Laporan Realisasi Biaya Produksi

baku yang tidak tepat, adanya perubahan metode produksi, dan penyusunan rencana produksi yang tidak teliti. Penyimpangan upah langsung dapat terjadi karena adanya perbedaan tarif dan jumlah pemakaian jam kerja, jika dibandingkan dengan standar tarif dan standar pemakaian jam kerja langsung. Penyimpangan tarif upah langsung dapat disebabkan karena rencana dan jadwal penugasan tenaga kerja yang tidak efisien, penetapan tarif upah langsung berbeda untuk masing-masing pekerja. Penyimpangan efisiensi upah langsung dapat disebabkan karena tenaga kerja bekerja tidak efisien, sehingga hasil kerjanya berada dibawah standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Peralatan kerja yang tidak memadai, bahan baku yang dibutuhkan tidak sesuai dengan standar kebutuhan produksi yang mengakibatkan tenaga kerja tidak bekerja secara penuh dan sebagainya. Penyimpangan biaya pabrik tidak langsung dibedakan atas biaya terkendali Controllable Variance dan penyimpangan volume Volume Variance. Penyimpangan terkendali pada umumnya disebabkan karena kenaikan harga bahan tidak langsung, upah tidak langsung, dan sebagainya. Penyimpangan volume terjadi karena adanya perubahan metode penyusutan atas bangunan pabrik, misalnya metode garis lurus diganti dengan metode saldo menurun berganda. Penyebab lainnya adalah karena kenaikan premi asuransi, kenaikan gaji karyawan pabrik, dan lain sebagainya. Pembebanan penyimpangan bahan baku langsung, upah langsung dan biaya pabrik tidak langsung dapat dibebankan ke harga pokok penjualan dan ke persediaan barang jadi.

F. Laporan Realisasi Biaya Produksi

Universitas Sumatera Utara Setelah membuat rencana berdasarkan anggaran dan biaya standar, maka semua penyimpangan biaya dari rencana yang kiranya penting bagi manajemen harus dicatat dan dicantumkan dalam realisasinya. Laporan ini harus disusun sehingga sekaligus manajemen dapat merangkap persoalannya dan segera membuat keputusan mengenai tindakan koreksi yang harus diambil. Oleh karena itu, laporan harus memperlihatkan dengan jelas apa yang menjadi sebab dari penyimpangan dan siapa yang bertanggung jawab atas penyimpangan tersebut dan juga siapa yang harus melakukan tindakan untuk memperbaiki penyimpangan yang terjadi. Laporan relisasi menyajikan perbandingan antara prestasi sesungguhnya dan prestasi yang diharapkan. Suatu perbandingan antara hasil realisasi aktual dengan rencana dan anggaran dianggap merupakan tahapan pengawasan yang sangat penting. Pada setiap laporan realisasi biasanya disajikan kedua hal diatas, sehingga dapat menggambarkan sebab-sebab terjadinya penyimpangan. Periode penyusunan laporan ini antara satu perusahaan dengan perusahaan lain sangat berbeda. Kadang-kadang perusahaan menyusun dalam waktu tahunan, triwulan dan bulanan. Karena manfaat yang diperoleh dari penyusunan laporan ini sangat besar yaitu dengan secepatnya dapat diketahui penyimpangan yang terjadi, sehingga dapat diperbaiki sejak awal. Biasanya perusahaan menyusun laporannya dalam bentuk bulanan dan triwulanan. Laporan realisasi anggaran sering tidak berhasil mencapai tujuannya karena kesalahan-kesalahan sebagai berikut : 1. Laporan sudah tidak berlaku lagi sehingga tidak dapat dipergunakan untuk melakukan tindakan koreksi pada awalnya. Universitas Sumatera Utara 2. Laporan terlalu panjang sehingga para manajer tidak sempat untuk mempelajarinya. 3. Laporan susah untuk dimengerti karena tidak jelas dan berbelit-belit. 4. Karena suatu dan lain hal laporan tersebut tidak sampai ditangan manajer yang harus menerimanya. Sebagaimana halnya dalam bentuk anggaran, bagi laporan realisasi tidak ada suatu bentuk standar yang harus dipergunakan. Ini berarti bahwa masing-masing perusahaan mempunyai kebebasan untuk menentukan bentuk serta formatnya sesuai dengan keadaan perusahaan masing-masing. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara IV Medan yang berlokasi di Jl. Letnan Jendral Suprapto No. 2 Medan dan dilanjutkan ke lokasi perkebunan UnitKebun Pabatu, Tebing Tinggi. Penelitian dimulai bulan Maret 2007 sampai dengan selesainya skripsi ini.

B. Jenis Penelitian

Dalam kegiatan pengumpulan data-data yang relevan, dalam penyusunan skripsi ini penulis meggunakan metode deskriptif yaitu suatu penelitian yang menguraikan sifat-sifat dan keadaan yang sebenarnya dari objek penelitian dengan studi kasus pada PT. Perkebunan Nusantara IV UnitKebun Pabatu.

C. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari objek penelitian yaitu PT. Perkebunan Nusantara IV Medan dan UnitKebun Pabatu baik melalui teknik wawancara maupun observasi terhadap bagian-bagian yang memiliki keterkaitan dengan permasalahan seperti bagian keuangan, bagian tanaman dan bagian pengolahan. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, baik berupa data dari penelusuran catatan dan dokumen resmi perusahaan maupun berupa publikasi yang relevan dengan masalah yang dibahas; antara lain data 55 Universitas Sumatera Utara