Indeks Pendarahan Papila Dimodifikasi

rendah dibandingkan non diabetes, namun perbedaan tersebut tidak bermakna secara statistik p0,05.

5.6 Indeks Pendarahan Papila Dimodifikasi

Perbandingan rerata indeks IPPD penderita diabetes melitus tipe 2 dengan penderita non diabetes akan disajikan pada tabel 7. Tabel 7. Rerata Indeks IPPD pada Kelompok Diabetes dan Non Diabetes Dari tabel 7 diatas terlihat adanya perbedaan rerata indeks IPPD penderita diabetes dan non diabetes, dimana rerata indeks pendarahan papilla dimodifikasi penderita diabetes lebih rendah dibandingkan non diabetes, namun perbedaan tersebut tidak bermakna secara statistik p0,05 5.7 Korelasi antara KGD dengan indeks debris, indeks kalkulus, indeks OHIS, indeks gingivitis dan indeks IPPD. Uji korelasi antara kadar gula darah dengan indeks debris, indeks kalkulus, indeks gingivitis dan indeks IPPD menggunakan uji korelasi Pearson. Manakala uji korelasi antara kadar gula darah dengan indeks OHIS menggunakan uji korelasi Status Indeks IPPD Jumlah P Diabetes Rerata Standar Sampel Melitus x Deviasi Ya 1,27 0,66 45 0,31 Tidak 1,47 0,57 45 Universitas Sumatera Utara Spearman. Hasil uji dinyatakan dalam koefisien korelasi r. Nilai r ditafsirkan sebagai sangat lemah 0,00-0,199, lemah 0,20-0,399, sedang 0,40-0,599, kuat 0,60-0,799 dan sangat kuat 0,80-1,000. Nilai p0,05 dinyatakan terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji sedangkan nilai p0,05 artinya tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji. Arah korelasi positif berarti searah, semakin besar nilai satu variabel semakin besar pula nilai variabel lainnya, sedangkan arah korelasi negatif berarti berlawanan arah, semakin kecil nilai satu variabel, semakin kecil nilai variabel lainnya. Tabel 8. Korelasi kadar gula darah dengan indeks indeks debris, indeks kalkulus, indeks OHIS, indeks gingivitis dan indeks IPPD. Variabel Nilai p Koefisien Korelasi Kadar gula darah – indeks debris Kadar gula darah – indeks kalkulus Kadar gula darah – indeks OHIS Kadar gula darah – indeks gingivitis 0,98 P 0,99 P 0,04 S 0,80 P -0,03 0,001 0,30 -0,39 Kadar gula darah – indeks IPPD 0,74 P -0,52 Keterangan: P Uji Pearson; S Uji Spearman p0,05 = bermakna Pada tabel 8 diatas menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi bermakna p0,05 antara kadar gula darah dengan indeks debris, indeks kalkulus, indeks gingivitis dan indeks IPPD tetapi terdapat korelasi bermakna p0,05 antara kadar Universitas Sumatera Utara gula darah dengan indeks OHIS. Indeks debris, indeks kalkulus, indeks OHIS, indeks gingivitis dan indeks IPPD yang merupakan parameter dalam mengukur keparahan inflamasi gingiva sehingga hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara KGD dengan inflamasi gingiva ditolak. Korelasi menunjukkan hubungan yang sangat lemah antara kadar gula darah dengan indeks debris, hubungan yang lemah dengan indeks gingivitis dan OHIS, hubungan yang sangat kuat dengan indeks kalkulus serta hubungan yang sedang dengan indeks IPPD. Arah korelasi bernilai negatif berarti peningkatan kadar gula darah tidak disertai dengan peningkatan indeks debris, indeks gingivitis dan indeks IPPD. Arah korelasi bernilai positif berarti peningkatan kadar gula darah disertai dengan peningkatan indeks kalkulus dan OHIS. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kenaikan kadar gula darah tidak berhubungan dengan perubahan status periodontal. -----000----- Universitas Sumatera Utara

BAB 6 PEMBAHASAN