Payudara .1. Anatomi Payudara Prevalensi Tumor Payudara di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik-Medan Tahun 2012

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Prevalensi

Prevalensi adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan proporsi subyek yang sakit pada suatu waktu tertentu kasus lama dan kasus baru. Namun, istilah prevalensi harus dibedakan dengan insidensi yang berarti proporsi subyek yang semula sehat kemudian menjadi sakit kasus baru dalam periode tertentu. Walaupun istilah prevalensi sering dihubungkan dengan penyakit, tetapi dapat juga diartikan sebagai bukan penyakit, misalnya prevalensi dari faktor resiko, atau faktor lain yang akan diteliti. Prevalensi sering digunakan oleh perencana kesehatan untuk mengetahui berapa banyak penduduk yang terkena panyakit tertentu dan juga penting di klinik untuk mengetahui penyakit yang banyak terdapat dalam suatu pusat kesehatan Sastroasmoro, 2011. Statistik menunjukkan kejadian tumor ganas payudara menempati urutan pertama dengan jumlah kasus terbanyak dari seluruh jenis kasus keganasan WHO, 2008. Sedang di Indonesia sendiri, tumor ganas payudara menempati urutan kedua setelah kanker leher rahim Profil Kesehatan Indonesia, 2008. 2.2 Payudara 2.2.1. Anatomi Payudara Payudara adalah organ modifikasi dari kelenjar keringat yang nantinya berfungsi untuk mensekresikan susu selama masa laktasi. Payudara terdiri dari berbagai struktur yaitu parenkim epitelial, lemak, pembuluh darah, saraf, saluran getah bening, otot dan fasia. Payudara terletak di bagian superior dari dinding dada. Pada wanita, payudara adalah organ yang berperan dalam proses laktasi, sedangkan pada pria organ ini tidak berkembang dan tidak memiliki fungsi dalam proses laktasi seperti halnya pada wanita Van De Graaff, 2001. Organ payudara terdiri atas beberapa bagian, antara lain jaringan lemak yang melindungi kelenjar yang memproduksi susu, terletak di fasia superfisialis di Universitas Sumatera Utara atas retrom kulit yang Puting su interkostal pelebaran Jaringan p dan dipisa ligaments dari tulang medial sa payudara interna, ke percabang Gamb

2.2.2. Em

Pe epidermis minggu k hingga ke menghilan mammary s g berbentuk usu, muara l ke-4. Bag jaringan p payudara di ahkan satu of Cooper g iga ke-2 ampai ke g berasal da emudian art gan dari arte bar 2.1. Ana mbriologi rtanda per seperti pi ke-7 pada m e regio ingu ng, sebagia space dan t sirkular de dari duktu gian lain ad payudara se isusun oleh sama lainn dan jaring sampai tula garis tengah ari arteri an teri torakali eri aksilaris atomi Payud Payudara rkembangan ita, membe masa embri uinal. Walau an kecilnya terbentang engan warn us laktiferu dalah Axill ecara lateral h kumpulan nya oleh ja gan lemak. P ang iga ke- h aksila di nterior inte s lateral dan Hansen, 2 dara Wanita a n kelenjar entuk mam io, garis su upun sebag a yang bera di atas oto na lebih gela us, letakny lary tail of l ke arah a n kelenjar tu aringan ika Payudara p -6 dan bera i bagian la erkostalis c n arteri tora 010. a Trialsight payudara mary line usu terbenta gian besar m ada di regi t pectoralis ap dan men a setentang f Spence y aksila, dan ubuloasinar t fibrosa, y ada wanita wal dari ste ateral. Siste abang dari akodorsalis t Medical M a terlihat atau mam ang sepanja mammary l io toraks b s major. Ar ngelilingi pu g dengan r yang merup sistem lim r, yang diso yaitu suspe a lazimnya m ernum di b em vaskula i arteri tora yang merup Media, 2008 dari pene mmary ridge ang garis a line terebut berkembang reola, uting. ruang pakan mfatik. okong nsory mulai bagian arisasi akalis pakan 8 ebalan e. Di aksila akan g dan Universitas Sumatera Utara berpenetrasi ke jaringan mesenkim dan kemudian membentuk semacam 16-24 pucuk. Pada akhir masa prenatal, pucuk epitel tersebut terhubung membentuk duktus laktiferus dan berkembang menjadi saluran-saluran kecil dan kelenjar alveoli. Duktus laktiferus kemudian terbentuk, terbuka membentuk lubang epitel yang berkembang menjadi puting nipple oleh proliferasi mesenkim Sadler, 2010

2.2.3. Histologi Payudara

Payudara pada wanita dewasa disusun oleh sistem kelenjar, duktus, dan stroma yang terdiri dari jaringan ikat fibrosa dan jaringan lemak. Setiap kelenjar payudara terdiri dari 15-20 lobus. Bagian dasar dari setiap lobus tersebut berada di daerah proksimal dekat tulang iga sedangkan bagian puncaknya adalah puting yang merupakan muara dari duktus setiap lobus. Lobus-lobus tersebut terbentang secara radial dari papila mammae atau puting susu. Lobus-lobus terdiri atas sejumlah duktus yang bermuara ke dalam duktus terminal, yaitu Terminal Duct Lobular Units TDLUs yang terdiri atas tubuloalveolar gland yang bercabang dan dipisahkan oleh jaringan ikat stroma dan jaringan lemak. Kelenjar tubuloalveolar merupakan modifikasi dari kelenjar keringat terletak pada jaringan subkutan. Setiap lobus terdapat dalam jaringan ikat longgar yang memisahkan lobus-lobus. Beberapa jaringan ikatnya bernama Cooper’s ligaments Ross, 2011. Dekat dengan muara papila mammae, duktus laktiferus menjadi lebar dan membentuk sinus laktiferus. Lapisan duktus laktiferus dan duktus terminal merupakan epitel selapis kuboid. Setiap duktus terminal terhubung dengan duktus laktiferus kemudian menuju sinus laktiferus dan akhirnya bermuara pada puting nipple Junqueira, 2005.

2.2.4. Fisiologi Payudara

Pria dan wanita memiliki payudara yang memiliki sifat yang sama sampai saat pubertas. Pada saat pubertas terjadi perubahan pada payudara wanita, di mana payudara wanita mengalami perkembangan dan nantinya berfungsi untuk Universitas Sumatera Utara memproduksi susu sebagai nutrisi bagi bayi. Pertumbuhan payudara selama masa pubertas ini dipengaruhi oleh hormon estrogen yang juga mengatur pigmentasi pada areola. Pertumbuhan lobulus dan alveolus dirangsang oleh hormon progesteron. Progesteron menginduksi diferensiasi duktus payudara dan mendorong fungsi sekresi susu oleh payudara selama masa laktasi Ganong, 2005. Fungsi dari kelenjar payudara adalah sintesis, sekresi, ejeksi dari air susu, fungsi ini disebut laktasi, yang berhubungan dengan masa kehamilan dan kelahiran. Produksi susu tersebut secara umum distimulasi oleh pengeluaran hormon prolaktin oleh kelenjar hipofisis anterior, yang sekresikan dipengaruhi oleh hormon progesteron dan estrogen. Ejeksi air susu distimulasi oleh hormon oksitosin, yang disekresi oleh kelenjar hipofisis posterior sebagai respon terhadap gerakan menghisap puting susu ibu oleh bayi Tortora, 2009.

2.3. Tumor Payudara