Pengertian Pembiayaan Musyarakah LANDASAN TEORI

22

E. Proses Musyarakah di Bank Syariah

Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah musyarakah syirkah atau syarikah. Transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara bersama-sama. Semua bentuk usaha yang melibatkan dua pihak atau lebih di mana mereka secara bersama-sama memadukan seluruh bentuk sumber daya baik yang berwujud maupun tidak berwujud. 22 Secara spesifik bentuk kontribusi dari pihak yang bekerja sama dapat berupa dana, barang perdagangan trading asset, kewiraswastaan entrepreneurship, kepandaian skill, kepemilikkan property, peralatan equitment, atau intangible asset seperti hak paten atau goodwill, kepercayaan reputasi credit worthines dan barang-barang lainnya yang dapat dinilai dengan uang. Dengan merangkum seluruh kombinasi dari bentuk kontribusi masing-masing pihak dengan atau tanpa batasan waktu menjadikan produk ini sangat fleksibel. 23 Musyarakah dalam kenyataannya, perbankan syariah di Indonesia mempraktikkan pembiayaan musyarakah musyarakah yang tidak sama persis 22 A Karim, Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, h. 102 23 Ibid., 23 dengan konsep klasik musyarakah. 24 Pada dasarnya praktik musyarakah di Bank Syariah di Indonesia dapat digambarkan sebagai berikut: a. Pada setiap permohonan pembiayaan musyarakah baru, bank berketentuan internal diwajibkan untuk menerangkan esensi dari pembiayaan musyarakah serta kondisi penerapannya. Hal yang wajib dijelaskan antara lain meliputi : esensi pembiayaan musyarakah sebagai bentuk kerja sama investasi bank ke nasabah, definisi dan terminologi, profit sharing atau revenue sharing, keikutsertaan dalam skema penjaminan, terms and conditions dan tata cara perhitungan bagi hasil b. Bank wajib meminta nasabah utntuk mengisi formulir permohonan pembiayaan musyarakah dan formulir tersebut wajib diinformasikan mengenai; 1 Usaha yang ditawarkan untuk dibiayai 2 Jumlah kebutuhan dana investasi dan 3 Jangka waktu investasi c. Dalam proses permohonan pembiayaan musyarakah dimaksud, bank wajib melakukan analisis mengenai; 1 Kelengkapan administrasi yang diisyaratkan 2 Aspek hukum 3 Aspek personal 24 Ascarya, Akad Produk, h, 217 24 4 Aspek usaha yang meliputi pengelolaan manajemen, produksi, pemasaran, dan keuangan. d. Bank menyampaikan tanggapan atas permohonan dimaksud sebagai tanda adanya tahapan penawaran dan penerimaan e. Pada waktu penandatanganan akad antara para nasabah dan bank pada kontrak akad tersebut wajib diinformasikan: 1 Tanggal dan tempat melakukan akad 2 Definisi dan esensi pembiayaan musyarakah 3 Usaha yang dibiayai 4 Posisi para nasabah dan bank adalah sebagai pemilik modal 5 Penentuan pihak yang akan mengelola usaha. 6 Hak dan kewajiban bank dan para pihak pengelola 7 Investasi yang ditanamkan di jamin atau tidak 8 Jumlah uang yang akan disetorkan diinvestasikan oleh para pihak 9 Jangka waktu pembiayaan 10 Pembagian keuntungan adalah sesuai nisbah bagi hasil yang disepakati, sedangkan pembagian kerugian adalah proporsional sesuai sharing modal masing-masing dan tidak berubah sepanjang jangka waktu investasi yang disepakati. 11 Metode penghitungan: profit sharing atau revenue sharing 12 Status penjaminan pembiayaan revenue sharing.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Total Aset Bank Syariah, Dana Pihak Ketiga Dan Prinsip Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Bank-Bank Umum Syariah Di Sumatera Utara

8 95 106

Strategi pengembangan dana pihak ketiga terhadap peningkatan laba bersih pada PT. Bank Syariah Mandiri periode tahun 2000-2010

0 12 101

Analisis Pengaruh Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah di Indonesia

4 18 134

Analisis pengaruh dana pihak ketiga, tingkat bagi hasil, serifikat wadiah bank Indonesia terhadap pembiayaan pembiayaan pada syariah di Indonesia; studi kasus pada PT Bank Syariah Mandiri

0 4 145

Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) dan Tingkat Inflasi terhadap Total Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia (Periode januari 2007-Oktober 2012)

2 24 142

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Pengaruh DPK, CAR, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Komposisi Pembiayaan Mudharabah (Studi Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Di Indonesia)

0 5 119

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), KAS, DAN SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS) TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Pengaruh Dana Pihak Ketiga (Dpk), Kas, Dan Sertifikat Bank Indonesia Syari

8 38 13

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), KAS, DAN SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS) TERHADAP PEMBIAYAAN Pengaruh Dana Pihak Ketiga (Dpk), Kas, Dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (Sbis) Terhadap Pembiayaan Mudharabah Dan Musyarakah Pada Perbankan Syari

0 1 18

PENDAHULUAN Pengaruh Dana Pihak Ketiga (Dpk), Kas, Dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (Sbis) Terhadap Pembiayaan Mudharabah Dan Musyarakah Pada Perbankan Syariah Di Indonesia Periode 2010-2014 SKRIPSI.

0 1 9