dari berbagai sumber seperti kotoran hewan maupun manusia, tanaman-tanaman mati atau sampah organik, bahan-bahan buangan industri dan sebagainya
Agusnar, 2007.
2.7. Substrat
Perairan yang mempunyai dasar pecahan-pecahan karang dan pasir kasar, dipandang baik untuk kehidupan alga makro. Kondisi dasar perairan yang
demikian merupakan petunjuk adanya gerakan air yang baik. Jenis substrat dapat dijadikan sebagai indikator gerakan air laut. Dasar perairan yang terdiri dari
karang yang keras menunjukkan dasar itu dipengaruhi oleh gerakan air yang besar sebaliknya bila substratnya lumpur menunjukkan gerakan air yang kurang
Direktorat Jendaral Perikanan Budidaya, 2009.
2.8. Pencemaran
Pencemaran wilayah pesisir mempunyai dampak negatif bagi kehidupan biota, sumber daya dan kenyamanan ekosistem laut serta kesehatan manusia
Nontji, 1993. Perairan yang telah tercemar oleh limbah rumah tangga , industri, maupun limbah kapal laut dapat menghambat pertumbuhan makro alga
Direktorat Jendaral Perikanan Budidaya, 2009.
2.9. Kandungan Dan Manfaat Alga Hijau dan Alga Coklat Dalam Kehidupan
Chlorophyta alga hijau dan Phaeophyta alga coklat telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan makanan dan obat. Sebagai bahan makanan, alga
ini dapat dikonsumsi dalam bentuk lalapan dimakan mentah, dibuat acar dengan bumbu cuka. Sebagai sumber gizi alga hijau dan alga coklat memiliki kandungan
karbohidrat gula atau vegetable-gum, protein, sedikit lemak, dan abu yang sebagian besar merupakan senyawa garam natrium dan kalium. Selain itu,
makroalga mengandung vitamin-vitamin, seperti vitamin A, B
1
, B
2
, B
6
, B
12
, dan C; betakaroten, serta mineral, seperti kalium, kalsium, fosfor, natrium, zat besi,
dan yodium. Beberapa diantaranya mengandung lebih banyak vitamin dan mineral penting dibandingkan sayuran dan buah-buahan Anggadiredja et al., 2009.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2013 di Perairan
Pantai Gamo Desa Sisarahili Gamo Kota Gunungsitoli Nias.
3.2. Deskripsi Area
Lokasi penelitian berada di perairan Pantai Gamo Desa Sisarahili Gamo Kota Gunungsitoli yang memiliki garis pantai ± 2 km. Pada perairan ini terdapat
beberapa aktivitas masyarakat yakni aktivitas nelayan, pemukiman penduduk dan pertanian. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 titik stasiun, yaitu:
3.2.1. Stasiun 1
Stasiun ini merupakan daerah aktivitas nelayan. Secara Geografis terletak pada 01
o
20’18,1” N dan 097
o
35’15,9” E dan memiliki substrat pasir, batu, dan karang gambar 3.1..
Gambar 3.1. Stasiun 1 Daerah aktivitas nelayan
3.2.2. Stasiun 2
Stasiun ini merupakan daerah pemukiman penduduk. Secara Geografis terletak pada 01
o
20’16,75” N dan 097
o
35’20,6” E dan memiliki substrat berbatu gambar 3.2..
Gambar 3.2. Stasiun 2 Daerah pemukiman warga
3.2.3. Stasiun 3
Stasiun ini merupakan daerah pertanian. Secara geografis terletak pada 01
o
20’16,76” N dan 097
o
35’25,50” E dan memiliki substrat pasir dan karang gambar 3.3..
Gambar 3.3 Stasiun 3 Daerah pertanian
3.3. Metode Penelitian