Gen BRCA1 yang termutasi ditandai juga dengan peningkatan resiko terjadinya karsinoma ovarium, mencapai 20 - 40. BRCA2 hanya dengan
resiko yang lebih kecil 10 - 20 untuk karsinoma ovarium, tetapi mutasi gen ini berkaitan dengan kanker payudara pada laki-laki. Gen BRCA1 dan BRCA2
juga berperan dengan kejadian kanker lain, misalnya kanker kolon, prostat, dan pankreas dengan pengaruh yang lebih kecil. Walaupun BRCA1 dan BRCA2 tidak
menunjukkan hubungan secara homologi, gen ini berinteraksi pada kompleks multiprotein yang sama dengan pathway yang sama. Keduanya adalah tumor
supressor gen. Ketika gen ini mengalami mutasi, gen ini kehilangan fungsinya dan meningkatkan resiko keganasan Cotran, 2005.
b. Mutasi Germline
Menurut Kissane dalam Zebua 2011, pada penderita sindroma Li- Fraumeni terjadi mutasi dari tumor suppressor gen p53. Keadaan ini dapat
menyebabkan keganasan pada otak dan kelenjar adrenal pada anak-anak dan kanker payudara pada orang dewasa. Ditemukan sekitar 1 mutasi p53 pada
penderita kanker payudara yang dideteksi pada usia sebelum 40 tahun.
c. Mutasi Sporadik
Faktor resiko utama pada mutasi sporadik berkaitan dengan paparan terhadap hormon, jenis kelamin, usia saat menarche dan menopause, riwayat
reproduksi, menyusui, dan pengonsumsian estrogen eksogen. Pertumbuhan tumor hingga maligna oleh karena mutasi sporadik utamanya terjadi pada wanita
menopause dan kondisi overekspresi reseptor estrogen. Estrogen sendiri setidaknya mempunyai 2 kemampuan dalam perkembangannya menjadi kanker.
Metabolit estrogen membuat mutasi atau memicu perusakan DNA-radikal bebas. Melalui kegiatan hormonalnya, estrogen mengontrol proliferasi lesi premaligna
menjadi maligna. Mekanisme lainnya memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan tumor payudara, walaupun dengan kondisi negatif reseptor estrogen dan wanita
tanpa peningkatan paparan estrogen eksogen Susan, 2005.
Universitas Sumatera Utara
d. HER2 Status
Gen HER2 bertanggung jawab dalam pembentukan protein HER2. Protein HER2 adalah reseptor pada sel payudara. Dalam keadaan normal, reseptor HER2
mengontrol bagaimana seharusnya payudara bertumbuh, membelah, dan meregenerasi diri. Pada 25 kejadian kanker payudara, gen HER2 menjadi
abnormal terjadi amplifikasi gen HER2 yang menyebabkan terjadi overekspresi protein HER2 sehingga sel payudara membentuk terlalu banyak reseptor.
Overekspresi reseptor ini menyebabkan sel-sel payudara tumbuh dan berkembang secara tak terkendali Breast Cancer Organization, 2011.
2.3.3. Faktor Resiko
Selain faktor yang bersifat herediter, faktor-faktor eksternal juga dapat mempengaruhi kerentanan seseorang menderita tumor payudara. Faktor-faktor
resiko tersebut terbagi menjadi faktor resiko yang dapat dimodifikasi dan yang tak dapat dimodifikasi, antara lain:
a. Jenis Kelamin