Sinopsis Cerita Hirofumi Sawada No Sakuhin No “Shanaou Yoshitsune” To Iu Manga Ni Okeru Heian Jidai Matsu No Rekishitekina Bunseki

BAB III ANALISIS KESEJARAHAN ZAMAN HEIAN AKHIR DALAM KOMIK “SHANAOU YOSHITSUNE” KARYA HIROFUMI SAWADA

3.1 Sinopsis Cerita

SHANAOU YOSHITSUNE Vol. 1-22 Part I Permulaan Kisah Pada pertengahan abad 12, di Jepang baru saja terjadi perang saudara yang dikenal dengan nama pemberontakan Heiji. Ada dua keluarga besar yang saling bertikai pada perang tersebut, mereka adalah keluarga Taira klan Heike dan keluarga Minamoto klan Genji. Perang berakhir dengan kekalahan klan Genji, sebagai akibatnya, hampir seluruh keluarga Minamoto termasuk Minamoto no Yoshitomo sebagai pemimpin klan Genji dieksekusi oleh keluarga Taira. Hanya ada beberapa keturunan Minamoto yang dibiarkan hidup; dan kehidupan mereka diawasi secara ketat oleh keluarga Taira. Minamoto no Yoritomo, sebagai putra tertua Minamoto no Yoshitomo dan sekaligus pemimpin klan Genji selanjutnya diasingkan ke Izu dan ditaruh di bawah pengawasan keluarga Itou yang setia kepada klan Heike. Saudara tiri Yoritomo, Minamoto no Noriyori juga diasingkan. Sedangkan Yoshitsune sebagai putra termuda, dibiarkan tinggal bersama ibu kandungnya yang telah menikah lagi dengan Fujiwara no Naganari, salah seorang menteri berpengaruh di pemerintahan. Walaupun begitu, kehidupan Yoshitsune yang lebih dikenal dengan nama kecilnya, Ushiwakamaru tetap diawasi secara ketat oleh klan Heike. Ia bahkan tidak diijinkan untuk keluar dari rumah tempat tinggalnya. Universitas Sumatera Utara Pengasingan di Kurama Ketika beranjak dewasa, sesuai dengan perintah Taira, Ushiwakamaru dibawa ke kuil Kurama untuk dididik menjadi biksu. Namun tanpa sepengetahuan klan Heike, di sanalah Ushiwaka mempersiapkan dirinya sebagai penerus keluarga Minamoto. Ia tidak hanya mendapatkan pendidikan agama dan kedisplinan, namun juga mendapatkan pelatihan ilmu bela diri secara rahasia dari seseorang yang mengaku sebagai Tengu. Identitas tengu tersebut adalah tuan Gazan. Di Kurama ini, Ushiwaka mendapat nama baru dari biksu kepala yaitu Shanaou yang berarti orang yang berkilauan cahaya. Oshu Fujiwara Shana kemudian keluar dari kuil Kurama untuk mengumpulkan kekuatan mengalahkan Heike. Shana kemudian berangkat ke Oshu yang bebas dari pengaruh orang-orang Heikei. Naganari Fujiwara, ayah angkat Ushiwakamaru meminta bantuan seorang pedagang emas, Kichiji, untuk mengantar Shana ke Oshu. Di tengah perjalanan, ia melakukan genpuku upacara kedewasaan dan mengganti namanya menjadi Minamoto no Kurou Yoshitsune. Dalam perjalanan ini Shana mendapatkan dua orang pengikut yaitu Mushasibo Benkei dan Ise Morimasa. Tujuan Shana di Oshu tidak lain meminta perlindungan dan mengumpulkan kekuatan kepada penguasa Oshu Hiraizumi, Fujiwara no Hidehira. Berkat perlindungan Hidehira di Oshu, yoshitsune terbebas dari ancaman klan Heike, jadi dia bebas bersosialisasi dengan siapa saja di Oshu tersebut, baik dengan bangsawan ataupun dengan masyarakatnya. Mereka memperlakukan Yoshitsune dengan baik. Universitas Sumatera Utara SHANAOU YOSHITSUNE ~Genpei War~ Vol. 1-18 Part II Yoshitsune mendengar bahwa kakaknya, Yoritomo sedang mengumpulkan pasukan, yaitu sisa-sisa klan Genji yang masih ada di beberapa wilayah, untuk melawan Heike. Hal itu dilakukan setelah adanya perintah dari Pangeran MIchihito untuk menjatuhkan Heike, maka Yoritomo pun memulai pergerakannya dan mulai mendirikan pemerintahan militer di Kamakura. Mendengar hal itu, Yoshitsune tidak tinggal diam, dia juga ingin bergabung dengan kakaknya untuk mengalahkan Heike. Awalnya Fujiwara no Hidehira tidak mengijinkan Yoshitsune untuk ikut bergabung berperang