Visi dan Misi Pegadaian Syariah

b. Lapangan usaha: Dengan mengindahkan prinsip-prinsip syariah Islam dalam transaksi ekonomi dan terjaminnya keselamatan kekayaan Negara, perusahaan menyelenggarakan usaha gadai syariah sebagai berikut: 1 Penyaluran pinjaman secara gadai yang didasarkan pada penerapan prinsip syariah Islam dalam transaksi ekonomi secara syariah. 2 Penyaluran usaha dalam bentuk skim lainnya yang dibenarkan menurut hukum syariah Islam. 3

B. Visi dan Misi Pegadaian Syariah

Visi dan Misi Divisi Usaha Syariah tidak dapat dipisahkan dari Visi dan Misi Perum Pegadaian sebagai berikut: Visi Pegadaian adalah: Pada tahun 2013 Pegadaian menjadi ”Champion” dalam pembiayaan mikro dan kecil berbasis gadai dan fidusia bagi masyarakat golongan menengah ke bawah. 52 3 Pegadaian Syariah, Divisi Usaha SyariahPerum Pegadaian: Laporan Keuangan, Kinerja dan Realisasi Anggaran Triwulan I 2010 Jakarta: Pegadaian Syariah,2010, h.2 Misi Pegadaian adalah: 1. Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya golongan menengah ke bawah dengan memberikan solusi keuangan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman kepada usaha mikro dan kecil. 2. Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten. 3. Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya. Untuk mencapai visi dan misi perusahaan, maka Divisi Usaha Syariah mengelola usahanya dengan menjalankan prinsip usaha “Memberikan solusi keuangan berbasis syariah dengan prosedur mudah dan praktis, proses cepat serta memberikan rasa tentram bagi penggunanya”. Dan untuk mendukung terwujudnya Good Corporate Governance GCG, Perum Pegadaian mengacu kepada Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep- 117M-MBU2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara BUMN, juga menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam pengelolaan perusahaannya, dan prinsip- prinsip tersebut adalah 4 : 53 4 Perum Pegadaian, Profil PERUM Pegadaian, h.70. 1. Transparansi Kepercayaan investor dan efisiensi pasar tergantung dari pengungkapan kinerja Perum Pegadaian secara akurat dan tepat waktu. Dengan adanya transparansi seluruh pihak yang berkepentingan dengan Perum Pegadaian dapat mengetahui potensi yang ada serta risiko yang mungkin terjadi dalam melakukan transaksi dengan Perum Pegadaian. Implementasi dari prinsip transparansi di Perum Pegadaian bisa diketahui antara lain dari : a. Isi Laporan Tahunan disamping memuat pencapaian usaha dan kinerja keuangan, juga memuat permasalahan non keuangan yang perlu diketahui publik, seperti : 1 Tujuan, sasaran usaha, dan strategi Perum Pegadaian. 2 Penilaian terhadap Perum Pegadaian oleh pihak eksternal seperti auditor eksternal, media surat kabar dan lembaga pemerintah lainnya. 3 Riwayat hidup anggota Direksi dan Dewan Pengawas serta sistem remunerasi penggajian yang berlaku. 4 Upaya penanganan risiko Perum Pegadaian yang dilakukan oleh fungsiorgan tersendiri dalam perusahaan Unit Manajemen Risiko. 5 Implementasi Good Corporate Governance. b. Pengungkapan transaksi penting lainnya kepada stakeholder melalui publikasi laporan keuangan dan Prospektus Perusahaan antara lain: 54 1 Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi Perum Pegadaian serta upaya untuk mengelola risiko tersebut. 2 Strategi dan tujuan usaha Perum Pegadaian. 3 Evaluasi manajemen terhadap iklim usaha dan risiko. 4 Tanggungjawab sosial Perusahaan dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL. 2. Kemandirian Kemandirian adalah suatu keadaan dimana Perum Pegadaian dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruhtekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat. Implementasi prinsip kemandirian dalam Perum Pegadaian antara lain: a. Seluruh organ Perum Pegadaian yang terdiri dari Dewan Pengawas, Direksi dan Pejabat lainnya dalam melakukan pengambilan keputusan selalu berusaha menghindari terjadinya benturan kepentingan. b. Diantara organ Perum Pegadaian saling menghormati hak, kewajiban, tugas, wewenang serta tanggung jawab masing-masing. 