Sejarah Komik di Jepang

Literatur komik diupayakan para pengarangnya untuk jauh dari kesan menggurui, namun cukup mempengaruhi pembentukan mentalitas pembacanya. Perpaduan antara huruf dan gambar yang sesuai merupakan rahasia kekuatan daya tarik komik. Tidak hanya itu, ada kalanya suatu gambarpun telah dapat berperan sebagai kata-kata.

2.1.2 Sejarah Komik di Jepang

Komik atau Manga, oleh beberapa ahli diduga merupakan perkembangan dari ukiyo-e. Ukiyo-e adalah salah satu seni rupa dengan media kayu yang dicungkil untuk membuat sebuah gambar yang sarat dengan pesan-pesan moral yang ingin disampaikan oleh si pembuat. Gambar yang dibuat di atas media kayu ini juga didukung oleh beberapa baris kata guna mempertegas makna kritisi yang terkandung dalam gambar tersebut. Seni rupa inipun terus mengalami perkembangan. Manga di Jepang diawali pada zaman Edo, di mana seorang pemahat kayu dan pelukis bernama Katsushika Hokusai 1760 – 1849, menciptakan istilah Hokusai Manga pada serial sketsanya yang berjumlah 15 volume dan diterbitkan pada tahun 1814. Hokusai itu sendiri berasal dari 2 huruf Cina yang memiliki arti gambar manusia untuk menceritakan sesuatu. Pada akhir abad 18, Kibyoushi, sebagai buku komik pertama yang berisi cerita, muncul dengan tatanan gambar yang dikelilingi oleh tulisan atau tulisan di samping gambar sebagai narasinya. Manga tidak begitu berkembang hingga Perang Dunia II. Pada awal abad 19, muncul seorang mangaka yang membawa sejarah baru di dunia manga Jepang. Yaitu, Osamu Tezuka 1928-1989, karyanya Universitas Sumatera Utara yang terkenal adalah Tetsuwan Atom yang di Indonesia dikenal sebagai Astro Boy dan manganya yang diadaptasi dari novel Treasure Island karya Robert Louis Stevenson meraih nilai penjualan tertinggi nasional karena sukses dijual sebanyak 400.000 eksemplar. Karena awalnya komik di Jepang adalah peniruan dari film animasi Walt Disney, maka saat itu para penggemar komik Jepang adalah anak-anak. Namun pada tahun 1959 mulai diterbitkan dua majalah mingguan untuk anak laki-laki yaitu Shonen Magazine dan Shonen Sunday. Saat itu hiburan untuk anak di Jepang hanyalah komik saja, belum ada anime sebutan untuk film animasi di Jepang dan tentu saja belum ada game komputer. Sepuluh tahun kemudian, majalah komik untuk remaja mulai terbit, Manga Action 1967, Young Comic 1967, Play Comic 1968 dan Big Comic 1967. Pembaca komik yang usianya kurang lebih sembilan tahun pada tahun 1959, maka pada saat itu tahun 1967 mereka telah berumur kurang lebih delapan belas tahun dan telah masuk masa remaja sehingga mereka mau membaca komik yang cocok dengan usia dan selera mereka. Majalah-majalah komik biasanya mempunyai tebal berkisar antara 200 hingga 850 halaman, didalamnya minimal berisi 5 judul komik. Di Jepang majalah komik digolongkan menurut usia dan jenis kelamin pembacanya. Misalnya, ada Shonen Magazine dan Shonen Jump, kedua-duanya mempunyai eksemplar jutaan dan majalah komik yang paling besar di Jepang. Shonen artinya artinya anak laki-laki, berarti shonen manga artinya komik untuk anak laki-laki usia SD dan SMP. Ada juga Nakayoshi artinya sahabat dan Shojo Comic, majalah ini diterbitkan untuk anak perempuan usia SD dan SMP. Untuk para remaja diterbitkan juga majalah Young Comic dan Young Jump. Masih ada Universitas Sumatera Utara penggolongan lainnya yaitu Ladies Comic yaitu komik untuk perempuan yang usianya kira-kira 20-30 tahun dan ada juga majalah dewasa umum, yaitu majalah komik yang diterbitkan khusus dewasa dan remaja yang usianya di bawah 18 tahun tidak diperbolehkan untuk membelinya. Kebanyakan komik dari Jepang telah dibuat anime film animasi yang sesuai dengan cerita yang terkandung di dalam komik tersebut sejak tahun 1950 untuk menigkatkan penjualan dan mempromosikan kepada masyarakat, sehingga selain membaca, para penggemar komik juga dapat melihat filmnya. Seperti : Crayon Shinchan, Doraemon, Dragon Ball, Gundam, One Piece dan masih banyak lagi. Karena penikmat manga mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, bukan berarti setiap orang dengan bebas membaca manga. Dalam manga terdapat rating yang berguna untuk membedakan tingkatan manga dan pembaca, diantaranya adalah menurut http:id.wikipedia.orgwikiKomik: 1. Kodomo(子供)merupakan manga yang dikhususkan anak kecil dengan kisaran usia 6-10 tahun. 