Ad.2. Biaya pabrik
Adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam mengolah kelapa sawit di pabrik.
terdiri dari :
a. Gaji, tunjangan dan biaya sosial peg. Staf Pengolahan Kepala Dinas Tenik
dan Asistennya, Kepala Dinas Pengolahan dan Asistennya. b.
Biaya pengolahan c.
Biaya pemeliharaan mesin dan instalasi d.
Biaya pengepakan e.
Asuransi pabrik f.
Biaya pengolahan dari dan untuk kebun seinduk g.
Biaya pengolahan dari pihak ke III h.
Biaya perlengkapan pabrik.
3. Biaya Penyusutan
Adalah biaya penyusutan atas semua aktiva tetap perusahaan yang dibebankan sebagai biaya produksi perusahaan yang terdiri sebagai berikut :
- Penyusutan tanaman menghasilkan TM
- Penyusutan bangunan rumah
- Penyusutan bangunan perusahaan
- Penyusutan mesin dan instalasi
- Penyusutan jalan, jembatan dan saluran air
- Penyusutan alat pengangkutan
- Penyusutan inventaris
Universitas Sumatera Utara
3. Perencanaan dan Penyusunan Anggaran Biaya Produksi
Anggaran biaya produksi pada perusahaan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
a. Dasar penyusunan anggaran
b. Prosedur penyusunan anggaran
Ad. a. Dasar penyusunan anggaran
Dalam menyusun anggaran biaya produksinya, PTPN IV Unit Kebun Pabatu harus memperhatikan volume kegiatan perusahaan selama beberapa tahun
sebelumnya termasuk realisasi biaya tahun yang lalu dan taksiran biaya untuk tahun anggaran berjalan. Contohnya untuk anggaran tahun 2006, maka harus diperhatikan:
- Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP Tahun 2005
- Volume kegiatan dan biaya yang direalisasi tahun 2005
- Taksiran kegiatan dan taksiran biaya untuk tahun 2006 sebagai tahun anggaran.
Dalam menyusun rencana fisik dan pemakaian biaya produksi, PTPN IV Unit Kebun Pabatu tentunya mempedomani ketentuan-ketentuan yang telah dikeluarkan
oleh Kantor Direksi, antara lain : -
Standard pemakaian tenaga kerja -
Standard pemakaian bahan-bahan -
Standard jam-jam penggunaan mesin -
Rawatan dan pemeliharaan yang diperlukan -
Tarif-tarif dan harga barang dan jasa -
Faktor-faktor lainnya
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan ketentuan yang diberlakukan di PTPN, maka rencana kerja dituangkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan RKAP. Dalam menyusun
RKAP Perkebunan dasar yang digunakan adalah berpedoman pada : -
SK. Menteri Pertanian No. KB620197MentanV1998 tgl. 28 Mei 1988 tentang Standar Fisik.
- SK. Menteri Keuangan No. 741 KMK.0089 sebagai produk dari Inpres No. 5
tahun 1988 yang menjadi acuan dalam penyusunan pedoman RKAP yang dikeluarkan Menteri Pertanian cq BTU BUMN.
Pedoman tersebut makin disempurnakan lagi dengan SK Menteri Keuangan No. 489kmk1995 tgl. 26 Oktober 1995 yang menegaskan RKAP harus memuat :
- Rencana Kerja
- Anggaran Perusahaan
- Proyeksi Keuangan Pokok
- Proyeksi Keuangan Anak Perusahaan
- Rencana Kerja dan Anggaran PUKK
- Hal-Hal lain yang diputuskan dalam RUPS
Ad. b. Prosedur penyusunan anggaran
Penyusunan anggaran pada PT. Perkebunan Nusantara IV dilaksanakan dalam beberapa tahap sebagai berikut:
Tahap I
Masing-masing Bagian di Kantor Pusat Medan mempersiapkan penyusunan norma- norma serta standar satuan kegiatan kerja yang akan diberlakukan pada tahun yang
akan datang dimana pelaksanaannya dikoordinir oleh Urusan Anggaran di Bagian Keuangan.
Universitas Sumatera Utara
Tahap II
Direksi mengadakan rapat dengan semua Manajer Grup, Manajer Unit Usaha dan Kepala Bagian di Kantor Pusat membahas rencana strategis dan kebijakan yang akan
dikerjakan pada tahun depan. Pada kesempatan ini juga daftar tarif, norma-norma dan standard satuan kegiatan kerja dibagikan disertai dengan rencana jadwal
penyelesaiannya.
