Identifikasi Senyawa Menggunakan FTIR

1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

d. Pembuatan Larutan BSA 0,2 wv

Sebanyak 0.2g BSA dilarutkan dalam TBS 100mL William set al., 2008.

3.3.5 Uji Invitro Antiinflamasi

Pengujian Aktivitas Senyawa Hasil Modifikasi Terhadap Denaturasi BSA :

a. Pembuatan Larutan Uji

Larutan Uji 5 mL terdiri dari 50 µ L larutan sampel yang kemudian ditambah dengan larutan BSA hingga volume 5 mL sehingga didapatkan variat konsentrasi menjadi larutan 100, 10, 1, dan 0,1ppm

b. Pembuatan Larutan Kontrol Positif

Larutan kontrol positif 5 mL terdiri dari 50 µ L larutan natrium diklofenak yang kemudian ditambah dengan larutan BSA hingga volume 5 mL sehingga didapatkan variat konsentrasi menjadi 100, 10, 1, dan 0,1 ppm

c. Pembuatan Larutan Kontrol Negatif

Larutan kontrol negatif 5 mL terdiri dari 50 µ L metanol yang kemudian ditambah dengan larutan BSA hingga volume 5 mL. Kemudian diinkubasi pada suhu ruang 27 º C sd 28 º C selama 30 menit. Lalu setiap larutan diatas dipanaskan selama 5 menit pada suhu 73 º C. Lalu dibiarkan dingin selama 25 menit dan diukur turbiditasnya dengan spektrofotometer diukur pada gelombang 660 nm. Persentase inhibisi dari denaturasi atau presipitasi BSA dikalkulasikan dengan rumus berikut: 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini dilakukan modifikasi asam p-metoksisinamat hasil hidrolisis dari etil p-metoksisinamat melalui reaksi nitrasi.

4.1 Modifikasi Senyawa Etil p-metoksi Sinamat dengan Reaksi Hidrolisis

Reaksi hidrolisis dilakukan dengan mereaksikan EPMS sebanyak 5 gram 0,024 Mol dalam etanol dan direaksikan dengan bantuan katalis basa NaOH 1.5 gram 0.0375 mol dan dipanaskan pada suhu 60 o C selama tiga jam sampai terbentuknya serbuk berwarna putih. Setelah reaksi berlangsung, hasil reaksi berupa filtrat lalu ditambahkan akuades yang berguna untuk pencucian filtrat. Kemudian ditambahkan HCl 15 tetes demi tetes sehingga akan terbentuk endapan putih berupa hasil hidrolisis yaitu Asam p-metoksisinamat APMS hal ini terjadi karena filtrat sebelum ditambahkan HCl 15 memiliki pH 13 kemudian ditambahkan HCl 15 sampai dengan pH 4, ini bertujuan untuk mengikat ion Na + sehingga terbentuklah endapan putih berupa hasil hidrolisis Mufidah, 2014. Gambar 4.1 KLT senyawa hasil Hidrolisis Residu yang didapat dicuci lagi dengan akuades untuk menghilangkan garam yang terbentuk kemudian residu dikeringkan. Residu yang didapat berwarna putih. Rendeman hasil reaksi hidrolisis yang didapatkan sebanyak 4.115 mg , berikut hasil perhitungan rendemen senyawa apms.