian anggaran lainnya dibuat berdasarkan anggaran penjualan 1500 unit.
Anggaran tetap disebut juga anggaran statis. 2.
Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran-anggaran operasional dan anggaran keuangan.
a. Anggaran operasional, adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan
rugilaba. Anggaran operasional antara lain terdiri dari : 1
Anggaran penjualan 2
Anggaran biaya pabrik, terdiri dari : -
Anggaran biaya bahan baku -
Anggaran biaya tenaga kerja langsung -
Anggaran biaya overhead pabrik. 3
Anggaran beban usaha 4
Anggaran laporan rugilaba b.
Anggaran keuangan, adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca dan anggaran keuangan, antara lain terdiri dari :
1 Anggaran kas
2 Anggaran piutang
3 Anggaran persediaan
Universitas Sumatera Utara
4 Anggaran utang
5 Anggaran modal
Untuk keanggaran perusahaan satu tahun, kita mengacu pada anggaran induk. Anggaran induk adalah rencana keuangan komprehensif yang dibuat dari anggaran-
anggaran kegiatan dan depertemen-departemen. Sebuah anggaran induk dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Anggaran Kegiatan Operasional Operasional Budget, yang terdiri dari :
a. Anggaran penjualan.
b. Anggaran produksi.
c. Anggaran biaya produksi.
d. Anggaran perhitungan laba rugi.
2. Anggaran Keuangan Financial Budget, yang terdiri dari :
a. Anggaran kas.
b. Anggaran neraca.
c. Anggaran modal.
Anggaran kegiatan operasi adalah anggaran kegiatan-kegiatan sebuah perusahaan yang menghasilkan pendapatan. Tujuan utama kegiatan operasi adalah
menjadi sebuah pro forma atau laba-rugi. Anggaran keuangan berkaitan dengan arus kas masuk dan arus kas keluar
beserta dengan posisi keuangan. Anggaran induk dibuat untuk periode satu tahun, sesuai dengan tahun fiskal perusahaan. Anggaran tahunan ini dipecah menjadi
anggaran kuartalan atau anggaran bulanan. Penggunaan periode-periode yang pendek memungkinkan para manajer membandingkan data aktual dengan data anggaran
dalam periode berjalan dan pada saat itu juga membuat perbaikan-perbaikan.
Universitas Sumatera Utara
Jenis-jenis Anggaran Induk, yaitu : 1.
Anggaran Induk Konvensional, dalam banyak segi anggaran ini didasarkan pada anggaran induk yang mendahuluinya.
2. Zero-Based Budget ZBB, sistem ini dimulai dengan menyusun suatu daftar
mengenai seluruh aktivitas atau program yang disebut paket-paket keputusan dari suatu pusat pertangguangjawaban.
3. Perencanaan Program dari Sistem Anggaran PPSA, mengalokasikan sumber-
sumber kas organisasi yang jumlahnya terbatas untuk setiap aktivitas dan program yang paling memungkinkan untuk memenuhi tujuan dan maksud
organisasi.
D. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Produksi 1. Penentuan, Manfaat dan Masalah Potensial Biaya Standar
Dalam penyusunan anggaran sebaiknya ditentukan terlebih dahulu standard- standard yang digunakan baik untuk standard biaya maupun standard untuk hal lain
yang mungkin berguna. Khusus untuk biaya, biaya standar dan biaya taksiran digunakan untuk menjadi tolak ukur pengawasan biaya. Informasi mengenai selisih
antara biaya standar dan biaya sesungguhnya ini disajikan kepada manajemen untuk dijadikan dasar penentuan sebab-sebab terjadinya selisih. Informasi mengenai
penyebab terjadinya selisih ini dapat dipakai untuk menilai prestasi kerja yang bertanggung jawab atas terjadinya selisih tersebut.
Biaya standar dihitung berdasarkan standar fisik yaitu standar dasar dan standar yang berlaku pada saat ini current. Standar dasar adalah tolak ukur yang
digunakan untuk membandingkan baik yang diharapkan maupun yang sesungguhnya terjadi.
Universitas Sumatera Utara
Penentuan biaya standar yang dilakukan manajemen perusahaan terhadap anggaran biaya produksi dapat dikategorikan :
1. Standar Biaya Material
Standar yang didapat dari standar biaya material ini berupa standar harga material dan kuantitas. Standar harga memungkinkan manajemen untuk mengecek
pelaksanaan dan pengaruh dari faktor-faktor internal maupun eksternal. Selain itu pengaruh turun naiknya harga terhadap keuntungan perusahaan. Jika harga yang
dibayar lebih atau kurang dari harga standar, maka terjadi penyimpangan harga price variance. Standar kuantitas dan penyimpangannya umumnya disusun dari perincian-
perincian material yang dibuat oleh departemen teknik atau bagian yang merancang barang produksi. Standar kuantitas dapat dihitung dengan mengalikan jumlah bahan
baku yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit barang standar dengan jumlah yang sesungguhnya dengan angka standarnya, dimana keduanya dihitung dengan
penentuan dari harga standar yang sama. 2.