karena ia tidak ingin Yoshitsune berada dalam bahaya. Tetapi setelah melihat kegigihan dan keinginan Yoshitsune untuk ikut berperang, dan meminjamkan 2 pelayan terbaiknya yaitu Satou bersaudara, Satou Tadanobu dan Satou Tsugunobu Yoshitsune bertemu dengan Yoritomo di depan Sungai Kise Prefektur Shizuoka. Pada saat itu, pasukan Yoritomo baru saja menang dalam Pertempuran Fujigawa. Yoshitsune diserahi tugas oleh Yoritomo sebagai pemimpin pasukan klan Minamoto dalam menghadapi klan Taira. Pada waktu itu, Yoritomo ingin mundur ke markasnya di Kamakura agar bisa berkonsentrasi pada pembentukan pemerintahan militer wilayah Kanto. Sementara itu kondisi Taira no Kiyomori semakin memburuk. Yoshitsune diperintahkan Yoritomo ke Ibukota untuk mengawasi pergerakan Heike dan mengamati keadaan Kiyomori. Tidak beberapa lama Tidak beberapa lama Yositsune berada di Ibukota, Kiyomori wafat. Sebelum wafat, Yoshitsune diam- diam berhasil bertemu dengan Kiyomori, ia memeluk Yoshitsune dan berpesan agar Yoshitsune memperhatikan rakyat dan berjuang untuk rakyat, ia menganggap Universitas Sumatera Utara Yoritomo kurang memperhatikan rakyat. Kiyomori juga meninggalkan wasiat ke keluarganya yaituperitah untuk segera memenggal kepala Yoritomo dan dibawa ke makamnya. Yoshitsune pulang ke Kamakura, meninggalkan Ibukota. Di perjalanan ia melihat banyak rakyat yang pergi dari ibukota, hal itu disebabkan kerena di Ibukota terjadi kemarau panjang yang menyebabkan rakyat kekurangan bahan makanan dan kelaparan. Yoshitsune meminta pada Yoritomo untuk menghentikan perang karena ia tak bisa membiarkan rakyat menjadi korban perang antar samurai. Pendapatnya tersebut membuatnya dikucilkan di kalangan samurai. Karena beberapa hal, ia mengerti bahwa perang memang tidak bisa dihentikan, karena telah dimulai, yang bisa dilakukan adalah meminimalisisir jatuhnya korban. Minamoto no Yoshinaka, yang merupakan sepupu dari Yoshitsune dan Yoritomo dari Kiso juga ikut bergerak menjatuhkan Heike. Karena adendam pribadi, Yoshinaka menolak bergabung dengan pasukan Yoritomo, Yoritomo memutuskan untuk menaklukkan Yoshinaka yang masih satu keluarga dengannya untukn menghentikan perselisihan antar klan genji. Dan mengutus Yoshitsune pergi ke tempat Yoshinaka, tetapi Yoshinaka menolak. Untuk mencegah perang saudara antar keduanya, Yoritomo menjadikan Yoshitaka, putra sulung Yoshinaka menjadi menantunya, yaitu menjadi pasangan Ohime, putri Yoritomo sendiri. Diam-diam Yoshinaka menggerakkan pasukannya melawan Heike di bukit Kurikura. Ia berhasil mengusir klan Heike dari ibukota. Yoshitsune diutus ke ibukota untuk mengawasi gerak gerik Yoshinaka. Universitas Sumatera Utara Yoshinaka diangkat oleh Houou mantan Kaisar Go Shirakawa menjadi Jugoi no Ge pejabat istana. Hal itu mengubahnya menjadi jahat karena ambisinya terhadap jabatan yang lebih tinggi di Istana dan para tentara Kiso pun menyengsarakan rakyat Ibukota. Yoshitsune tidak tinggal diam, dengan bantuan tuan Gazan, yang akhirnya bergabung menjadi pelayannya yang kelima, memakai topeng Tengu, menolong rakyat yang dijahati oleh tentara Kiso. Yoshinaka mengancam Houou dan memaksanya mengeluarkan perintah untuk menumpas Yoritomo, sehingga Yoritomo pun bangkit untuk melawannya. Dia mengutus Noriyori sebagai komandan tertinggi dan Yoshitsune sebagai komandan tertinggi bayangan. Perang pun terjadi di tepi sungai Rokujou Perang Sungai Uji. Yoshitsune menang, pasukan Kiso kalah. Yoshinaka pun tewas dalam pertempuran tersebut. Namun tak lama setelah kembali ke Ibukota, ia harus berangkat perang melawan Heike, yang lebih dikenal dengan perang Ichinotani . 3.2 Analisis Kesejarahan Zaman Heian Akhir 3.2.1 Klan Heishi Taira