Tahap III
Manajer Grup mengadakan rapat dengan semua Manajer Unit yang dibawahinya untuk membahas rencana kerja yang telah disusun oleh masing-masing Manajer Unit
secara Bottom Up. Adapun rencana kerja biaya produksi yang diajukan antara lain sebagai berikut :
1. Rencana produksi tanaman
2. Rencana produksi tanaman per tahun tanam
3. Rencana produk tanaman afdeling
4. Rencana biaya produksi
5. Anggaran belanja pemeliharaan tanaman menghasilkan TM dan biaya umum
6. Rencana pembelian hasil tanaman
7. Anggaran belanja bagian pengolahan
8. pemeliharaan tanaman menghasilkan - Himpunan Kebun
9. Rencana pemeliharaan tanaman afdeling
10. Rencana pemeliharaan TM, Anggaran hari kerja
11. Rencana pemeliharaan TM Anggaran bahan baku
12. Panen dan pengumpulan - Himpunan Kebun
13. Panen dan pengumpulan anggaran belanja afdeling
14. Hari kerja penen belanja afdeling
Universitas Sumatera Utara
15. pengangkutan ke pabrik – Himpunan Kebun
16. Pengangkutan ke pabrik anggaran belanja afdeling
17. Anggaran belanja biaya umum
18. Kebutuhan hari kerja pengolahan
19. Kebutuhan bahan-bahan pengolahan
20. Anggaran belanja biaya pengolahan
Hasil pembahasan bersama tersebut dijadikan acuan dalam memperbaiki RKAP unit yang telah diajukan sebelumnya oleh masing-masing Manajer Unit kepada Manajer
Grup. Setelah RKAP unit diperbaiki dan telah disetujui Manajer Grup maka dikirimlah buku RKAP Unit ke Kantor Pusat.
Tahap IV
Tim di Kantor Pusat mengadakan rapat pembahasan dengan masing-masing Manajer Grup, rapat pembahasan ini biasa dilaksanakan berulang-ulang kali 3-4 kali hingga
diperoleh hasil negosiasi yang disepakati bersama
Tahap V
Bagian Keuangan di Kantor Pusat mengolah kompilasi data RKAP yang diajukan oleh masing-masing Manajer Unit Usaha dan Manajer Grup sampai menerbitkan satu
buku RKAP PTPN IV.
Tahap VI
Buku RKAP PTPN IV disampaikan ke Dewan Komisaris dan dibahas antara Direksi dengan anggota-anggota Dewan Komisaris. Hasil pembahasan dengan Dewan
Komisaris dijadikan acuan dalam memperbaiki RKAP PTPN IV.
Tahap VII
Buku RKAP yang telah diperbaiki berdasarkan hasil pembahasan dengan Dewan Komisaris disampaikan kepada Menteri Negara BUMN selaku pemegang saham
Universitas Sumatera Utara
paling lambat 60 hari sebelum tahun anggaran dilaksanakan. Kantor Kementerian BUMN mengadakan rapat dengan jajaran Direksi untuk membahas buku RKAP yang
telah diterimanya. Rapat ini biasanya sampai dua kali yaitu pertama pembahasan Tim Teknis dan kedua pembahasan Pra RUPS dimana PTPN IV akan mengadakan revisi
terhadap buku RKAP yang telah diajukannya.
Tahap VIII
Pengesahan RKAP dalam RUPS oleh Menteri Negara BUMN selaku pemegang saham yang dihadiri oleh Deputi Bidang Agroindustri selaku kuasa dan mewakili
Menteri Negara BUMN, anggota Komisaris dan Direksi PTPN IV. RUPS dilaksanakan paling lambat 1 satu bulan setelah anggaran berjalan.
Tahap IX
Direksi mengadakan rapat dengan Manajer Grup untuk memberikan arahan dari hasil RUPS dan menyampaikan RKAP yang telah disetujui Pemegang Saham dan
selanjutnya untuk diteruskan kepada Manajer Unit untuk dipedomani dalam pelaksanaannya di UnitKebun.
4. Pelaksanaan Anggaran Biaya Produksi