Dari Tabel 4.16 diperoleh nilai R Square sebesar 0,092 dan nilai Adjusted R Square sebesar 0,050. Hal ini menunjukkan bahwa 0,050 atau 5 variasi
variabel bid-ask spread perusahaan yang melakukan stock split dapat dijelaskan oleh variassi variabel independen harga saham, volume perdagangan, dan varian
return saham, sedangkan sisanya sebesar 95 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor
lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
4.4. Pembahasan
i. Pengaruh Harga Saham Sebelum
Stock Split Terhadap Bid-ask Spread
Harga saham berpengaruh positif dan signifikan antara perubahan harga saham terhadap bid-ask spread. Hal ini dapat terlihat dari nilai signifikansinya
0,012 lebih kecil dari 0,05. Dari hasil uji statistik t juga diperoleh hasil kesimpulan yang sama dimana nilai t
tabel
lebih kecil dari t
hitung
dengan arah positif. perbedaan harga saham yang signifkan pada periode sebelum pengumuman
pemecahan saham, menunjukkan bahwa investor di Indonesia memberikan feedback
yang cepat terhadap informasi yang diterimanya. atau investor menganggap bahwa peristiwa pemecahan saham adalah good news. Hasil
penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Purwanto 2004 dan Wang 2000 yang membuktikan harga saham yang
signifikan pada periode sebelum pemecahan saham.
ii. Pengaruh Harga Saham Sesudah
Stock Split Terhadap Bid-Ask Spread
Harga saham berpengaruh negatif dan signifikan antara perubahan harga saham terhadap bid-ask spread. Hal ini dapat terlihat dari nilai signifikansinya
Universitas Sumatera Utara
0,091 lebih besar dari 0,05. perbedaan harga saham yang signifkan pada periode sesudah pengumuman pemecahan saham, menunjukkan bahwa investor di
Indonesia memberikan feedback yang cepat terhadap informasi yang diterimanya. atau investor menganggap bahwa peristiwa pemecahan saham merupakan good
news . Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Purwanto 2004 dan Wang 2000 yang membuktikan harga saham yang signifikan pada periode sebelum pemecahan saham.
iii. Pengaruh Volume Perdagangan Sebelum
Stock Split Terhadap Bid- Ask Spread
Volume perdagangan sebelum Stock Split berpengaruh positif dan signifikan antara perubahan harga saham terhadap bid-ask spread. Hal ini dapat terlihat dari
nilai signifikansinya 0,016 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti jika volume perdagangan meningkat akan membuat spread melebar pula. Bila permintaan
cukup banyak atau saham tersebut cukup likuid akan membuat harga saham menjadi menurun, maka dealer perlu menyimpan saham tersebut selama beberapa
waktu sampai saham tersebut memiliki harga yang tinggi agar dealer tidak mengalami kerugian dalam berinvestasi. Hal ini akan membuat biaya kepemilikan
menjadi meningkat sehingga bid-ask spread meningkat. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Chandra 2003 yang membuktikan bawha volume perdagangan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap bid-ask spread.
Universitas Sumatera Utara
iv. Pengaruh Volume Perdagangan Sesudah
Stock Split Terhadap Bid-Ask Spread.
Volume perdagangan Sesudah Stock Split berpengaruh negatif dan signifikan antara perubahan harga saham terhadap bid-ask spread. Dapat terlihat dari nilai
signifikansinya 0,239 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti jika volume perdagangan meningkat akan membuat spread melebar pula. Bila permintaan
cukup banyak atau saham tersebut cukup likuid akan membuat harga saham menjadi menurun, maka dealer perlu menyimpan saham tersebut selama beberapa
waktu sampai saham tersebut memiliki harga yang tinggi agar dealer tidak mengalami kerugian dalam berinvestasi. Dari segi teoritis, yaitu ditinjau dari
trading range theory , yang menyatakan bahwa dengan melakukan pemecahan
saham, saham akan menjadi lebih likuid setelah pemgumuman pemecahan saham sehingga akan semakin banyak investor yang mampu bertransaksi atau terjadi
peningkatan volume perdagangan yang diproksi pada TVA tidak terbukti. Hasil penelitian justru membuktikan bahwa peristiwa pemecahan saham tidak
mengakibatkan perbedaan TVA yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham. Adanya reaksi pasar yang signifikan
setelah pengumuman pemecahan saham merefleksikan bahwa investor di Indonesia sudah mengantisipasi secara cepat informasi yang diterimanya di pasar
modal atau investor menganggap bahwa peristiwa pemecahan saham adalah good news
, sehingga tidak terjadi perbedaan volume yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah pemecahan saham. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ciptaningsih 2010 yang menyatakan
Universitas Sumatera Utara
bahwa tidak terdapat perbedaan volume perdagangan saham yang signifikan sebelum dan sesudah pemecahan saham.
v. Pengaruh