BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah merupakan semua kejadian atau peristiwa masa lampau. Ibnu Khaldun dalam bukunya Muqaddimah aqmaljihad.comdefinisi_sejarah
_menurut_para_ahli.html berpendapat bahwa sejarah sebagai catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia dan tentang perubahan yang
terjadi pada watak manusia. Sunal and Haas 1993:278 mengatakan bahwa:
History is a chronological study that interprets and gives meaning to events and applies systematic methods to discover the truth.
Sejarah merupakan studi kronologis yang menafsirkan dan memberikan arti peristiwa dan berlaku metode sistematis untuk menemukan kebenaran.
John W. Best dalam Zuriah 2005:51 mengatakan sejarah merupakan
rekaman prestasi manusia. Bukan semata-mata daftar rentetan kronologis melainkan gambaran mengenai berbagai hubungan yang benar-benar manunggal
antara manusia, peristiwa, waktu dan tempat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sejarah merupakan ilmu yang mempelajari
segala kronologi peristiwa atau kejadian di masa lampau yang dialami oleh manusia.
Sejarah dapat disampaikan melalui sebuah karya sastra agar dapat dipahami lebih mudah oleh pembacanya, melalui karya sastra juga kronologi-
kronologi sejarah tersebut dapat disampaikan secara sistematis.
Universitas Sumatera Utara
Sastra tidak akan pernah lepas dari kehidupan manusia sebab karya sastra senantiasa bersumber dari peristiwa atau realitas sosial yang ada dalam
masyarakat, yang mengungkapkan masalah-masalah manusia dan kemanusiaan, makna hidup dan kehidupan, melukiskan suka dan duka manusia, kasih sayang
dan kebencian, kesetiaan dan kemunafikan, serta segala sesuatu yang dialami manusia. Dengan demikian, dapat dikatakan, bahwa karya sastra merupakan
ungkapan atau gambaran kehidupan. Sastra merupakan perwujudan pikiran dalam bentuk tulisan. Tulisan
adalah media pemikiran yang tercurah melalui bahasa, bahasa yang bisa direpresentasikan dalam bentuk tulisan, media lain bisa saja berbentuk gambar,
melody musik, lukisan ataupun karya lingkungan binaan arsitektur. Abdullah Dahana http:dedetaufik.blogspot.com200912pengertian-
sastra.html menyampaikan bahwa istilah sastra telah mengalami penyempitan arti, “Kebanyakan kaum awam menganggap sastra hanyalah ilmu yang mengurusi
kesusastraan saja. Padahal arti sastra sesungguhnya itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan secara luas. Itulah salah satu penyebab Fakultas Sastra
berganti menjadi Fakultas Ilmu Budaya.” Seperti kita ketahui bahwa belakangan ini beberapa universitas sudah merubah nama Fakultas Sastra menjadi Fakultas
Ilmu Budaya, termasuk di dalamnya fakultas Ilmu Budaya – Universitas Sumatera Utara.
Sapardi 1979: 1 memaparkan bahwa sastra itu adalah lembaga sosial
yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah
suatu kenyataan sosial.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Plato http:asemmanis.wordpress.com20091003pengertian-
sastra-secara-umum-dan-menurut-para-ahli, sastra adalah hasil peniruan atau
gambaran dari kenyataan mimesis. Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan. Seperti
yang dikatakan Ratna 2004:66 bahwa hakikat karya sastra adalah imajinasi tetapi imajinasi memiliki konteks sosial dan sejarah. Sedangkan menurut Wellek
dan Warren 1995:109, sastra merupakan lembaga sosial yang memakai bahasa dalam menampilkan gambaran kehidupan sosial masyarakat.
Dalam kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan sastra oral. Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi
dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Jadi, yang termasuk kedalam kategori Sastra adalah Novel, Cerita Cerpen tertulis lisan, Komik, Syair, Pantun, Sandiwara Drama, Lukisan Kaligrafi.
Komik merupakan salah satu karya sastra yang cukup menarik, karena menggunakan gambar dan bahasa sebagai media penyampaiannya. Pada awalnya,
sebutan komik ditujukan untuk serangkaian gambar yang berurutan dan memiliki keterkaitan antara gambar yang satu dengan lainnya, terkadang dibantu dengan
tulisan yang berfungsi untuk memperkuat gagasan yang ingin disampaikan. Secara bahasa komik yang berasal dari bahasa yunani dalam
http:sembaraang.blogspot.com200911pengertian-komik.html adalah cerita bergambar berbentuk dua dimensi yang bercerita bermacam-macam bahkan hal
yang dianggap mustahil untuk terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Universitas Sumatera Utara
Marcel Bonneff 2002: 27 mengatakan bahwa komik sangat erat kaitannya dengan budaya suatu bangsa. Dia juga memaparkan bahwa komik
sebagai alat komunikasi massa yang menggabungkan khayalan dan pandangan tentang kehidupan nyata yang dianggap sesuai dengan masyarakat luas.
Di Jepang komik dikenal dengan sebutan manga 漫画. Manga pertama diketahui dibuat oleh Suzuki Kankei tahun 1771 berjudul Mankaku Zuihitsu.
Berikutnya terbit Shiji no Yukikai oleh Santo Kyoden 1798. Namun ada juga yang menyebut manga pertama kali muncul abad 12. Manga tersebut berisi kisah
lucu tentang hewan dan dibuat oleh banyak seniman. Dalam media komik, terdapat suatu fitur dimana pembuat komik dapat
menyampaikan suatu cerita kepada pembacanya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Kosasih dalam Dwifirmansyah 2008:1, komik adalah media atau alat
untuk bercerita berupa gambar. Jadi, komik atau manga juga merupakan salah satu karya sastra yang dapat dijadikan media untuk mengabadikan sesuatu hal
yang menarik dan luar biasa atau untuk merekam zaman atau sejarah dan juga digunakan sebagai media untuk menggambarkan situasi yang terjadi saat itu,
seperti perubahan atau perpindahan politik kekuasaan pada masa itu melalui sebuah komik.
