Model Pengelolaan Risiko Monitor dan Pengendalian Risiko

4. Model Pengelolaan Risiko

Risiko yang diperkirakan expected risk merupakan risiko yang diterima kehadirannya oleh setiap orang, komisaris, direksi, manajer, bahkan karyawan bukan manajer. Oleh karena itu, yang penting adalah bagaimana menyikapi risiko seperti itu. Pada intinya, perusahaan memperlakukan expected risk dengan tiga cara. Cara pertama, menjadikan expected risk sebagai bagian dalam proses penyusunan strategi dan rencana sampai ke anggaran perusahaan. Dalam proses penyusunan strategi misalnya, perusahaan menggunakan metode sensitivitas untuk melihat sejauh mana pengaruh perubahan suatu variabel yang mengandung risiko pada expektasi kinerja perusahaan. Dengan ditemukannya switching value, perusahaan dapat menyempurnakan strategi, rencana, dan anggaran supaya dapat menampung berbagai kemungkinan gejolak yang diperhitungkan tersebut. Cara kedua, perusahaan mengalokasikan sejumlah modal sebagai bantalan cushion terhadap risiko. Kalau risiko tersebut menjadi kenyataan, maka ada sejumlah modal yang telah dimiliki perusahaan untuk mengatasi kerugian sehingga tidak berdampak pada kesulitan likuiditas, solvensi, apalagi kebangkrutan. Industri selain bank dan asuransi belum memiliki standar. Namun, ada metode perhitungannya supaya perusahaan dapat tetap sehat dan berkelanjutan. Cara ketiga, adalah dengan menerapkan manajemen risiko konvensional. Manajemen risiko klasik terdiri 45 46 dari empat jenis yaitu penghindaran risiko, pengurangan risiko, pemindahan risiko, dan pemahaman risiko. Umumnya manajemen memperlakukan expexted risk dengan cara yang pertama, yaitu memasukkan expected risk ke dalam penyusunan strategi, rencana, dan anggaran. Cara kedua dan ketiga lebih banyak berlaku untuk pengelolaan unexpected risk.

5. Monitor dan Pengendalian Risiko

Monitor dan pengendalian juga merupakan hal yang penting. Pertama, karena manajemen perlu memastikan bahwa pelaksanaan pengelolaan risiko berjalan sesuai dengan rencana. Ini berarti, monitor dan pengendalian prosedur itu sendiri. Kedua, manajemen juga perlu memastikan bahwa model pengelolaan risiko cukup efektif. Artinya, model yang diterapkan sesuai dengan dan mencapai tujuan pengelolaan risiko. Ketiga, karena risiko itu sendiri berkembang, monitor dan pengendalian bertujuan untuk memantau perkembangan terhadap kecenderungan-kecenderungan berubahnya profil risiko. Perubahan ini berdampak pada pergeseran peta risiko yang otomatis pada perubahan prioritas risiko. 20 20 Ibid, h.29

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH

A. Sejarah Berdirinya Pegadaian

Nama Bidang Usaha Pokok Pemilik Modal Dasar Hukum Pendirian Produk Jaringan Pelayanan Kantor Pusat Telepon Faksimili Homepage E-mail : : : : : : : : : : : : PERUM Pegadaian Jasa Kredit Gadai 100 Pemerintah RI Rp.251.252.000.000,00 PP No.103 tahun 2000 Efektif berdiri sejak 1 April 1901 Kredit Gadai, Kredit Berbasis Fidusia, Dan Jasa Lainnya 1 Kantor Pusat 13 Kantor Wilayah 3.297 Outlet Jl. Kramat Raya No. 162, Jakarta – 10430 PO Box 1090 021 315-5550 021 391-4221 http\\www.Pegadaian.co.id akuntansiPegadaian.co.id 47