2.1.6. Manifestasi Klinis Tanda dan Gejala
Menurut Wibisono dan Dewi 2009 pada p reeklampsia ringan ditandai dengan gejala meningkatnya tekanan darah sebelum hamil
tekanan darah normal ≥14090 mmHg dan adanya protein urine
diketahui dari pemeriksaan laboratorium urin e +1+2 dan terjadi pada usia kehamilan di atas 20 minggu.
Tanda dan gejala preek lampsia ringan dalam kehamilan, antara lain edema
pembengkakan terutama tampak pada tungkai, muka
disebabkan ada penumpukan cairan yang berlebihan di sela -sela jaringan tubuh, tekanan darah t inggi dan dalam air seni terdapat
protein dalam urine pemeriksaan urine dari laboratorium.
Preeklampsi berat terjadi bila ibu dengan preeklampsi ringan tidak dirawat, ditangani dan diobati dengan benar. Menurut Bandaniyah
2009 preeklampsi berat bila tidak ditangani dengan benar akan terjadi kejang-kejang menjadi eklampsi.
Menurut Indiarti 2009 p reeklampsia harus segera diatasi, bila tidak akan berlanjut menjadi eklampsia yang ditandai dengan kejang,
bahkan sampai koma, karena dalam darah ibu hamil yang mengalami preeklampsia ditemukan adanya zat yang bisa menghancurkan sel
endotel yang melapisi pembuluh darah. Kondisi ini sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janin, jika tidak segera ditangani akan terjadi
kerusakan menetap pada saraf, pembuluh darah atau ginjal ibu. Sementara itu, bayi akan men galami keterbelakangan mental sebab
kurangnya aliran darah melalui plasenta dan oksigen di otak. Menurut Bandiyah 2009, bahaya preeklam psia dalam kehamilan
antara lain preeklampsi berat, timbul serangan kejang -kejang
eklampsia. Sedangkan bahaya pada janin antara lain memberikan gangguan pertumbuhan janin dalam rahim ibu dan bayi lahir lebih
kecil, mati dalam kandungan. Bahaya preeklampsia berat dalam kehamilan antara lain bahaya bagi ibu dapat ti dak sadar dan bahaya
Universitas Sumatera Utara
bagi janin dalam kehamilan antara la in gangguan pertumbuhan j anin dan bayi lahir kecil, mati dalam kandungan.
2.1.7. Komplikasi Pada sistem saraf pusat : eklampsia kejang, perdarahan otak stroke,