Mengonsumsi Alkohol dan Merokok

Hormone Replacement Therapy; Penelitian tentang terapi hormon menopausal menunjukkan bahwa terjadi peningkatan resiko kanker berkaitan dengan kondisi estrogen tak terlawan akibat pemberian hormone replacement therapy . Hubungan antara terapi hormon menopause dan kanker payudara juga terus diperdebatkan. Menurut penelitian WHI The Women’s Health Initiative, wanita yang mengonsumsi terapi hormon kombinasi estrogen dan progestin, mempunyai resiko untuk terkena kanker payudara dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi plasebo Berek, 2007.

i. Mengonsumsi Alkohol dan Merokok

Peningkatan resiko terjadi sejalan dengan jumlah pengonsumsian alkohol. Dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol, wanita yang mengonsumsi alkohol segelas perhari mengalami peningkatan resiko walaupun kecil. Mereka yang minum 2 – 5 kali perhari mempunyai resiko hingga 1.5 kali lipat lebih tinggi. The International Agency for Research on Cancer 2009 menyimpulkan terdapat bukti yang menunjukkan bahwa merokok dan menjadi perokok pasif dapat menyebabkan kanker payudara. Percobaan pemberian paparan zat-zat yang terkandung dalam rokok pada konsentrasi tinggi menyebabkan kanker payudara pada mencit. Zat-zat tersebut mencapai jaringan payudara dan ditemukan pada air susu American Cancer Society, 2013.

2.3.4. Gejala Klinis

Gejala utama dari kejadian tumor payudara adalah massa dan benjolan. Benjolan yang tidak sakit, keras, mempunyai batas yang ireguler. Sedangkan kanker payudara bisa saja lunak, lembut, atau bulat rapi, dan bisa terasa nyeri American Cancer Society, 2013. Tanda dan gejala lain menunjukkan tumor payudara adalah adanya benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan tangan. Tumor biasanya tunggal dengan garis tengah kurang dari 1 cm, berbatas tegas dan bisa digerakkan. Sedangkan pada keganasan, tumor biasanya dengan batas tidak jelas, konsistensi Universitas Sumatera Utara lunak dan tidak bisa digerakkan Kumar, 2007. Perubahan kulit pada payudara seperti kulit tertarik skin dimpling, benjolan yang terlihat visible lump, gambaran kulit jeruk peau d’ orange, eritema ulkus dan kelainan pada puting, retraksi puting nipple retraction, sekret puting nipple discharge, eksema merupakan tanda keganasan lainnya pada payudara Ndhluni, 2009.

2.3.5. Diagnosis

Menurut Carey 2009, keluhan pada pasien biasanya bermula dari tumor dengan keadaan jinak, tidak teratasi, kemudian menjadi semakin parah. Keluhan- keluhan tersebut antara lain adanya massa pada payudara, keluarnya sekret dari puting, nyeri pada payudara. Untuk segera menegakkan diagnosis segera dapat langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain: a. Anamnesis Anamnesis berperan besar dalam pengelolaan pasien kanker payudara. Dokter dapat memperoleh informasi tentang kondisi medis yang relevan. Hal-hal bersifat simtomatis, riwayat menstruasi, riwayat keluarga dan riwayat pengobatan, obstetri, dan informasi tentang latar belakang pasien sangat berguna untuk mendiagnosa. Selain itu, mendapatkan rincian situasi sosial pasien bisa memberikan informasi tentang meningkatnya risiko akibat menderita gangguan emosi dan psikososial National Breast Cancer Centre, 2001. b. Pemeriksaan Fisik Sampai kini pemeriksaan fisik payudara belum mempunyai standar. Walaupun demikian, pemeriksaan yang baik mempunyai nilai prediktif positif sampai 73 dan nilai prediktif negatif sampai 87. Massa harus bisa teraba secara 3 dimensi, batasnya jelas, konsistensinya berbeda dengan sekitar, dan tidak dipengaruhi oleh siklus haid. Dicurigai ganas apabila konsistensi kenyal-keras, batas tidak tegas, terfiksasi ke jaringan sekitarnya, terdapat retraksi kulit dan atau putih susu, ditemukan luka, atau cairan dari puting susu. Jangan pernah lupa untuk membandingkannya dengan payudara sisi lainnya Fadjari, 2012. Universitas Sumatera Utara c. Pemeriksaan Pencitraan Mammografi; Diagnostic mammography, harus dibedakan dengan screening mammography, dilakukan setelah abnormalitas pada payudara telah terdeteksi melalui pemeriksaan fisik. Diagnostic mammography bertujuan untuk mengevaluasi payudara sebelum dilakukan biopsi. Mammografi termasuk bagian dari triple-test sebelum menyingkirkan kemungkinan perlakuan biopsi Longo, 2010. Ultrasonografi Payudara; Ultrasonografi payudara adalah pemeriksaan tambahan setelah dilakukan mammografi. USG payudara biasanya dilakukan pada wanita berusia dibawah 35 tahun, pada pasien yang telah dilakukan mammografi tetapi massa tidak teraba, pasien yang menolak tindakan aspirasi, dan pasien yang tidak bisa diaspirasi. Kegunaan utama dilakukannya pencitraan dengan ultrasonografi adalah untuk menginvestigasi lesi target yang ditemukan oleh mammografi Carey, 2009 d. Pemeriksaan Patologi Anatomi Fine Needle Aspiration FNA; FNA memiliki peranan penting sebagai bagian dari triple-test bersama pemeriksaan fisik, mamografi untuk menegakkan kejadian tumor atau kanker payudara. Fine needle aspiration dapat memberikan informasi yang cepat apakah masa yang teraba adalah massa padat ataupun cair kista. FNA payudara dilakukan dengan menggunakan syringe 10cc dan jarum 23-gauge, kemudian dapat dilakukan drainase pada masa kistik Hall, 2005. Biopsi Payudara; dilakukan setelah mammogram, tes pencitraan lain ataupun pemeriksaan fisik dilakukan. Biopsi payudara terdiri atas beberapa tipe, antara lain Core Needle Biopsy, Surgical open Biopsy, Lymph node dissection and sentinel lymph node biopsy

2.3.6. Penatalaksanaan

Tatalaksana yang dilakukan untuk pengobatan tumor ataupun kanker payudara biasanya selalu berhubungan dengan pembedahan. Tujuan utama pengobatan kanker payudara pada tahap awal adalah untuk mengangkat tumor dan membersihkan jaringan sekitar tumor. Tumor primer biasanya dihilangkan dengan Universitas Sumatera Utara pembedahan, yaitu lumpectomy di mana tumor tersebut diangkat, atau dengan pembedahan mastectomy, di mana sebagian payudara yang mengandung sel kanker diangkat, atau seluruh payudara diangkat. Selain terapi pembedahan ada radioterapi adjuvan, dimana terapi ini berfungsi untuk mengurangi resiko rekurensi tumor lokal setelah operasi dengan membunuh sel-sel kanker yang tersisa. Selain pembedahan, terapi sistemik yang berhubungan secara hormonal, kemoterapi, dan mengobati sel-sel target juga dipertimbangkan dalam manajemen terapi tumor dan kanker payudara Rubin, 2012.

2.3.7. Deteksi Dini

Skrining tumor dan kanker payudara penting dilakukan sebagai primary care untuk mencegah terjadinya tumor payudara. Skrining tumor payudara dapat dilakukan dengan cara berikut, antara lain:

a. Pemeriksaan Payudara Sendiri