BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Masalah Kecelakaan Kerja
Setiap tahun terjadi berjuta-juta kecelakaan kerja dalam industri di seluruh dunia. Sebagian lainnya mengakibatkan cacat badan tetap, baik sebagian atau
seluruhnya. Namun sebahagian besar dari kecelakaan tersebut hanya mengakibatkan cacat sementara, yang mungkin berlangsung hanya beberapa bulan
saja. Setiap kecelakaan pasti mengakibatkan kesusahan bagi korbannya dan cukup banyak pula kecelakaan yang membawa penderitaan bagi keluarga mereka.
Banyak pula kecelakaan, khususnya yang menyebabkan kematian ataupun cacat seumur hidup, akan berakibat sebagai bencana yang lebih besar bagi kehidupan
keluarga, lagi pula semua kecelakaan senantiasa meminta korban waktu dan uang. Hingga kini dunia masih banyak memikul beban, baik dari segi korban
manusia maupun kerugian ekonomis akibat kecelakaan. Walaupun beberapa kemajuan telah dicapai, namun persoalan keselamatan kerja nampaknya masih
merupakan masalah yang perlu di tanggapi secara serius. Beberapa gambaran mengenai besarnya kecelakaan ini dapat diperoleh melalui catatan bahwa selama
periode enam tahun selama perang dunia ke II, ternyata bahwa jumlah orang yang terluka akibat kecelakaan kerja di seluruh dunia lebih banyak di bandingkan
dengan jumlah orang yang terluka akibat tindakan perang tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3.1.1. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja adalah bagian yang tidak terduga dan tidak di harapkan yang dapat menghentikan aktifitas seseorang atau proses produksi. Kecelakaan
kerja tidak terduga karena dibelakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, apalagi bentuk perencanaan, dikarenakan hal tersebut dapat
merugikan baik dalam hal material ataupun fisik. Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang berhubungan dengan
pekerjaan yang ada di perusahaan, hubungan kerja disini dapat berarti bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan si pekerja lalai ataupun mengabaikan pekerjaannya
pada waktu melaksanakan pekerjaan. Adanya kecelakaan mengabaikan produktifitas menurun dan berpengaruh :
1. Bagi Karyawan - Kematiancacat cidera
- Persoalan kejiwaan akibat cacat atau cidera - Kesedihan keluarga akibat cacat yang diderita oleh anggota keluarganya.
2. Bagi Perusahaan - Biaya pengobatan dan operasi pertolongan
- Biaya ganti rugi yang harus dibayar - Kerusakan peralatanbangunan untuk produksi
- Kerusakan produk dan bahan-bahan - Keterlambatan produksi
- Upah yang dibayar selama korban tidak bekerja - Biaya lembur
Universitas Sumatera Utara
- Waktu ekstra bagi pengawas - Penurunan kemampuan korban setelah bekerja kembali
- Biaya melatih pekerja baru - Turunnya moralsemangat kerja karyawan
3. Bagi Masyarakat - Menimbulkan korban jiwa cacatcidera
- Terlambatnya kebutuhan masyarakat, dan lain- lain Pada umumnya setiap kecelakaan yang terjadi dalam perusahaan
disebabkan oleh salah satu faktor dari unsur-unsur produksi manusia, mesin, peralatan, bahan , dan lingkungan baik secara sendiri-sendiri atau saling
berkaitan. Dari penyelidikan ternyata faktor manusia dalam timbulnya kecelakaan
sangat penting. Selain ditemui dari hasil-hasil penelitian bahwa 80 hingga 85 kecelakaan disebabkan oleh kesalahan manusia.
Tetapi secara langsung terjadinya kecelakaan di tempat kerja dat dikelompokan secara garis besar menjadi dua penyebab, yaitu:
1. Tindakan tidak aman dari manusia unsafe action
Tindakan tidak aman dari manusianya antara lain: 1. Bekerja tanpa wewenang
2. Bekerja dengan kecepatan yang salah 3. Menggunakan alat yang rusak
4. Bekerja tanpa prosedur yang benar 5. Tidak memakai alat untuk mencegah kecelakaan ker
Universitas Sumatera Utara
6. Menggunakan alat yang salah
7. Melanggar peraturan keselamatan kerja
8. Bersenda gurau di tempat kerja, dan lain-lain.
Seorang karyawan melakukan tindakan tidak aman atau kesalahan yang mengakibatkan kecelakaan kerja di sebabkan karena:
- Tidak Tahu Yang bersangkutan tidak mengetahui bagaimana melakukan pekerjaan
dengan aman dan tidak mengetahui bahaya- bahaya sehingga terjadi kecelakaan.
- Tidak Mampu Yang bersangkutan telah mengetahui cara yang aman, bahaya-
bahayanya, akan tetapi hanya karena belum mamapukurang terampilnya atau kurang ahlinya maka pada akhirnya melakukan kesalahan dan gagal.
- Tidak Mau Walaupun telah mengetahui dengan jelas cara kerjaperaturan dan
bahaya- bahaya yang ada serta yang bersangkutan mampu mrlakukannya, tetapi karena kemauan tidak ada akhirnya melakukan kesalahan atau
mengakibatkan kecelakaan. 2.
Keadaan Tidak Aman dari Kondisi unsafe condition Keadaan tidak aman dari kondisi antara lain:
1. Peralatan pengaman yang tidak memenuhi syarat 2. Bahanperalatan yang rusak atau tidak dapat terpakai.
- Lingkungan yang terlalu bising.
Universitas Sumatera Utara
- Udara yang beracun.
