dalam sebuah cerita. Latar sosial dalam manga “Shanaou Yoshitsune” adalah kehidupan bangsawan pada zaman Heian akhir, dimana para bangsawan-
bangasawan yang dimaksut adalah bangsawan samurai yang memiliki kekuasaan di Jepang pada masa itu. Para bangsawan pada zaman ini saling beradu kekuatan
demi mencapai status sosial yang tinggi dengan cara berperang, bangsawan yang menang di peperangan akan mengambil wilayah kekuasaan yang kalah.
Keadaan sosial masyarakat di Ibukota Kyoto dan di Oshu Hiraizumi, sangatlah bebeda, di Ibukota masyarakat harus bertahan hidup di bawah
kekuasaan Taira no Kiyomori yang memimpin secara dictator, sedangkan di Oshu masyarakat hidup dengan bebas dan damai di bawah kepemimpinan Fujiwara no
Hidehira yang bijaksana.
2.3 Zaman Heian
Era Heian merupakan salah satu zaman sejarah klasik di Jepang, masa di mana kebudayaan Jepang memasuki zaman keemasannya. Zaman ini berlangsung
dari tahun 794 sampai 1185. Ini adalah waktu yang dikenal bagi perdamaian dan keamanan belum pernah terjadi sebelumnya di Jepang serta munculnya kelas
samurai dalam struktur masyarakat.
2.3.1 Keadaan Politik
Pada zaman Heian masih menngunakan sistem Ritsuryou sistem kerajaan yang sudah digunakan sejak zaman Nara. Dalam sistem Ritsuryou, Tenno kaisar
adalah penguasa administrasi pemerintahan tertinggi Situmorang, 2009:14. Saudara-saudara kaisar adalah menjadi bangsawan. Para bangsawan kerabat
Tenno ini bertugas melaksanakan pekerjaan birokrasi di Istana maupun daerah.
Universitas Sumatera Utara
Sistem pemilikan pada masa itu dikenal dengan system Kochikomin wilayah umum dengan masyarakat umum. Tidak dikenal pemilikan tanah secara
pribadi dan penguasaan atas diri orang secara pribadi. Para bangsawan kerabat Kaisar lah yang menguasai tanah secara pribadi. Karena para bangsawan tersebut
banyak yang menguasai tanah secara pribadi, mereka membutuhkan tenaga kerja untuk menggarap tanah yang dikuasainya tersebut. Yang kemudian melahirkan
kelompok-kelompok kecil di daerah yang semakin lama semakin kuat dan tidak membayar pajak kepada kaisar.
Karena Kanmu Tenno ingin memperbaharui politik Ritsuryou, maka ia memindahkan ibukota dari Nara ke Kyoto. Yang lebih dikenal dengan sebutan
Heiankyo kota yang damai. Istana Kaisar berada di Kyoto selama masa Feodal yang berlangsung kira-kira 1100 tahun Toyota Toyoko dalam Situmorang,
2009:15. Pada zaman Heian, jumlah Shoen wilayah swasta semakin banyak. Salah
satu penguasa Shoen yang terbesar adalah keluarga Fujiwara. Fujiwara mengawinkan putrinya dengan anak Tenno, oleh karena itu generasi berikutnya
adalah cucu Fujiwara. Kemudian keluarga Fujiwara memegang peranan dalam pemerintahan. Seperti Sekkanseiji politik perwakilan Kaisar, Sekkan adalah
singkatan dari Sessho dan Kanpaku. Sessho adalah pelaksana kekuasaan pemerintahan ketika kaisar masih kecil, dan Kanpaku adalah pelaksana
pemerintahan ketika Kaisar mengadakan Inkyou bertapa di kuil, disebut dengan politik Insei Situmorang, 2009:15.
Dalam perkembangannya, kelompok militer Taira dan Genji di undang ke Kyoto untuk mengamankan perang yang terjadi dalam keributan keluarga
Universitas Sumatera Utara
Fujiwara. Tetapi kemudian keluarga Genji dan Taira saling berperang seperti perang Hogennoran 1156 dan Heijiniran 1159. Perang tersebut dimenangkan
oleh keluarga Taira yang dipimpin oleh Taira no Kiyomori. Mulai saat inilah bushi menjadi sangat berpengaruh dalam pemerintahan pusat. Ketika itu sistem
Ritsuryou hancur, berubah menjadi sistem Ujizoku kekerabatan. Ketika klan Taira menang dan berkuasa di Ibukota Kyoto, tak ada yang
lebih kuat daripadanya. Ia masuk istana dan merebut kekuasaan. Tetapi disini ada sesuatu yang khas Jepang. Klan Taira ternyata tidak merebut kedudukan Tenno
yang dianggap turunan dewi matahari Amaterasu Omikami. Seperti apa yang dilakukan klan Fujiwara, Kiyomori pun mengangkat dirinya sebagai perdana
menteri dan menempatkan anggota-anggota keluarganya pada kedudukan penting Suryohadiprojo, 1985:14.
Sebenarnya, dengan perebutan kekuasaan oleh kaum Taira sudah dimulailah suatu masa baru. Tetapi dari sudut perkembangan masyarakat Jepang
yang juga penting untuk dilihat adalah bahwa sejak saat itu kekuasaan sekuler di Jepang sebenarnya tidak lagi berada di tangan Tenno, melainkan di tangan kaum
samurai. Tenno Heika adalah pimpinan Jepang yang tidak boleh disentuh, karena merupakan lambang keagungan dan kesucian Jepang yang berasal dan bersumber
pada dunia dewa-dewa, dan karena senantiasa merupakan pemuka tertinggi Shinto. Tetapi ia tidak mempunyai kekuasaan nyata dalam mengendalikan pemerintahan
dan Negara Suryohadiprojo, 1985:15. Melihat klan Taira yang berkuasa melebihi kekuasaan Kaisar, klan Genji
tidak tinggal diam begitu saja. Genji terbagi atas dua kekuasaan, yaitu Genji yang
Universitas Sumatera Utara
dipimpin oleh Minamoto no Yoritomo dan Genji yang dipimpin oleh Minamoto no Yoshinaka dari Kiso, yang tidak lain merupakan sepupu dari Yoritomo sendiri.
Saat klan Taira meninggalkan ibukota Kyoto, Genji dari pihak Yoshinaka memasuki wilayah ibukota dan menggantikan kekuasaan Taira. Tetapi keadaan ini
tidak bertahan lama. Sementara itu di Kamakura, Genji dari pihak Yoritomo semakin memperkuat prajuritnya bersama adiknya Minamoto no Yoshitsune.
Minamoto no Yoritomo berhasil mengalahkan sisa-sisa keluarga Taira pada tahun 1185 pada perang Dannoura. Kekuasaan pun berpindah ke klan
Minamoto. Klan Minamoto memperkuat prajuritnya di Jepang bagian timur yaitu di Kamakura Situmorang, 2009:16.
2.3.2 Keadaan Budaya