Uji Akurasi dengan Persen Perolehan Kembali Uji Presisi Penentuan Batas Deteksi LOD dan Batas Kuantitas LOQ Analisis Data Secara Statistik

24 KOH 0,2 N sampai garis tanda, lalu dikocok homogen. Kemudian disaring, 10 ml filtrat pertama dibuang, lalu dipipet 5 ml dimasukkan ke dalam labu 50 ml, dicukupkan dengan KOH 0,2 N hingga garis tanda dan dikocok homogen. Kemudian dipipet 3 ml larutan, dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml. Lalu dicukupkan dengan KOH 0,2 N hingga garis tanda, dikocok homogen. Kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh. Penetapan kadar bahan obat hasil sintesis ditentukan dengan menggunakan persamaan persamaan regresi, yaitu: Y = aX + b

3.7 Uji Validasi dengan Parameter Akurasi, Presisi, Batas Deteksi dan Batas Kuantitas

3.7.1 Uji Akurasi dengan Persen Perolehan Kembali

Recovery Uji akurasi dilakukan dengan metode penambahan baku Standard Addition Method yaitu dengan membuat 3 konsentrasi analit sampel dengan rentang spesifik 80, 100 dan 120 , dimana masing-masing dilakukan sebanyak 3 kali replikasi. Setiap rentang spesifik mengandung 70 analit sampel dan 30 baku pembanding, kemudian dianalisis dengan perlakuan yang sama seperti pada penetapan kadar sampel Harmita, 2004. Hasil dapat dilihat pada Tabel 3, halaman 17 Menurut Harmita 2004, Persen perolehan kembali recovery dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Recovery = Universitas Sumatera Utara 25 Keterangan: A = Konsentrasi sampel yang diperoleh setelah penambahan baku B = Konsentrasi sampel sebelum penambahan baku C = Konsentasi baku yang ditambahkan

3.7.2 Uji Presisi

Menurut Harmita 2004, Uji presisi keseksamaan ditentukan dengan parameter RSD Relative standard Deviasi dengan rumus: RSD = ̅ Keterangan: RSD = Relative Standard Deviasi SD = Standard deviasi ̅ = Kadar rata-rata diklofenak dalam sampel

3.7.3 Penentuan Batas Deteksi LOD dan Batas Kuantitas LOQ

Menurut Harmita, 2004, Untuk menentukan bats deteksi LOD dan batas kuantitasi LOQ dapat digunaka rumus: SB = √ LOD = LOQ = Keterangan : SB = Simpangan Baku LOD = Batas Deteksi LOQ = Batas Kuantitas Universitas Sumatera Utara 26

3.7.4 Analisis Data Secara Statistik

Menurut Gandjar dan Rohman 2007, Standar deviasi merupakan akar jumlah kuadrat deviasi masing-masing hasil penetapan terhadap rata-rata dibagi dengan derajat kebebasannya. Untuk menghitung Standar deviasi SD digunakan rumus: √ ∑ Untuk mengetahui apakah data diterima atau ditolak digunakan rumus seperti dibawah ini: t = ̅ √ ⁄ Dasar penolakan data jika t hitung ≥ t tabel dan bila t hitung mempunyai nilai negatif, ditolak jika t hitung ≤ - t tabel. Untuk mencari kadar sebenarnya dengan taraf kepercayaan 99 persen, dengan derajat kebebasan dk = n-1, digunakan rumus: µ= ̅ ± t 1-12 dk x SD √ Keterangan: µ = Interval kepercayaan ̅ = Kadar rata-rata sampel X = Kadar Sampel T = harga t table sesuai dengan dk = n-1 α = tingkat kepercayaan dk = derajat kebebasan SD = standar deviasi n = Jumlah perlakuan Universitas Sumatera Utara 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum Kalium Diklofenak

Penentuan kadar dilakukan dengan mengukur absorban pada panjang gelombang maksimum puncak kurva, agar dapat memberikan absorban tertinggi pada setiap konsentrasi. Untuk memilih panjang gelombang maksimum dilakukan dengan membuat kurva hubungan antara absorbansi dengan panjang gelombang dari suatu larutan baku pada setiap konsentrasi tertentu, karena disekitar panjang gelombang maksimum, bentuk kurva absorbansi datar dan pada kondisi tersebut hukum Lambert-Beer terpenuhi. Bila suatu senyawa mempunyai lebih dari satu puncak absorpsi maksimum, lebih diutamakan panjang gelombang absorpsi maksimum yang absorptivitasnya terbesar dan memberikan kurva kalibrasi linier dalam rentang konsentrasi yang relatif besar Gandjar dan Rohman, 2007; Satiadarma, dkk., 2004. Pada penentuan panjang gelombang serapan maksimum kalium diklofenak dilakukan dengan mengukur absorbansi dari larutan baku dengan konsentrasi lebih kurang 12 µgml pada rentang panjang gelombang 200-400 nm dengan menggunakan Spektrofotometri Ultraviolet. Dari Pengukuran dilakukan dalam pelarut KOH 0,2 N diperoleh serapan 0,4534 dengan panjang gelombang serapan maksimum pada = 276,5 nm. Berdasarkan The United States Pharmacopoeia 2013, kalium diklofenak mempunyai spektrum panjang gelombang serapan maksimum 276 nm dalam pelarut basa. Adanya perbedaan panjang gelombang serapan maksimum ini masih Universitas Sumatera Utara