2. Shonen(少年) merupakan manga yang dikhususkan bagi anak lelaki, biasanya lebih ke genre adventure, fantasy dan action. Ditargetkan untuk anak laki-laki kisaran usia 8 sampai 18 tahun. Shonen adalah gaya manga paling populer dan banyak diminati, karena terdapat adegan-adegan pertarungan yang dapat memicu adrenalin pembacanya. 3. Shoujo(少女) merupakan manga yang dikhususkan bagi anak perempuan, biasanya lebih ke arah romantis, hubungan dan interaksi antar tokoh, serta Universitas Sumatera Utara minim terjadi perkelahian atau peperangan. Ditargetkan untuk anak perempuan dengan jangkauan usia antara 12 sampai 18 tahun. 4. Seinen(青年)merupakan manga yang dikhususkan bagi lelaki dengan jangkauan usia antara 18 sampai 30 tahun. Karena cerita dan gambarnya yang lebih mengandung unsur kekerasan yang brutal serta jalan cerita yang lebih kompleks, maka manga jenis ini digolongkan kepada jenis manga dewasa. Melalui beberapa sumber, penulis menemukan jenis-jenis manga lainnya yaitu sebagai berikut: 1. Josei(女性), manga yang khusus dibuat untuk pembaca wanita. Hampir sama dengan shoujo, tema cinta yang romantis masih dipakai di manga jenis ini, hanya saja ceritanya bukan lagi tentang cerita cinta ala gadis muda, tapi cerita cinta yang lebih kompleks pada wanita dewasa. Contoh: Here we are, Working Man. 2. Hentai(へんたい), manga yang mengandung unsur pornografi. Di manga jenis ini bisa ditemukan banyak adegan seksual yang vulgar. 3. Jidaigeki(時代劇), manga yang mengandung unsur sejarah. Ceritanya bersetting masa lampau dan terkadang ditemukan adegan-adegan perkelahian atau peperangan zaman kuno. Contoh: Vagabond, Lone Wolf and Cub, dan Rurouni Kenshin. 4. Mecha(メチャ), manga yang banyak bercerita tentang robot. Banyak adegan pertempuran antar robot di dalam manga jenis ini. Contoh: Patlabor, sakura wars, gundam seed, astro boy. 5. Bishoujo(美少女), merupakan salah satu jenis manga yang cukup populer juga, dipenuhi hampir semua karakter biasanya anak perempuan atau Universitas Sumatera Utara binatang yang dibuat lebih imut dan menggemaskan. Conoh manga untuk kategori ini: Hello Kitty dan Hamtaro. 6. Bishonen(美少年), merupakan manga yang menggambarkan tipe lelaki yang ‘cantik’, menghilangkan sisi maskulin karakter pria-nya seta meningkatkan sisi feminim-nya. Manga yang masuk dalam kategori ini antara lain: Peach Girl dan X1999, otomen. 7. Doujinshi(同人誌), Doujinshi adalah sebutan bagi manga yang dibuat oleh fans manga tersebut yang memiliki alur cerita atau ending yang berbeda dari manga aslinya. Para fans ini biasa mendistribusikannya dari tangan ke tangan, dijual secara indie di toko doujinshi, atau mengikuti konvensi akbar doujinshi yang biasa disebut Comiket. Disini dijual ribuan judul doujinshi tiap tahunnya. Pengunjungnya bisa mencapai 400.000 orang. Doujinshi sendiri kadang menjadi batu loncatan seseorangkelompok untuk menjadi mangaka. 8. Shoujo ai(少女愛), merupakan manga yang menceritakan percintaan yang antara sesama jenis atau homoseksuallesbi. Jenis Shoujo Ai ini menceritakan hubungan romantis antara sesama perempuan. Nama lain dari jenis manga ini adalah Yuri. Contoh: candy boy, sasameki koto, Kannazuki no Miko, Kashimashi ~Girl meets Girl~, Blue Drop. 9. Shonen ai(少年愛), sama seperti jenis manga sebelumnya, Shonen Ai adalah tipe manga yang bercerita tentang hubungan sejenis, hubungan antar sesama lelaki. Nama lain dari jenis manga ini adalah Yaoi. Contoh: demon diary, legal drug, Junjo Romantica, Gakuen Heaven. Universitas Sumatera Utara

2.2 Setting Komik “Shanaou Yoshitsune”