BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Sebagai suatu negara kepulauan, Indonesia terdiri dari sekitar 17.500 pulau dengan garis pantai sekitar
81.000 km yang memiliki sumberdaya laut sangat besar potensinya dalam menyediakan sumber pangan, kehidupan, dan mineral, bahkan sebagai kawasan
pariwisata maupun rekreasi Yudha, 2004. Salah satu dari pulau di Indonesia yang dikenal dengan kekayaan laut dan keindahan pantainya adalah pulau Nias.
Pulau Nias terletak di sebelah barat pulau Sumatera dengan luas wilayah sekitar 5.625 km
2
, merupakan salah satu lokasi yang saat ini sedang mengalami pemekaran wilayah menjadi 4 kabupaten dan 1 kota, yaitu Kabupaten Nias, Nias
Selatan, Nias Barat, dan Nias Utara, serta Kota Gunungsitoli. Pantai Gamo adalah salah satu pantai yang secara geografis terletak di Desa Sisarahili Kecamatan
Gunungsitoli Nias. Pantai Gamo memiliki kekayaan sumberdaya laut yang sangat beranekaragam dan berlimpah, diantaranya makroalga Telaumbanua, 2007.
Alga merupakan tanaman laut yang dikelompokkan dalam 2 kelompok besar yakni makroalga dan mikroalga. Mikroalga tidak dapat dilihat secara kasat
mata tetapi hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop, sebaliknya makroalga dapat dilihat langsung dengan mata. Makroalga adalah tumbuhan tingkat rendah
yang tidak berpembuluh dan termasuk dalam kelompok Thallophyta atau dikenal dengan tumbuhan bertalus. Tidak memiliki akar, batang dan daun sejati, hidupnya
menempel pada substrat dengan menggunakan holdfast, memiliki klorofil untuk proses fotosintesis dan juga mengandung pigmen lainnya Yulianto, 1996.
Makroalga yang berukuran besar tergolong dalam tiga kelompok besar, yaitu Chlorophyta alga hijau, Phaeophyta alga coklat dan Rhodophyta alga
merah. Sebagai produsen primer, kelompok alga ini juga menfiksasi bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan cahaya matahari yang dimanfaatkan
langsung oleh herbivor Asriyana dan Yuliana, 2012.
Chlorophyceae alga hijau memiliki vegetasi terbesar diantara kelas lainnya mengandung klorofil a dan b, serta karotenoid. Pada umumnya,tumbuh secara
bergerombol atau berumpun. Keberadaannya dapat dijumpai di paparan terumbu karang dan hidup menancap atau menempel pada substrat dasar perairan laut
seperti karang mati, fragment karang, dan pasir. Namun pemanfaatannya saat ini belum dilakukan secara optimal. Sedangkan kelompok alga coklat memiliki
bentuk yang bervariasi dan sebagian besar jenis-jenisnya berwarna coklat atau pirang karena mengandung klorofil a, karotin, xantofil, dan fikosantin. Warna
tersebut tidak berubah walaupun alga ini mati atau kekeringan. Perairan Pantai Gamo menjadi tempat terkonsentrasinya aktivitas
masyarakat setempat, karena dimanfaatkan sebagai daerah pemukiman, pertanian, dan kegiatan nelayan. Hal ini mengakibatkan faktor fisik kimia perairan
mengalami penurunan kualitas dan habitat Chlorophyta alga hijau dan Phaeophyta alga coklat mengalami kerusakan karena aktivitas seperti mencari
ikan dan memanfaatkan perairan tersebut sebagai tempat pemberhentian kapal- kapal nelayan, aktivitas warga setempat yang membuang limbah domestik
langsung ke badan air serta limbah pertanian dan sisa penggunaan pestisida. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang keragaman Chlorophyta alga hijau
dan Phaeophyta alga coklat di perairan pantai Gamo Desa Sisarahili Gamo Kota Gunungsitoli Nias.
1.1. Permasalahan