memproduksi susu sebagai nutrisi bagi bayi. Pertumbuhan payudara selama masa pubertas ini dipengaruhi oleh hormon estrogen yang juga mengatur pigmentasi
pada areola. Pertumbuhan lobulus dan alveolus dirangsang oleh hormon progesteron. Progesteron menginduksi diferensiasi duktus payudara dan
mendorong fungsi sekresi susu oleh payudara selama masa laktasi Ganong, 2005.
Fungsi dari kelenjar payudara adalah sintesis, sekresi, ejeksi dari air susu, fungsi ini disebut laktasi, yang berhubungan dengan masa kehamilan dan
kelahiran. Produksi susu tersebut secara umum distimulasi oleh pengeluaran hormon prolaktin oleh kelenjar hipofisis anterior, yang sekresikan dipengaruhi
oleh hormon progesteron dan estrogen. Ejeksi air susu distimulasi oleh hormon oksitosin, yang disekresi oleh kelenjar hipofisis posterior sebagai respon terhadap
gerakan menghisap puting susu ibu oleh bayi Tortora, 2009.
2.3. Tumor Payudara
2.3.1. Definisi
Kata tumor secara literatur mempunyai arti pembengkakan yang abnormal. Dalam bahasa kedokteran modern, kata tersebut mempunyai arti yang lebih
spesifik. Tumor merupakan suatu lesi sebagai hasil pertumbuhan abnormal dari sel yang otonom atau relatif otonom, yang menetap, walaupun rangsang
penyebabnya telah dihilangkan. Sel yang telah mengalami transformasi tersebut disebut sel neoplastik. Sel menjadi neoplastik ketika sel melepaskan diri secara
permanen dari mekanisme pengatur pertumbuhan normal Underwood, 1996. Tumor dapat dibedakan menjadi tumor jinak dan tumor ganas, atau lebih
sering dikenal dengan kanker. Tumor jinak tidak mempunyai kemampuan untuk menginfiltrasi jaringan sekitar, tidak bermetastasis ke organ lain, serta sebagian
besar diantaranya tumbuh perlahan, walaupun sebagian tumor jinak mampu tumbuh lebih cepat dibanding sel kanker. Dan hal yang berlawanan terdapat pada
tumor ganas atau kanker. Kanker cenderung lebih anaplastik, biasanya memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat, serta tumbuh dengan cara infiltrasi, invasi,
destruksi, hingga metastasis ke jaringan sekitar dan cukup potensial untuk
Universitas Sumatera Utara
menimbulkan kematian, walaupun tidak semua tumor ganas mempunyai kemampuan bermetastasis yang setara Kumar, 2007.
Tumor payudara adalah sekelompok sel yang tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berlipat ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk
benjolan di payudara. Pada umumnya, tumor payudara bisa berasal dari jaringan ikat atau struktur epitel Kumar, 2007. Kanker payudara juga dapat tumbuh di
dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara.
2.3.2. Etiologi dan Patogenesis Molekuler
Tidak hanya satu perubahan genetik atau perubahan fungsional ditemukan pada kasus tumor atau kanker payudara. Pemeriksaan penampakan histologis dari
tumor dan keganasan payudara ditemukan manifestasi dari ratusan perubahan biologi pada daerah lesi, mengarah kepada kompleks dan pathway dari
karsinogenesis. Menurut Mitchell dalam Zebua 2011, karsinogenesis terkait dalam proses-proses yang meliputi :
a. Menghasilkan sendiri sinyal pertumbuhan b. Insensivitas terhadap sinyal penghambat pertumbuhan
c. Menghindari apoptosis d. Potensi replikasi tanpa batas
e. Angiogenesis berkelanjutan f. Kemampuan menginvasi dan beranak sebar
Riwayat keluarga menderita kanker payudara pada garis pertama keturunan ditemukan sebanyak 13 pada penderita. Sekitar 25 kanker familial
atau 3 dari seluruh kanker payudara dapat dikatakan terjadi oleh pengaruh gen otosomaldominan, yaitu gen BRCA1 dan BRCA2. Penyebab lain wanita
menderita adalah akibat penyebab multifaktor ataupun akibat mutasi germline ditemukan secara herediter Cotran, 2005
Universitas Sumatera Utara
a. Gen BRCA1 dan BRCA2