Pengertian Manajemen Risiko Manajemen Risiko

B. Manajemen Risiko

1. Pengertian Manajemen Risiko

Istilah manajemen mengacu pada suatu proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Proses menggambarkan fungsi-fungsi yang berjalan terus atau kegiatan-kegiatan utama yang dilakukan oleh para manajer. Fungsi-fungsi tersebut biasanya disebut sebagai merencanakan, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan. Manajemen juga diartikan dalam berbagai istilah atau sebutan, sehingga dengan istilah tersebut masing-masing orang dapat memandang manajemen sesuai dengan cara pandang mereka. Walaupun berbeda dalam cara pandang, namun konsep manajemen tetap mengacu pada perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Manajemen adalah praktek yang secara sadar dan berkesinambungan menata dan membentuk pada organisasi formal. Dalam melakukan hal ini, seni pengambilan keputusan memainkan peran yang sangat penting. Pengambilan keputusan decision making adalah proses identifikasi dan pemilihan tindakan untuk menyelesaikan suatu masalah spesifik stoner etal, 1995. 7 24 7 Indo Yama Nasarudin dan Hemmy Fauzan, Pengantar Bisnis dan Manajemen Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 161. Para ahli pengambil keputusan pernah membedakan antara ketidakpastian dan risiko, tetapi kini lebih sering memandang ketidakpastian sebagai alasan mengapa satu situasi itu berisiko. Risiko merupakan bahaya; risiko adalah ancaman atau kemungkinan suatu tindakan atau kejadian yang menimbulkan dampak yang berlawanan dengan tujuan yang ingin dicapai. Risiko juga merupakan peluang; risiko adalah sisi yang beralawanan dari peluang untuk mencapai tujuan. Kata kuncinya adalah “tujuan” dan “dampak sisi yang berlawanan”. Guna mempertahankan eksistensi kehidupan, maka diperlukan suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan diperlukan tindakan atau aktivitas. Aktivitas memiliki risiko jika dampaknya berlawanan. Sebaliknya, aktivitas memberikan peluang untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Setiap organisasi pasti memiliki tujuan berupa visi dan misi yang ingin dicapai. Tujuan tersebut berpeluang untuk dicapai, tetapi terdapat juga risiko untuk tidak tercapai. 8 Risiko didefinisikan sebagai peluang terjadinya hasil yang tidak diinginkan, sehingga risiko hanya terkait dengan situasi yang memungkinkan munculnya hasil negatif serta berkaitan dengan kemampuan memperkirakan 25 8 Ferry n. Idroes, Manajemen Risiko Perbankan : Pemahaman Pendekatan 3 Pilar Kesepakatan Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di Indonesia Jakarta: Rajawali Pers, 2008,h.4. terjadinya hasil negatif tadi. Kejadian risiko merupakan kejadian yang memunculkan peluang kerugian atau peluang terjadinya hasil yang tidak diinginkan. Sementara itu, kerugian risiko memiliki arti kerugian yang diakibatkan kejadian risiko baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerugian itu sendiri dapat berupa kerugian finansial maupun kerugian non- finansial. 9 Tujuan memahami risiko adalah untuk mengelola risiko. Manajemen risiko membantu proses pengambilan keputusan dengan memperhatikan hal- hal di luar dugaan yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran organisasi. Manajemen risiko juga memberikan pertimbangan mengenai tindakan yang harus diambil guna menangani berbagai risiko tersebut. 10 Manajemen risiko merupakan suatu usaha untuk mengetahui, manganalisis serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan efisiensi yang lebih tinggi. 11

2. Konsep Risiko