Indeks Higiene Oral OHIS

Perdarahan gingiva dicatat dengan menggunakan indeks perdarahan papila dan gingiva P.B.I. dari Saxer danMuhlemann dengan kriteria sebagai berikut: 12 0 : Tidak ada perdarahan 1 : Perdarahan berupa titik kecil 2 : Perdarahan berupa titik yang besar atau berupa ganis 3 : Perdarahan menggenang di interdental GAMBARAN KLINIS Skor 0 Tidak terjadi perdarahan Skor 1 Perdarahan berupa titik kecil Skor 2 Perdarahan berupa titik besar atau berupa garis Skor 3 Perdarahan menggenang di interdental Gambar 2. Indeks perdarahan papila modifikasi menurut Saxen dan Muhlemann Sumber: Daliemunthe SH.Periodonsia.2008:51

2.7.1.3 Indeks Higiene Oral OHIS

Indeks Higiene Oral merupakan salah satu indeks yang populer digunakan untuk menentukan status kebersihan mulut pada penelitian epidemiologis. Indeks ini bertujuan mengukur permukaan gigi yang ditutupi oleh debris dan kalkulus. Indeks ini terdiri dari dua komponen yaitu Indeks Debris dan Indeks Kalkulus. 12 Total skor IPPD = Jumlah total skor IPPD dari tiap gigi yang diperiksa Universitas Sumatera Utara Pemeriksaan dilakukan pada enam gigi yaitu gigi 16, 11, 26, 36, 31, dan 46. Pada gigi 16, 11, 26, 31 yang dilihat permukaan bukalnya sedangkan gigi 36 dan 46 permukaan lingualnya. Apabila gigi 11 tidak ada maka diganti dengan gigi 21 dan sebaliknya. Alat yang digunakan adalah kaca mulut dan sonde. Setiap permukaan gigi dibagi secara horizontal atas sepertiga gingiva, sepertiga tengah dan sepertiga insisal. Untuk mengukur skor indeks debris, sonde ditempatkan pada sepertiga insasal permukaan gigi lalu digerakkan kearah sepertiga gingiva dan skor diberikan sesuai dengan kriteria berikut ini. 12 Skor indeks debris: 12 0 : Tidak ada debris stein 1 : Debris lunak menutupi tidak lebih dari sepertiga permukaan gigi atau adanya stein ekstrinsik tanpa debris pada daerah tersebut. 2 : Debris lunak menutupi lebih dari sepertiga tapi kurang dari dua pertiga permukaan gigi. 3 : Debris lunak menutupi lebih dari dua pertiga permukaan gigi. Gambar 3: Indeks Plak Sumber: Daliemunthe SH.Periodonsia. USU Press, 2008:56 Universitas Sumatera Utara Skor Indeks Kalkulus menurut Green dan Vermillion : 0 : Tidak ada kalkulus. 1 : Kalkulus supragingiva menutupi tidak lebih dari 13 permukaan gigi. 2 : Kalkulus supragingiva menutupi lebih dari 13 dan tidak lebih dari 23 permukaan gigi atau adanya kalkulus subgingiva di daerah servikal gigi atau keduanya. 3 : Kalkulus supragingiva yang menutupi lebih dari 23 permukaan gigi atau kalkulus subgingiva yang melingkari servikal gigi. Skor akhir indeks debris dan kalkulus individu dihitung dengan membagi jumlah skor indeks debris dan kalkulus dari semua gigi yang diperiksa dengan jumlah permukaan gigi yang diperiksa. Skor indeks debris dan kalkulus dijumlahkan untuk mendapatkan Skor Higiene Oral. 12 Kemudian skor dimasukkan kedalam tiga kategori untuk menentukan level Higiene Oral, yaitu: 12 a. 0,0 – 1,2 : baik b. 1,3 – 3,0 : sedang c. 3,1 – 6,0 : buruk ------000------ Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

UMUR

3.2 Hipotesis

Ho : Tidak ada hubungan antara diabetes melitus tipe 2 dengan periodontitis ditinjau dari aspek keparahan inflamasi gingiva. Ha : Ada hubungan antara diabetes melitus tipe 2 dengan periodontitis ditinjau dari aspek keparahan inflamasi gingiva. DIABETES MELITUS TIPE 2 INFLAMASI GINGIVA - Indeks Gingivitis - Indeks Oral Higiene - Level Pendarahan - UMUR - OBESITAS - PENYAKIT SISTEMIK LAIN - KEBIASAAN MEROKOK - FREKWENSI PENYIKATAN GIGI - ORAL HIGIENE Universitas Sumatera Utara