untuk membahas sejarah zaman Heian akhir yang diceritakan di manga Shanaou Yoshitsune. Maka, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana perjalanan sejarah Jepang pada zaman Heian akhir
digambarkan dalam komik Shanaou Yoshitsune? 2.
Bagaimana keadaan zaman Heian akhir yang berkaitan dengan politik, budaya dan masyarakat yang digambarkan melalui Klan Fujiwara,
Minamoto dan Taira dalam komik Shanaou Yoshitsune?
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan
Untuk menghindari penelitian yang tidak terarah serta pembahasan yang panjang lebar dari permasalahan-permasalahan yang ada, maka perlu adanya
batasan ruang lingkup dalam pembahasan . Hal ini dibuat agar masalah penelitian tidak terlalu luas dan berkembang jauh, sehingga penulis dapat terarah dan
terfokus. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai perjalanan sejarah dan
keadaan Jepang pada zaman Heian akhir, dengan berpedoman pada manga Shanaou Yoshitsune. Manga Shanaou Yoshitsune yang dipakai terdiri dari 2 part,
part I dari jilid 1 sampai 22 jilid dan part II dari jild 1 sampai 18. Dari manga tersebut akan diambil cuplikan-cuplikannya. Penelitian ini hanya membahas
perjalanan sejarah zaman Heian akhir dan keadaan zaman Heian akhir yang digambarkan dalam manga Shanaou Yoshitsune. Karena pada zaman tersebut
terdapat 3 klan besar di Jepang, maka melalui ketiga klan tersebutlah penulis mengemukakan keadaan zaman Heian akhir di Jepang. Adapun klan-klan yang
dakan dibahas adalah Klan Heike yang dipimpin Taira no Kiyomori yang
Universitas Sumatera Utara
berkuasa di Ibukota Kyoto, Klan Genji yang terbagi menjadi 2 bagian, yaitu klan Genji yang dipimpin oleh Minaoto no Yoritomo dan klan Genji yang di pimpin
oleh Minamoto no Yoshinaka dari Kiso, yang terakhir adalah klan Fujiwara di Oshu yang dipimpin oleh Fujiwara no Hidehira.
Supaya pembahasan dalam skripsi ini lebih jelas analisisnya, maka penulis menjelaskan juga tentang defenisi komik, setting komik, keadaan zaman
Heian akhir dan klan-klan pada zaman Heian tersebut.
1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1 Tinjauan pustaka
Sastra adalah ekspresi kehiduapan manusia yang tak lepas dari akar
kemasyarakatannya. Sapardi 1979: 1 memaparkan bahwa sastra itu adalah
lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan
kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial. Salah satu karya sastra yang cukup menarik adalah karya sastra yang
menjadikan sejarah atau kisah nyata sebagai objek ceritanya. Karena dengan membaca karya sastra tersebut dapat menambah ilmu serta wawasan kita tentang
suatu masyarakat, daerah ataupun Negara. Seperti yang diungkapkan oleh Mursal Esten 1978 : 9 sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik
dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia dan masyarakat melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan
manusia kemanusiaan.
Universitas Sumatera Utara
Salah satu jenis karya sastra yang banyak diminati adalah komik. Buku cerita bergambar yang bersifat menghibur ini di Jepang disebut manga.
Komik menurut McCloud 2001:149 adalah gambar yang menyampaikan respon yang esterik pada para penikmatnya. Komik juga merupakan imaji yang
berderet, kemudian berdampigan dalam satu urutan, dengan tujuan menyampaikan informasi serta menghasilkan respon artistic bagi para pembaca.
Di Jepang manga memiliki genre yang berbeda-beda yang disesuaikan untuk pembacanya. Salah satu genre manga yang banyak diminati adalah
Jidaigeki, yaitu manga yang mengandung unsur sejarah di dalamnya. Jenisnya hampir sama seperti Shounen, karena manga jenis ini juga berorientasi pada
perkelahian dan peperangan namun di zaman-zaman lampau. Jadi, dengan kata
lain kita dapat belajar sejarah melalui manga.
