Pemberian Tunjangan

10.4 Pemberian Tunjangan

Bagi karyawan yang akan berhenti dari pekerjaannya, baik karena perundang-undangan, karena keinginan perusahaan, maupun karena hal lainnya perlu diberikan tunjangan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 150/Men/2000 dikemukakan bahwa untuk lebih menjamin adanya ketertiban, keadilan, dan kepastian hukum dalam penyelesaian pemutusan hubungan kerja perlu diatur penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang jasa, dan ganti kerugian di perusahaan.

Besarnya tunjangan didasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku atau peraturan perusahaan atau kesepakatan bersama. Ketentuannya adalah sebagai berikut.

a. Bagi karyawan yang diputuskan hubungan kerjanya berdasarkan undang-undang, peraturan perusahaan, dan kesepakatan bersama memperoleh uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan penggantian kerugian.

b. Dalam hal karyawan ditahan pihak yang berwajib karena diduga melakukan tindak pidana bukan atas pengaduan pengusaha, maka pengusaha tidak wajib membayar upah tetapi wajib memberikan bantuan kepada keluarganya yang menjadi tanggungannya untuk paling lama 6 bulan dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Untuk 1 orang tanggungan 25 % dari upah

2) Untuk 2 orang tanggungan 35 % dari upah

3) Untuk 3 orang tanggungan 45 % dari upah

4) Untuk 4 orang tanggungan 50 % dari upah

c. Dalam hal karyawan ditahan oleh pihak yang berwajib karena pengaduan pengusaha dan selama izin pemutusan hubungan kerja belum diberikan oleh Panitia Daerah atau Panitia Pusat, maka pengusaha wajib memberikan upah pekerja sekurang-kurangnya 75% dan berlaku paling lama 6 bulan takwim terhitung sejak hari pertama pekerja ditahan.

d. Dalam hal karyawan mengundurkan diri atas kemauan sendiri memperoleh uang penggantian hak sebagaimana di atas, dengan syarat karyawan tersebut:

1) Mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis

2) Tidak terikat dalam ikatan dinas

3) Tetap melaksanakan kewajiban sampai tanggal pengunduran diri 3) Tetap melaksanakan kewajiban sampai tanggal pengunduran diri

f. Dalam hal pensiun, dimana karyawan diikutsertakan dalam program pensiun dan iurannya dibayarkan oleh pengusaha, maka karyawan tersebut tidak berhak mendapatkan pesangon dan uang penghargaan masa kerja, tetapi berhak mendapat uang penggantian hak. Bagi pengusaha yang tidak mengikutsertakan karyawannya dalam program pensiun, maka pengusaha wajib memberikan uang pesangon, uang penghargana masa kerja, dan uang penggantian hak.

Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 150 tahun 2000 telah ditetapkan kewajiban pengusaha untuk memberikan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang ganti kerugian kepada tenaga kerja yang bersangkutan, sebagai berikut:

a. Besarnya uang pesangon:

1) Masa kerja kurang dari 1 tahun memperoleh 1 bulan upah

2) Masa kerja 1 tahun lebih atau 2 tahun kurang memperoleh 2 bulan upah

3) Masa kerja 2-3 tahun memperoleh 3 bulan upah

4) Masa kerja 3-4 tahun memperoleh 4 bulan upah

5) Masa kerja 4-5 tahun memperoleh 5 bulan upah

6) Masa kerja 5-6 tahun memperoleh 6 bulan upah

7) Masa kerja 8 tahun lebih memperoleh 9 bulan upah

b. Besarnya uang penghargaan

1) Masa kerja 3-6 tahun memperoleh 2 bulan upah

2) Masa kerja 6-9 tahun memperoleh 3 bulan upah

3) Masa kerja 9-12 tahun memperoleh 4 bulan upah

4) Masa kerja 12-15 tahun memperoleh 5 bulan upah

5) Masa kerja 15-18 tahun lebih memperoleh 6 bulan upah

6) Masa kerja 18-21 tahun lebih memperoleh 7 bulan upah

7) Masa kerja 21-24 tahun lebih memperoleh 8 bulan upah

8) Masa kerja 24 tahun lebih memperoleh 10 bulan upah

c. Besarnya uang ganti kerugian, meliputi:

