Model Pembelajaran Kajian Teori
40 kelamin, maupun ras. Setiap siswa dalam kelompok memiliki peranan dan
kontribusi masing-masing sehingga tidak hanya siswa yang pintar yang dapat berkembang, tetapi siswa dengan kurang pintar juga dapat belajar
mengembangkan kemampuannya, dengan persaingan yang positif dalam pembelajaran kelompok permainan yang menyenangkan.
Huda 2014: 31 berpendapat bahwa, “Pembelajaran kooperatif sering kali didefinisikan sebagai pembentukan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari
siswa-siswa yang dituntut untuk bekerja sama dan saling meningkatkan pembelajarannya dan pembelajaran siswa-siswa lain”.
Slavin 2015: 33 tujuan yang paling penting dari pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan, dan
pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi. Menurut Majid 2013: 174 Pembelajaran
kooperatif mempunyai beberapa tujuan, antara lain: 1 meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Model kooperatif ini memiliki keunggulan
dalam membantu siswa untuk memahami kosep-konsep yang sulit; 2 agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar
belakang; 3 mengembangkan keterampilan sosial siswa, berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya,
mau menjelaskan ide atau pendapat, dan bekerja dalam kelompok. Pembelajaran yang baik sebagai salah satu faktor meningkatkan kualitas
pendidikan. Sistem pembelajaran harus selalu ditingkatkan untuk mencapai kualitas pendidikan yang baik. Pembelajaran yang baik akan membuat siswa
41 mampu mengembangkan diri secara optimal baik aspek kognitif, psikomotor,
maupun afektif. Banyak sekali model pembelajaran yang dapat dipilih guru dalam melaksanakan stratergi pembelajaran yang telah ditetapkan, salah satunya adalah
pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Script.