Desain Struktur Organisasi pada RS. KIA AMANAH

4.3.1. Desain Struktur Organisasi pada RS. KIA AMANAH

Sebelum memulai pada sistem penerimaan kasnya, hal pertama yang perlu diperbaiki adalah struktur organisasi yang ada pada RS. KIA AMANAH. Struktur organisasi ini perlu di desain ulang. Hal ini dilakukan agar permasalahan yang ditimbulkan karena adanya deskripsi tugas yang salah dapat diatasi. Adapun desain struktur RS. KIA AMANAH yang diusulkan adalah sebagai berikut:

Fungsi – fungsi yang melakukan pencatatan maupun penerimaan kas dipisah untuk menghindari terjadinya penyelewengan transaksi penerimaan uang dari pasien. Masing – masing bagian berdiri sendiri untuk melakukan tugas dan wewenangnya, meliputi:

a. Bagian pendaftaran bertugas layaknya bagian penjualan dalam perusahaan manufaktur. Yaitu mencatat pendaftaran pasien yang datang. Dengan mengidentifikasi identitas pasien tersebut menggunakan nomor urut tercetak.

b. Bagian administrasi bertugas untuk melakukan kontrol atas kegiatan yang dilakukan oleh fungsi penjualan (bagian pendaftaran) dan fungsi kas (bagian kasir). Menangani arsip-arsip rumah sakit yang berkaitan dengan riwayat penyakit pasien dan biaya yang harus dibayar pasien baik pasien rawat inap maupun rawat jalan.

c. Bagian kassa (kasir) bertugas untuk menerima pembayaran dari pasien, mencatat penerimaan dari pasien, kemudian melaporkan penerimaan kas tersebut ke bagian keuangan. Dan menyetorkan penerimaan kas tersebut ke bagian keuangan dalam jumlah penuh.

d. Bagian keuangan bertugas untuk mengumpulkan data transaksi, melakukan pengecekan atas transaksi yang terjadi, kemudian bagian keuangan akan membuat jurnal d. Bagian keuangan bertugas untuk mengumpulkan data transaksi, melakukan pengecekan atas transaksi yang terjadi, kemudian bagian keuangan akan membuat jurnal

4.3.1.1. Context Diagram

Prosedur dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang akan di desain melibatkan beberapa bagian yang saling terkait, yaitu bagian pendaftaran, bagian administrasi, bagian kasir, dan bagian keuangan. Hubungan antara sistem penerimaan kas dengan bagian- bagian tersebut dapat dilihat pada context diagram yang terdapat pada gambar dibawah ini:

Data Periksa

Administrasi

Data

dan Data

Pasien

Tagihan

Biaya Perawatan Informasi

Laporan Data Pasien

Data Periksa dan Tagihan

Sistem Penerimaan Kas

Data Penerimaan

Gambar 4-10. Desain Context Diagram Sistem Penerimaan Kas Pada Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak AMANAH (Untuk Pasien Rawat Inap maupun Pasien Rawat Jalan)

4.3.1.2. Physical Diagram Level 0

Untuk melihat pihak internal yang ada dalam desain sistem penerimaan kas di RS. KIA AMANAH, maka penulis mendokumentasikan dalam DFD physical level 0 dibawah ini:

Pasien

Pendaftaran

1.0 Laporan Data

Bagian

Pasien dan

NP dan

Dokumen RM

Pendaftaran

Rincian Biaya

Data Pasien

2.0 Bagian Administrasi

3.0 Bagian

Kasir

Rincian Biaya

Laporan Jumlah Tagihan Biaya Perawatan

Laporan Penerimaan Kas

4.0 Bagian Keuangan

Gambar 4-11. Desain DFD Physical Level 0 Sistem Penerimaan Kas Pada RSKIA AMANAH (Untuk Pasien Rawat Inap maupun Pasien Rawat Jalan)

4.3.1.3. Logical Diagram Level 0

Proses context diagram di atas mewakili sistem akuntansi penerimaan kas yang akan didesain. Untuk memperjelas Proses context diagram di atas mewakili sistem akuntansi penerimaan kas yang akan didesain. Untuk memperjelas

Pasien Mendaftar

1.0 Mencatat Data Pasien

KP,

Datang

Data Pasien dan Dokumen RM

Rincian Biaya, dan NP

2.0 Membuat Rincian

Daftar Rincian Biaya

Biaya

Daftar Tagihan Biaya Perawatan

4.0 Menerima Kas

dan Memberi

3.0 Membuat

otorisasi Lunas

Laporan Penerimaan

Daftar Penerimaan Kas

Daftar Penerimaan Kas

File Penerimaan Kas

Gambar 4-12. Desain DFD Logical Level 0 Sistem Penerimaan Kas Pada RSKIA AMANAH (Untuk Pasien Rawat Inap maupun Pasien Rawat Jalan)

Pasien baru datang dengan melakukan pendaftaran terlebih dahulu dan data tersebut akan diarsipkan pada file pasien. Sedang untuk pasien lama karena sudah memiliki nomor rekam medik yang ada pada kartu pasien, rumah sakit tinggal mengambilnya dari database file pasien. File pasien digunakan sebagai alat untuk mengupdate status pasien. Dari status pasien diketahui pasien yang sedang Pasien baru datang dengan melakukan pendaftaran terlebih dahulu dan data tersebut akan diarsipkan pada file pasien. Sedang untuk pasien lama karena sudah memiliki nomor rekam medik yang ada pada kartu pasien, rumah sakit tinggal mengambilnya dari database file pasien. File pasien digunakan sebagai alat untuk mengupdate status pasien. Dari status pasien diketahui pasien yang sedang