3. Akuntabilitas Akuntabilitas yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ Perum Pegadaian sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. Akuntabilitas ini merupakan salah satu 55 solusi pokok untuk mengatasi agency problem yang timbul akibat perbedaan kepentingan perusahaan dengan pemilik modal. Implementasi prinsip akuntabilitas di Perum Pegadaian antara lain : a. Pembagian tugas yang tegas antar organ Perum Pegadaian, meliputi antara lain : 1 Direksi memiliki tugas pokok untuk memimpin dan mengurus Perum Pegadaian sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perum Pegadaian serta untuk menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perum Pegadaian. 2 Dewan Pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan Perum Pegadaian yang dilakukan oleh Direksi serta memberi nasehat kepada Direksi termasuk mengenai rencana pengembangan, rencana kerja dan anggaran tahunan Perusahaan, dan pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar. b. Pemberdayaan Satuan Pengawasan Intern dan Komite Audit secara optimal sehingga dapat melaksanakan praktek audit yang benar-benar independen, sehat dan terwujudnya sistem pengendalian yang baik dalam rangka pencapaian tujuan Perum Pegadaian tanpa menyimpang dari peraturan perundang-undangan yang berlaku. 56 4. Keadilan Keadilan adalah kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prinsip keadilan pada Perum Pegadaian diimplementasikan dalam bentuk antara lain: a. Perum Pegadaian memperlakukan setiap pegawai secara adil dan bebas dari bias karena perbedaan suku, asal-usul, jenis kelamin, agama, atau hal- hal lain yang tidak ada kaitannya dengan kinerja. b. Perum Pegadaian memberikan kondisi kerja yang baik dan aman bagi setiap pegawai sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta peningkatan kesejahteraannya sesuai dengan kemampuan keuangan perusahaan. c. Perum Pegadaian selalu berupaya memperlakukan rekanan secara sama, adil serta transparan dalam memberikan informasi. 5. Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban yaitu, kesesuaian di dalam pengelolaan Perum Pegadaian terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip- prinsip korporasi yang sehat. Implementasi prinsip pertanggungjawaban pada Perum Pegadaian, tercermin dari beberapa kondisi antara lain: 57 a. Pemenuhan kewajiban kepada pihak ketiga dengan baik dan tepat waktu, seperti pemenuhan kewajiban perpajakan, pembayaran hak pemilik berupa Dana Pembangunan Semesta DPS, kewajiban pembayaran pengembalian modal kerja kepada kreditur dan sebagainya. b. Pelaksanaan pengadaan, pengangkatan, penempatan, pemberhentian, kedudukan, kepangkatan, jabatan, gajiupah, kesejahteraan dan penghargaan pada pegawai Perum Pegadaian diatur dan ditetapkan sesuai dan mengacu kepada ketentuan perundang-undangan yang berlaku. c. Program Kemitraan Bina Lingkungan PKBL dilakukan dengan cara antara lain melalui pembinaan usaha kecil dan koperasi, bantuan kepada masyarakat akibat bencana alam yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Bentuk pertanggungjawaban Perum Pegadaian yang lain yaitu pertanggungjawaban kepada pegawai melalui penandatanganan perjanjian kerja bersama PKB oleh Direksi pada tanggal 1 April 2004, sehingga menimbulkan adanya iklim demokratisasi terhadap keberadaan Perum Pegadaian yaitu antara manajemen dan pegawainya untuk memahami haknya masing-masing dan melaksanakan semua kewajibannya. 58

C. Produk Pegadaian Syariah