Spektrofotometri Resonansi Magnetik Spektroskopi

1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakognosi dan Fitokimia, Laboratorium Penelitian I, Laboratorium Penelitian II, Laboratorium Kimia Obat Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Penelitian dimulai pada bulan Februari sampai April 2015.

3.2 Alat dan Bahan

Alat Spektrofotometer H-NMR500 MHz, JEOL, Spektrofotometer UV-vis HITACHI, GCMS Agilent Technologies, Spektrofotometer Inframerah Transformasi Fourier, seperangkat alat Kromatografi Lapis Tipis, Seperangkat alat Kromatografi Kolom, timbangan analitik, microwave, Penangas air, rotary evaporator Eyela, gelas kimia, pipet tetes, pipet ukur, kertas saring, magnetic stirrer Wiggen Hauser. Bahan Senyawa etil p-metoksisinamat, HCl 15, NaOH, HNO 3 69, metanol, aseton, n-Heksan, etil asetat, akuades, es batu, Basa Tris, Bovine Serum Albumin.

3.3 Prosedur Penelitiaan

3.3.1 Hidrolisis Etil p-metoksisinamat

Sebanyak 1.500 mg NaOH dilarutkan dalam etanol pro analisia dalam gelas kimia dan dengan kondisi pemanasan pada suhu 60º C dan pengadukan dengan menggunakan magnetic stirer hingga NaOH larut. Kemudian setelah larut tambahkan senyawa Etil p-metoksisinamat sebanyak 5.000 mg kedalamnya, suhu dijaga tetap 60º C dan dibiarkan selama 3 jam. Hasil reaksi ditambahkan dengan akuades ±1.000 ml dan akan didapatkan larutan dengan pH 13, tambahkan HCl 15 sehingga akan terbentuk endapan APMS, penambahan HCL 15 dilakukan hingga pH larutan mencapai 4 yaitu ditandai dengan tidak terbentuk lagi endapan apms. Endapan yang didapat disaring dengan menggunakkan kertas saring dan 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta keringkan dengan suhu ruang, setelah kering dihitung rendemen senyawa apms yang didapat dengan menggunakan rumus berikut. rendemen

3.3.2 Nitrasi Asam p-metoksisinamat

Sebanyak 3 gram hasil hidrolisis Etil p-metoksisinamat yaitu apms dimasukkan ke dalam erlemeyer dengan dikondisikan dingin pada suhu -15ºC. Lalu dimasukkan 12 ml HNO 3 , aduk hingga asam p-metoksisinamat larut. Dimasukkan dalam microwave dengan suhu 450ºC selama 2 menit. Hasil yang didapat dicampur dengan akuades sebenyak 30 ml lalu saring dengan kertas saring, setelah itu keringkan dengan suhu ruang Ajay et al., 2006. Setelah kering hitung rendemen hasil reaksi dengan menggunakan rumus berikut rendemen

3.3.3 Identifikasi

a. Identifikasi Organoleptis

Senyawa yang didapat baik senyawa murni etil p-metoksisinamat maupun senyawa hasil modifikasi diidentifikasi warna, bentuk dan juga bau.

b. Identifikasi Senyawa Dengan KLT

Dilarutkan sedikit hasil reaksi nitrasi, APMS standar, EPMS standar dalam vial terpisah kira-kira 2 mg dalam etil asetat 1 ml, eluen yang digunakan adalah etil asetat:heksan dengan perbandingan 1:4, ditotolkan senyawa yang akan diuji pada KLT lalu lihat hasilnya menggunakan UV dengan panjang gelombang 254 nm.

c. Identifikasi Senyawa Menggunakan FTIR

Sedikit sampel padat ±1-2mg, kemudian ditambahkan bubuk KBr murni ±200mg dan diaduk hingga rata. Kemudian sampel pellet KBr yang terbentuk diambil dan kemudian ditempatkan dalam tempat sampel pada alat spektroskopi inframerah untuk dianalisis Hidayati, 2012.