Latar Belakang Prevalensi Tumor Payudara di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik-Medan Tahun 2012

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan data World Health Organization WHO, tumor ganas merupakan salah satu penyebab kematian yang cukup tinggi. Terhitung ditemukan 7.6 juta kasus tumor ganas terjadi pada tahun 2004 di seluruh dunia dan 13 dari segala jenis kematian global disebabkan oleh keganasan WHO, 2008. Diantara seluruh jenis keganasan, tumor ganas payudara adalah tumor ganas yang paling sering ditemukan, khususnya pada wanita. Prevalensi tumor ganas payudara mencapai 23 dari seluruh kejadian keganasan dengan 14 diantaranya menyebabkan kematian CA Cancer J Clin, 2011. Sementara itu, 238.130 wanita di Amerika Serikat didiagnosa menderita tumor ganas payudara dengan 39.520 orang meninggal American Cancer Society, 2011. Data statistik menunjukkan bahwa tumor ganas payudara menempati urutan pertama dengan jumlah kasus terbanyak dari seluruh jenis kasus keganasan di seluruh dunia WHO Global Burden of Disease, 2008. Menurut WHO dalam WHO Global Burden of Disease 2008, 69 kejadian tumor payudara di seluruh dunia terjadi di negara-negara berkembang, walaupun di Afrika dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, tumor ganas payudara menempati urutan kedua kejadian tertinggi setelah kanker leher rahim. Statistik di Indonesia menunjukkan penderita tumor ganas payudara meningkat setiap tahunnya. Terdapat 5.207 kasus pada tahun 2004, meningkat menjadi 7.850 kasus pada tahun 2005. Selanjutnya pada tahun 2006 penderita tumor ganas payudara terus meningkat hingga 8.328 kasus dan mencapai 8.377 kasus pada tahun 2007 Profil Kesehatan Indonesia, 2008. Kata tumor sendiri secara literatur mempunyai arti pembengkakan yang abnormal. Tumor atau neoplasma merupakan suatu lesi sebagai hasil dari pertumbuhan abnormal dari sel yang otonom atau relatif otonom, yang menetap, walau rangsang penyebabnya telah dihilangkan. Sel yang mengalami transformasi tersebut disebut sel neoplastik. Sel menjadi neoplastik terjadi akibat hilangnya Universitas Sumatera Utara responsivitas terhadap faktor pengendali pertumbuhan yang normal Underwood, 1996 Berdasarkan sifatnya, tumor dibagi menjadi tumor jinak dan tumor ganas atau maligna kanker. Tumor jinak tidak mempunyai kemampuan untuk menginfiltrasi jaringan sekitar, tidak bermetastasis ke organ lain, serta sebagian besar diantaranya tumbuh perlahan, walaupun sebagian tumor jinak mampu tumbuh lebih cepat dibanding sel kanker. Sel tumor dikatakan maligna ketika sel tersebut cenderung tumbuh lebih cepat dan tumbuh dengan cara infiltrasi, invasi, destruksi hingga metastasis ke jaringan lain Kumar, 2007. Kanker sendiri merupakan kata yang lebih sering digunakan dalam lingkungan masyarakat dibanding dalam lingkungan kedokteran; yang mempunyai konotasi emosional dan secara umum mempunyai arahan kepada tumor ganas atau maligna Underwood, 1996. Tumor payudara adalah sekelompok sel yang tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berlipat ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Pada umumnya, tumor payudara bisa berasal dari jaringan ikat atau struktur epitel. Tumor payudara juga dapat tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara Kumar, 2007. Perlu diketahui, tumor ganas adalah penyebab kematian tersering ketiga di dunia setelah penyakit kardiovaskular dan penyakit infeksi. Banyak hal yang menjadi faktor resiko seseorang mudah menderita tumor payudara. Faktor – faktor resiko tersebut antara lain jenis kelamin, usia, riwayat keluarga yang pernah menderita penyakit yang sama, riwayat personal pernah menderita tumor payudara sebelumnya, obesitas, terpapar dengan estrogen, gaya hidup merokok dan mengonsumsi alkohol. Dibandingkan dengan wanita, kejadian tumor payudara pada pria hanya ditemukan kurang dari 1 kejadian .Usia yang lebih tua diatas 30 tahun juga menunjukkan peningkatan resiko dibanding usia yang lebih muda. Faktor – faktor reproduksi berkaitan dengan terpaparnya seseorang terhadap estrogen meningkatkan resiko kejadian. Terpapar dengan estrogen endogen dalam jangka waktu yang lama ataupun pengonsumsi esterogen eksogen, seperti penggunaan kontrasepsi oral dan hormone replacement therapy meningkatkan resiko kejadian IARC, 2008; WHO, 2008. Universitas Sumatera Utara Selain itu, faktor resiko lain yang diduga meningkatkan kejadian tumor payudara adalah keluarga yang mempunyai riwayat penyakit yang sama yang diturunkan secara herediter. Life style yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok dan kebiasaan mengonsumsi alkohol dan obesitas juga menjadi faktor resiko seseorang menderita tumor payudara. Data statistik yang didapatkan menunjukkan bahwa, tumor payudara, baik tumor jinak ataupun tumor ganas, merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting karena mempunyai tingkat morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mendapatkan data yang menunjukkan prevalensi tumor payudara, baik tumor jinak maupun tumor ganas dan faktor resiko yang telah disebutkan diatas.

1.2. Rumusan Masalah