Komik atau manga tidak berbeda dengan karya sastra lain, yang di dalamnya terdapat unsur-unsur seperti plot, setting, tokoh, dan lain-lain. Setting
atau latar merupakan salah satu unsur penting dari suatu karya sastra. Melalui setting, pembaca dapat mengetahui keadaan dari cerita di dalam karya sastra
tersebut. Menurut Nadjid 2003:25, latar adalah penempatan waktu dan tempat
beserta lingkungannya dalam prosa fiksi. Sedangkan menurut pendapat Aminuddin 1987:67, yang dimaksud dengan setting latar adalah latar peristiwa
dalam karya fiksi baik berupa tempat, waktu maupun peristiwa, serta memiliki fungsi fisikal dan fungsi psikologis.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa latar adalah tempat, waktu dan suasana yang melatarbelakangi peristiwa suatu cerita.
Universitas Sumatera Utara
1.4.2 Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan dasar dari keseluruhan penelitian, yaitu yang menggambarkan hubungan diantara berbagai macam faktor yang telah
diidentifikasikan sebagai sesuatu hal yang penting bagi suatu masalah Uma Sekaran, 2003:72.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan karya sastra sejarah sebagai objek penelitiannya. Menurut Ratna 2009:65 pendekatan sejarah atau historis
paling tepat digunakan untuk meneliti karya sastra sejarah. Pendekatan historis dalam karya sastra lebih berupa penelusuran arti dan
makna bahasa bagaimana yang sudah tertulis, dipahami pada saat ditulis oleh pengarang yang benar-benar menulis, dan sebagainya Ratna, 2009:65.
Pendekatan historis lebih terpusat pada masalah hubungan dengan karya sastra dengan karya sastra lain yang lebih dulu lahir atau sesudahnya, dan unsur-unsur
sejarahyang terdapat di dalam karya sastra tersebut. Dapat dikatakan bahwa penelitian yang menggunakan pendekatan historis ini telah mempertimbangkan
kemungkinan karya saatra sebagai dokumen sosial yang dapat memberikan gambaran kondisi masyarakat atau suatu daerah bahkan Negara.
Menurut Suhendar dan Supinah 1993: 42, pendekatan historis adalah suatu pendekatan yang menekankan pada pemahaman tentang latar belakang
peristiwa kesejarahan yang melatarbelakangi masa-masa terwujudnya karya sastra yang dibaca, serta tentang bagaimana perkembangan kehidupan penciptaan
maupun kehidupan sastra itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Penulis menggunakan pendekatan historis, karena penulis ingin membahas mengenai bagaimana keadaan Jepang pada zaman Heian akhir dikisahkan dalam
manga Shanaou Yoshitsune. Pendekatan historis pada umumnya lebih relevan dalam sejarah sastra tradisional, sejarah sastra dengan implikasi para pengarang
karya sastra, dan periode-periode tertentu, dengan objek karya-karya individual. Pendekatan historis juga mempertimbangkan karya sastra sebagai dokumen sosial.
Penulis juga menggunakan pendekatan semiotik di dalam penelitian ini. Semiotik merupakan ilmu yang mempelajari tentang tanda yang mempunyai
makna. Menurut Hoed dalam Nurgiantoro 2009:40 semiotik adalah ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda merupakan sesuatu yang mewakili
sesuatu yang lain yang dapat berupa pengalaman, pikiran, perasaan, gagasan dan lain-lain.
Konsep semiotik menurut Ferdinan de Saussure dalam Sariban 2009:44- 45 menjelaskan bahwa tanda mempunyai dua aspek, yakni penanda signifier,
dan petanda signified. Penanda adalah bentuk formal yang menandai suatu petanda. Penanda adalah bentuk formal bahasa, sedangkan petanda adalah arti
yang ditimbulkan oleh bentuk formal.
Konsep semiotik menurut Charles Sander Pierce dalam Sariban 2009:45- 46, merupakan hubungan antara petanda dan penanda, yang terdiri dari ikon,
indeks, dan symbol. Ikon adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan yang bersifat alamiah antara petanda dan penanda. Indeks adalah tanda yang
menunjukan hubungan kausualitas sebab-akibat. Simbol adalah tanda yang
Universitas Sumatera Utara
menunjukan tidak adanya hubungan alamiyah antara penanda dan petanda bersifat arbiter.
