Proses Musyarakah di Bank Syariah

24 4 Aspek usaha yang meliputi pengelolaan manajemen, produksi, pemasaran, dan keuangan. d. Bank menyampaikan tanggapan atas permohonan dimaksud sebagai tanda adanya tahapan penawaran dan penerimaan e. Pada waktu penandatanganan akad antara para nasabah dan bank pada kontrak akad tersebut wajib diinformasikan: 1 Tanggal dan tempat melakukan akad 2 Definisi dan esensi pembiayaan musyarakah 3 Usaha yang dibiayai 4 Posisi para nasabah dan bank adalah sebagai pemilik modal 5 Penentuan pihak yang akan mengelola usaha. 6 Hak dan kewajiban bank dan para pihak pengelola 7 Investasi yang ditanamkan di jamin atau tidak 8 Jumlah uang yang akan disetorkan diinvestasikan oleh para pihak 9 Jangka waktu pembiayaan 10 Pembagian keuntungan adalah sesuai nisbah bagi hasil yang disepakati, sedangkan pembagian kerugian adalah proporsional sesuai sharing modal masing-masing dan tidak berubah sepanjang jangka waktu investasi yang disepakati. 11 Metode penghitungan: profit sharing atau revenue sharing 12 Status penjaminan pembiayaan revenue sharing. 25 13 Rumus penghitungan dan faktor-faktor yang mengurangi nilai pendapatan yang akan dibagi. 14 Contoh perhitungan bagi hasil 15 Tata cara pembayaran baik penarikkan maupun pengembalian dana 16 Kondisi-kondisi tertentu yang akan memengaruhi keberadaan investasi tersebut terms and condition antara lain:  Biaya pembuatan akad seperti biaya notaries dan pihak yang menanggung  Biaya operasional menjadi beban modal bersama  Para pihak dilarang mencairkan dana modal untuk kepentingan sendiri maupun pihak III  Pengelolaan harus tunduk pada hukum syariah maupun hukum positif yang berlaku 17 Definisi atas kondisi force majeur force majeur yang dapat dijadikan sebagai dasar acuan bahwa bank tidak akan mengalami kerugian dirugikan oleh faktor-faktor yang bersifat spesifik dan 18 Lembaga yang akan berfungsi untuk menyelesaikan persengketaan antara bank dengan para nasabah apabila terjadi sengketa. f. Bank dan para pihak wajib menyetorkan dana sebesar nominal yang dituliskan dalam formulir permohonan dimaksud sebagai bukti investasi 26 tunai bukan utang serta menegaskan jumlah investasi yang sesuai dengan proporsi yang disepakati. g. Dengan asumsi bank adalah sebagai sleeping partner, maka bank wajib melakukan pengawasan atas pengelolaan usaha dimaksd. h. Bank wajib meminta pengelola untuk melaporkan angka basis bagi hasil share base berdasarkan laporan keuagan yang tervalidasi dengan baik, termasuk didalamnya penentuan komponen-komponen biaya yang mengacu kepada standar yang baku, terutama untuk skema profit and loss sharing, untuk menghindari ketidakpastian dalam kontrak yang berpotensi merugikan salah satu pihak. i. Bank wajib memiliki standar prosedur untuk menerapkan tindakan yang diambil dalam rangka rescheduling kewajiban yang belum terselesaikan, dalam hal pembiayaan bersifat revenue sharing. 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan purposive sampling method purposive sampling method yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu umumnya disesuaikan dengan tujuan dan masalah penelitian, 1 yaitu Bank Syariah Mandiri dianggap bank yang mampu menjaga stabilitas dan memiliki kinerja yang baik.

B. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif ialah penelitian yang menggunakan data yang berbentuk angka. Penelitian deskriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat. 2 Tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. 1 Eti Rochoety, dkk, Metodelogi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007, ed. Pertama, h.66 2 Nazir, Moh, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia,2003, h.89

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya data yang dikumpulkan digunakan kecuali untuk penelitian eksploratif, untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. 3 Data yang dikumpulkan harus cukup valid untuk digunakan. Validitas data dapat ditingkatkan jika alat pengukur serta kualitas dari pengambilan datanya sendiri cukup valid. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitia yang ingin dipecahkan. a Data Primer Primery Data Data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya. 4 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data wawancara, yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara penanya atau 3 Nazir, Moh, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003, h. 175 4 Sumardi Suryabrata, Metode Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004, ed. Kedua, ce. Keenam belas, h. 39 pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide panduan wawancara. 5 b Data Sekunder Data sekunder yaitu data-data yang biasanya tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen. 6 Data sekunder dalam penelitian ini terdiri darri : 1 Data yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, ikhtisar keuangan bank syariah mandiri yang terkait dalam penelitian ini periode 2005-2010. 2 Dokumentasi library research dengan cara mengumpulkan informasi melalui buku-buku perbankan syariah, manajemen keuangan dan metode penelitian, literature bank syariah dan website dan buku dikta bank syariah mandiri yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dengan maksud untuk mendapatkan data yang bersifat ilmiah dan teoritis. Data yang diperoleh tersebut dijadikan landasan teori yang digunakan. 5 Ibid., h. 193 6 Ibid., h. 39

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Total Aset Bank Syariah, Dana Pihak Ketiga Dan Prinsip Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Bank-Bank Umum Syariah Di Sumatera Utara

8 95 106

Strategi pengembangan dana pihak ketiga terhadap peningkatan laba bersih pada PT. Bank Syariah Mandiri periode tahun 2000-2010

0 12 101

Analisis Pengaruh Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah di Indonesia

4 18 134

Analisis pengaruh dana pihak ketiga, tingkat bagi hasil, serifikat wadiah bank Indonesia terhadap pembiayaan pembiayaan pada syariah di Indonesia; studi kasus pada PT Bank Syariah Mandiri

0 4 145

Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) dan Tingkat Inflasi terhadap Total Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia (Periode januari 2007-Oktober 2012)

2 24 142

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Pengaruh DPK, CAR, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Komposisi Pembiayaan Mudharabah (Studi Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Di Indonesia)

0 5 119

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), KAS, DAN SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS) TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Pengaruh Dana Pihak Ketiga (Dpk), Kas, Dan Sertifikat Bank Indonesia Syari

8 38 13

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), KAS, DAN SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS) TERHADAP PEMBIAYAAN Pengaruh Dana Pihak Ketiga (Dpk), Kas, Dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (Sbis) Terhadap Pembiayaan Mudharabah Dan Musyarakah Pada Perbankan Syari

0 1 18

PENDAHULUAN Pengaruh Dana Pihak Ketiga (Dpk), Kas, Dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (Sbis) Terhadap Pembiayaan Mudharabah Dan Musyarakah Pada Perbankan Syariah Di Indonesia Periode 2010-2014 SKRIPSI.

0 1 9