2. Mengubah investor odd lot membeli saham dibawah 500 lembar menjadi round lot
membeli saham minimal 500 lembar. 3. Memanfaatkan psikologi investor tentang tingkat keuntungan yang lebih
tinggi karena basis harga yang lebih rendah. 4. Meningkatkan daya tarik masyarakat untuk berinvestasi.
5. Mensinyalkan kondisi perusahaan yang bagus. Menurut Halim 2007:17 menyatakan bahwa ada beberapa tujuan suatu
perusahaan melakukan stock split, yaitu: 1. Untuk menghindari harga saham yang terlalu tinggi sehingga memberatkan
public untuk membelimemiliki saham tersebut.
2. Mempertahankan tingkat likuiditas. 3. Menarik investor yang berrpotensi lebih banyak guna memiliki saham
tersebut. 4. Menarik minat investor kecil untuk memiliki saham tersebut karena jika
terlalu mahal maka kepemilikan dana dari investor kecil tidak akan terjangkau. 5. Menambah jumlah saham yang beredar.
6. Memperkecil risiko yang akan terjadi, terutama bagi investor yang ingin memiliki saham tersebut dengan kondisi harga saham yang rendah maka
karena sudah dipecah tersebut artinya telah terjadi diversifikasi investasi.
2.2. Bid-Ask Spread
Bid-ask spread atau dikenal dengan spread adalah selisih antara kurs
beliharga bid dan askharga jual suatu mata uang dan merupakan biaya transaksi Fabozzi, 2000:794. Spread yang lebih besar diberlakukan terhadap currecy notes
Universitas Sumatera Utara
dan travelers cheque karena lebih besar handling cost, resiko kerugian dan tidak adanya kompetisi substansial untuk foreign cash pada level jalanan. Spread yang
lebih lebar juga diambil oleh para dealer untuk mengkompensasi tambahan risiko akibat semakin tidak stabilnya valas karena lebih berisiko bagi pedagang untuk
mengambil posisi terhadap valas tersebut. Menurut Jones 2002:418 spread merupakan selisih antara harga beli
bid tertinggi yang menyebabkan investor bersedia untuk membeli saham tertentu dengan harga jual ask terendah yang menyebabkan investor bersedia menjual
sahamnya. Spread mempunyai dua model, yaitu: 1. Dealer spread adalah selisih antara harga bid dan harga ask yang
menyebabkan dealer ingin memperdagangkan sekuritas dengan aktivanya sendiri untuk mendapatkan keuntungak sendiri.
2. Marked spread merupakan perbedaan antara permintaan beli tertinggi dengan penawaran jual terendah yang terjadi pada suatu saat tertentu.
Abdul dan Hidayat 2000 mendefinisikan bid-ask spread sebagai selisih harga beli tertinggi yang dealer bersedia membeli saham dengan harga jual
terendah yang dealer bersedia menjual. Spread yang diketahui ada di Bursa Efek Indonesia BEI adalah market spread. Hal ini disebabkan aktifitas BEI lebih
bersifat competitive order matching market atau dikenal dengan order-driven market system
dimana invetor hanya dapat diperbolehkan menyerahkan order jual beli dan melakukan transaksi melalui broker. Penelitian tentang bid-ask spread ini
lebih mengarah kepada Perantara Pedagang Efek PPE sebagai dealer maupun broker berusaha untuk membatasi adanya ketidaksamaan waktu yang diperlukan
Universitas Sumatera Utara
untuk memenuhi keinginan invetor untuk membeli atau menjual sesuai dengan harga dan jumlah yang diinginkan terhadap keinginan investor.
Perhitungan bid-ask spread dapat dirumuskan sebagai berikut di bawah ini Stoll,1989:115:
Bid-Ask Spread =Pj-PbPtx100
Dimana: Pj
= Harga jual saham Pb
= Harga beli saham Pt
= Harga penutupan saham
2.3. Harga Saham