Manga Shanaou Yoshitsune karya Hirofumi Sawada merupakan salah satu karya sastra yang menarik dan luar biasa serta karya yang merekam zaman dengan
menggambarkan situasi yang terjadi pada saat itu. Dengan membaca dan menganalisis manga ini maka dapat memahami keadaan Jepang pada zaman itu.
Manga yang berjudul Shanaou Yoshitsune karya Hirofumi Sawada ini dalam bahasa Indonesia terdiri dari 22 jilid dan sambungannya Shanaou
Universitas Sumatera Utara
Marcel Bonneff 2002: 27 mengatakan bahwa komik sangat erat kaitannya dengan budaya suatu bangsa. Dia juga memaparkan bahwa komik
sebagai alat komunikasi massa yang menggabungkan khayalan dan pandangan tentang kehidupan nyata yang dianggap sesuai dengan masyarakat luas.
Di Jepang komik dikenal dengan sebutan manga 漫画. Manga pertama diketahui dibuat oleh Suzuki Kankei tahun 1771 berjudul Mankaku Zuihitsu.
Berikutnya terbit Shiji no Yukikai oleh Santo Kyoden 1798. Namun ada juga yang menyebut manga pertama kali muncul abad 12. Manga tersebut berisi kisah
lucu tentang hewan dan dibuat oleh banyak seniman. Dalam media komik, terdapat suatu fitur dimana pembuat komik dapat
menyampaikan suatu cerita kepada pembacanya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Kosasih dalam Dwifirmansyah 2008:1, komik adalah media atau alat
untuk bercerita berupa gambar. Jadi, komik atau manga juga merupakan salah satu karya sastra yang dapat dijadikan media untuk mengabadikan sesuatu hal
yang menarik dan luar biasa atau untuk merekam zaman atau sejarah dan juga digunakan sebagai media untuk menggambarkan situasi yang terjadi saat itu,
seperti perubahan atau perpindahan politik kekuasaan pada masa itu melalui sebuah komik.
Manga Shanaou Yoshitsune karya Hirofumi Sawada merupakan salah satu karya sastra yang menarik dan luar biasa serta karya yang merekam zaman dengan
menggambarkan situasi yang terjadi pada saat itu. Dengan membaca dan menganalisis manga ini maka dapat memahami keadaan Jepang pada zaman itu.
Manga yang berjudul Shanaou Yoshitsune karya Hirofumi Sawada ini dalam bahasa Indonesia terdiri dari 22 jilid dan sambungannya Shanaou
Universitas Sumatera Utara
Yoshitsune Genpei War sedang berjalan sampai dengan 18 jilid. Komik ini merupakan komik berseri pertama Hirofumi Sawada, yang sebelumnya hanya
mengarang komik lepas saja. Karya-karyanya biasanya bergenre Jidaigeki semua, yaitu manga yang ceritanya mengandung unsur zaman sejarah di dalamnya.
Manga ini menceritakan keadaan Jepang pada zaman Heian akhir menuju Kamakura. Dimana kondisi Jepang pada saat itu diselimuti oleh peperangan dan
perebutan wilayah. Pada masa itulah terjadi pertempuran antara klan Genji dan klan Heike. Pada saat itu, klan Heike yang dipimpin oleh Taira no Kiyomori
berhasil memenangkan pertempuran dan menjadi Penguasa Jepang selama 60 tahun. Sementara itu sisa-sisa keturunan Genji terus mengumpulkan kekuatan
untuk menggulingkan Heike, demi membalas kekalahan mereka sebelumnya. Hal tersebut menyebabkan banyak terjadi perang di beberapa wilayah Jepang.
Di dalam manga ini dikisahkan mengenai seorang pemuda bernama Minamoto no Yoshitsune, yang merupakan salah satu bangsawan samurai dari
klan Genji, dan juga merupakan salah satu jenderal perang legendaris di Jepang. Karena kekalahan klan Genji di Perang Hougen, Yoshitsune dijadikan tahanan
rumah oleh pemimpin Heike, Kiyomori, lalu diasingkan di kuil Kurama yang membuatnya tumbuh dan berkembang di kalangan biksu, kemudian melarikan diri
ke Oshu untuk meminta perlindungan dari Fujiwara Hidehira, dan pada akhirnya bergabung dengan tentara Genji bersama saudara-saudaranya untuk melawan
Heike. Manga ini menggambarkan bagaimana keadaan sosial masyarakat, politik
dan perekonomian Jepang pada zaman Heian akhir dimana pada masa itu telah berkuasa 3 klan besar yaitu klan Fujiwara, klan Genji dan klan Heike. Diantara 3
Universitas Sumatera Utara
klan itu, ada 2 klan yang saling bertentangan yaitu, klan Genji dan klan Heike. Pada masa itu, klan Fujiwara memegang peran sebagai aliansi klan Genji.
Shanaou Yoshitsune merupakan manga fiksi yang dibuat berdasarkan sejarah. Karena settingnya adalah akhir zaman klasik Jepang yaitu zaman Heian
akhir, maka penulis ingin mengetahui keadaan Jepang yang digambarkan pada zaman tersebut melalui manga Shanaou Yoshitsune tersebut. Untuk itu penulis
akan membahasnya melalui skripsi yang berjudul “Analisis Kesejarahan Pada Zaman Heian Akhir Dalam Komik Shanaou Yoshitsune Karya Hirofumi Sawada”.
1.2 Perumusan Masalah