Dengan menggunakan teori tersebut penulis mengambil tanda-tanda yang muncul dalam manga Shanaou Yoshitsune karya Hirofumi Sawada, khususnya
yang berkaitan dengan peristiwa yang mengandung nilai sejarah. Dari tanda-tanda yang ada, penulis akan menganalisis gagasan atau makna yang terkandung dalam
tanda-tanda tersebut.
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian
Sebelum melakukan sebuah penelitian maka harus diketahui dulu apa tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perjalanan sejarah Jepang pada zaman Heian akhir
dalam komik Shanaou Yoshitsune.\ 2.
Untuk mengetahui keadaan zaman Heian akhir yang berkaitan dengan politik, budaya dan masyarakat yang digambarkan melalui Klan
Fujiwara, Minamoto dan Taira dalam komik Shanaou Yoshitsune
1.5.2 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah:
1. Dapat menambah informasi dan pengetahuan tentang sejarah Jepang
pada zaman Heian akhir.
Universitas Sumatera Utara
2. Dapat menambah bahan penelitian dan sumber bacaan untuk
mahasiswa Departemen Sastra Jepang FIB Universitas Sumatera Utara.
1.6 Metode Penelitian
Penelitian sastra memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia, di samping juga berpengaruh positif terhadap pembinaan dan
pengembangan sastra itu sendiri Tuloli, 1990: 902. Peranan semacam ini akan mencapai hasil yang optimal apapbila penelitian sastra tersebut dilakukan secara
sungguh-sungguh. Lebih khusus lagi apabila tujuan dan peranan sastra tersebut dilakukan untuk memahami makna karya sastra sedalam-dalamnya Pradopo,
1990:942. Berarti penelitian sastra dapat berfungsi bagi kepentingan di luar sastra dan kemajuan sastra itu sendiri.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Menurut Semi 1993: 23 penelitian kualitatif digunakan dengan menggutamakan
kedalaman penghayatan terhadap interaksi antar konsep yang sedang dikaji secara empiris. Ratna 2004:46, mengatakan bahwa metode kualitatif memberikan
perhatian terhadap data ilmiah, data dengan hubungannya dengan konteks kebenarannya. Cara-cara inilah yang mendorong kualitatif dianggap sebagai multi
metode karena melibatkan sejumlah besar gejala sosial yang berkaitan. Salah satu bagian dari metode kualitatif adalah penelitian historis atau
sejarah. Menurut Fraenkel Wallen dalam Zuriah 2005:51 penelitian sejarah adalah penelitian yang secara ekslusif memfokuskan kepada masa lalu. Fraenkel
Wallen 2008:535 juga menjelaskan penelitian sejarah merupakan
Universitas Sumatera Utara
pengumpulan yang sistematis dan evaluasi data untuk menggambarkan, menjelaskan, dan dengan demikian memahami tindakan atau peristiwa yang
terjadi di masa lalu. Nawawi 1993:78 berpendapat bahwa metode penelitian sejarah adalah
prosedur pemecahan masalah dengan menggunakan data masa lalu atau peninggalan-peninggalan, untuk memahami kejadian atau suatu keadaan pada
masa lalu terlepas dari keadaan masa sekarang. Penelitian ini menghubungkan manusia, peristiwa, waktu dan tempat secara kronologisdengan tidak memandang
sepotong objek-objek yang diobservasi. Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah manga “Shanaou
Yoshitsune” karya Hirofumi Sawada. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data studi kepustakaan library research.
Teknik pengumpulan data dengan metode tersebut dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami, dan mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari
sejumlah sumber, baik buku, jurnal, artikel, dan berbagai situs internet.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KOMIK, SETTING KOMIK SHANAOU
YOSHITSUNE, ZAMAN HEIAN
2.1 Komik 2.1.1 Pengertian Komik