1) Ganti kerugian untuk istirahat tahunan yang belum diambil dan belum gugur

2) Untuk istirahat panjang bilamana di perusahaan bersangkutan berlaku peraturan istirahat panjang dan pekerja yang belum mengambil istirahat panjang menurut perbandingan antara masa kerja dengan masa kerja yang ditentukan. Istirahat sekurang-kurangnya 2 bulan dan dilaksanakan pada tahun ketujuh dan kedelapan masing-masing 1 bulan gaji bagi pekerja yang telah bekerja selama 6 tahun terus menerus.

3) Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja dan keluarganya ke tempat di mana pekerja diterima bekerja.

4) Penggantian perumahan, pengobatan, dan perawatan ditetapkan sebesar 15% dari uang pesangon dan uang penghargaan

Di samping hal-hal tersebut di atas, menurut Siswanto dalam bukunya Manajemen Tenaga Kerja Indonesia (2001:316), senada dengan peraturan pemerintah yang menetapkan bahwa uang pesangon, uang penghargaan, dan uang ganti kerugian perlu diberikan kepada: Di samping hal-hal tersebut di atas, menurut Siswanto dalam bukunya Manajemen Tenaga Kerja Indonesia (2001:316), senada dengan peraturan pemerintah yang menetapkan bahwa uang pesangon, uang penghargaan, dan uang ganti kerugian perlu diberikan kepada:

1) Untuk pekerja yang menerima upah harian dibayarkan sama dengan 30 kali upah sehari

2) Pekerja yang diberikan upah atas dasar perhitungan upah borongan atau potongan, maka besarnya upah sebulan sama dengan pendapatan rata-rata selama 3 bulan terakhir

3) Pekerja yang pekerjaannya bergantung pada cuaca dan upahnya didasarkan pada upah borongan maka penghitungan upah sebulan dihitung dari upah rata- rata 12 bulan terakhir.

b. Pekerja yang mengundurkan diri secara baik atas kemauan sendiri, maka pekerja berhak atas uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian.

c. Pemutusan hubungan kerja perorangan bukan karena kesalahan pekerja, tetapi pekerja dapat menerima pemutusan hubungan kerja maka pekerja tersebut berhak uang pesangon paling sedikit 2 kali, uang penghargaan masa kerja dan uang ganti kerugian.

d. PHK massal karena perusahaan tutup akibat mengalami kerugian terus menerus yang telah diaudit oleh akuntan publik paling singkat 2 tahun atau keadaan memaksa dapat diberikan uang pesangon, uang penghargaan, dan uang ganti kerugian.

e. PHK massal karena perusahaan tutup bukan karena alasan di atas atau karena melakukan efisiensi, maka pekerja berhak atas uang pesangon sebesar 2 kali, uang penghargaan dan uang ganti kerugian.

f. PHK karena perubahan status atau perubahan kepemilikan perusahaan sebagian atau seluruhnya atau perusahaan pindah lokasi dengan syarat-syarat kerja baru, f. PHK karena perubahan status atau perubahan kepemilikan perusahaan sebagian atau seluruhnya atau perusahaan pindah lokasi dengan syarat-syarat kerja baru,

g. PHK seperti kasus pada butir 6 di atas dan pengusaha tidak bersedia menerima pekerja di perusahaan dengan alasan apa pun maka pekerja berhak atas pesangon sebesar 2 kali, uang penghargaan dan uang ganti kerugian.

Upah yang dijadikan sebagai dasar dalam pembayaran uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang ganti kerugian terdiri atas gaji pokok, segala macam tunjangan, dan harga pembelian dari catu yang diberikan kepada pekerja secara cuma-cuma.