Standar Upah Buruh atau Tenaga Kerja Langsung Standar upah buruh langsung ini terdiri dari standar tarif upah atau biaya dan
standar efisiensi waktu dan pemakaian. Tarif upah dapat ditentukan atas dasar perjanjian dengan organisasi karyawan, data upah masa lalu yang dapat digunakan
sebagai dasar tarif standar. Sedangkan jam tenaga kerja standar dapat ditentukan dengan cara menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam satu pekerjaan
pada periode yang lalu, membuat test run atau percobaan operasi produksi dibawah keadaan normal yang diharapkan, mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari
berbagai kerja bawahan dibawah keadaan nyata yang diharapkan, mengadakan taksiran yang wajar didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan operasi produksi
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
3. Standar Biaya Overhead Pabrik
Penentuan standar biaya overhead pabrik adalah menggunakan anggaran fleksibel yang memisahkan antara biaya tetap dengan biaya variabel. Standar biaya
overhead pabrik dapat ditetapkan untuk setiap unsur biaya yang dianggarkan, baik dalam jumlah total per unsur atau per unit, misalnya biaya energi per jam kerja atau
per luas ruangan yang dipakai. Sedangkan biaya taksiran dapat ditentukan atas dasar data masa lalu, dari
perhitungan yang dibuat oleh perusahaan, dari rumus kimia atau matematis, atau secara sederhana dengan taksiran. Biaya taksiran ditentukan untuk setiap jenis produk
yang diproduksi, pada awal masa produksi atau pada awal tahun anggaran. Sistem Biaya Standar mempunyai manfaat sebagai berikut :
1. Penggunaan biaya standar dapat mengarahkan manajemen pada penyimpangan- penyimpangan yang memerlukan perhatian management by exception.
Pendekatan ini membantu manajer memusatkan pada isu yang penting. 2. Sejauh standar tersebut dipandang masuk akal bagi karyawan, mereka dapat
mempromosikan ekonomi dan efisiensi. Mereka menyediakan benchmark yang dapat digunakan oleh individu untuk mengukur kinerja mereka.
3. Biaya standar dapat menyederhanakan pembukuan. Selain pencatatan biaya ke tiap-tiap pekerjaan, biaya standar untuk bahan, tenaga kerja dan overhead pabrik
dapat dibebeankan ke pekerjaan. 4. Biaya standar cocok dalam sistem terintegrasi “akuntansi pertanggungjawaban”.
Standar tersebut menetapkan berapa biaya yang seharusnya, siapa yang bertanggung jawab terhadapnya dan apakah biaya sesungguhnya terkendali.
Penggunaan biaya standar dapat menimbulkan sejumlah masalah potensial, yaitu sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Laporan selisih biaya standar biasanya disiapkan secara bulanan dan seringnya
dikeluarkan beberapa hari atau minggu setelah akhir bulan. Sebagai konsekuensinya informasi dalam laporan tersebut begitu membosankan sehingga
hampir membuat tidak berguna lagi. b.
Apabila manajer tidak begitu peka dan menggunakan laporan selisih sebagai suatu kelompok, maka semangatnya akan berkurang. Jika selisih digunakan sebagai
suatu kelompok para bawahan mungkin berusaha untuk menutupi selisih yang tidak menguntungkan atau mungkin mengambil tindakan yang berlawanan dengan
tujuan perusahaan sehingga selisih tersebur seakan-akan menguntungkan bagi perusahaan.
c. Dalam beberapa kasus, selisih “menguntungkan” dapat buruk atau lebih buruk
dibandingkan dengan selisih “tidak menguntungkan”. d.
Mungkin terdapat kecenderungan dalam sistem pelaporan biaya standar untuk menekankan pemenuhan standar dengan mengesampingkan tujuan penting lainnya
seperti memelihara dan meningkatkan kualitas, pengiriman tepat waktu dan kepuasan konsumen.
e. Memenuhi standar mungkin saja tidak cukup, perbaikan berkelanjutan mungkin
diperlukan agar tetap bertahan dalam lingkungan perbaikan sekarang.
2. Prosedur Penyusunan Anggaran