- Bahaya ledakanterbakar.
- Kurang sarana pemberi tanda, dan lain-lain
Keadaan tidak aman ini dapat terjadi karena diawali adanya ketidak beresan pada sistem produksi sendiri antara lain:
a. Perancangan, penggunaan atau pemeliharaan yang salah dari mesin
peralatan. b.
Bahan-bahanmaterial berbahaya atau penanganannya yang salah. c.
Lingkungan yang berbahaya atau salah satu perancangan. d.
Metodeproses produksi yang menghasilkan setiap unitnya.
3.1.2. Kerugian yang Disebabkan Kecelakaan Akibat Kerja
Kerugian yang disebabkan kecelakaan akibat kerja menyebabkan lima jenis kerugian :
a. Kerusakan b. Kekacauan organisasi
c. Keluhan dan kesedihan d. Kelainan dan cacat
e. Kematian Bagian mesin, pesawat, alat kerja, bahan, proses, tempat dan lingkungan
kerja mungkin rusak akibat kecelakaan kerja. Akibat dari itu terjadilah kekacauan organisasi dalam proses produksi. Orang yang ditimpa kecelakaan
mengeluh dan menderita, sedangkan keluarga dan kawan-kawan sekerja akan
Universitas Sumatera Utara
bersedih hati. Kecelakaan tidak jarang berakibat luka-luka, terjadinya kelainan tubuh dan cacat, bahkan dan tidak jarang kecelakaan merenggut nyawa dan
mengakibatkan kematian. Kerugian-kerugian tersebut dapat diukur denga n besarnya biaya yang di keluarkan bagi terjadinya kecelakaan. Biaya tersebut
menjadi biaya langsung dan biaya tersembunyi. Biaya langsung adalah biaya pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan, biaya pengobatan,
perawatan, biaya rumah sakit, biaya angkutan, upah selama tidak mampu bekerja, kompensasi cacat, dan biaya perbaikan alat-alat mesin serta biaya atas
kerusakan bahan- bahan. Biaya tersembunyi meliputi segala sesuatu yang tidak terlihat pada waktu atau beberapa waktu setelah kecelakaan kerja terjadi.
Biaya ini mencakup berhentinya proses produksi oleh karena itu pekerja- pekerja lainnya menolong atau tertarik oleh peristiwa kecelakaan itu, biaya
yang harus di perhitungkan untuk menggantikan orang yang sedang menderita oleh dikarenakan kecelakaan, dengan orang baru yang biasa bekerja ditempat
itu, dan lain-lainnya lagi. Atas dasar penelitian- penelitian diluar negeri perbandingan di antara biaya langsung dan tersembunyi.
Selain itu penyelidikan menunjukkan, bahwa selain kecelakaan besar, terdapat kecelakaan-kecelakaan kecil, yang ratio diantara keduanya. Yang
biasa di catat dan dilaporkan adalah kecelakaan-kecelakaan besar, kecelakaan- kecelakaan kecil, padahal justru jumlah keseluruhan dari kecelakaan-
kecelakaan kecillah biayanya terbesar. Sebagai penjelasan, kecelakaan kecil adalah kecelakaan yang tidak menyebabakan pekerja tidak masuk kerja sebagai
akibat dari kecelakaan tersebut. Biasanya pada kecelakaan kecil pekerja yang
Universitas Sumatera Utara
bersangkutan sehat, tetapi dia tidak dapat melaksanakan pekerjaannya. Contoh kecelakaan kecil adalah luka pada telunjuk, badan sehat tapi oleh karena
telunjuk luka pekerja tidak bisa bekerja.
3.1.3. Terjadinya Kecelakaan Kerja
Dalam setiap bidang kegiatan manusia selalu terdapat kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja, tidak ada satu bidang kerjapun yang dapat
memperoleh pengecualian. Kecelakaan dalam industri sesungguhnya mrupakan hasil akhir dari suatu aturan dan kondisi kerja yang tidak aman. Namun demikian
kecelakaan itu sendiri dapat di cegah, karena kecelakaan itu tidak terjadi dengan sendirinya. Kecelakaan biasanya timbul sebagai hasil gabngan dari beberapa
faktor,yaitu fakor peralatan teknis, lingkungan kerja, dan si pekerja itu sendiri. Misalnya , dalam suatu pabrik mungkin saja kita kekurangan peralatan yan aman,
atau dengan perkataan lain mesin-mesin tidak dirancang dengan baik untuk dilengkapi dengan alat pengaman secukupnya. Lingkunan kerja mungkin
sedemikian bisingnya sehingga kita mungkin mendengar isyarat bahaya. Suhu ruangan mungkin sedemikian rupa buruknya sehingga para pkerja jadi mudah
letih dan tak mampu lagi untuk berkonsentrasi tehadap tugas-tugas yang di tanganinya. Mungkin juga jeleknya pengaturan sirkulasi udara menyebabkan
terkumpulnya uap beracun yang pada akhirnya mngakibatkan kecelakaan. Demikian pula para pekerja itu sendiri dapat menjadi faktorpenyebab jikalau
mungkin mreka tidak dapat latihan yang memadai atau mungkin juga karena mereka belum berpengalan dalam tugasnya. Hal ini secara khususnya amat
Universitas Sumatera Utara
relevan, misalnya saja bila ada prosedur-prosedur baru diterapkan pada sebuah pabrik ataupun bila orang-orang itu berpindah pekerjaan.
Pada akhirnya semua kecelakaan ini baik secara lansung ataupun tidak langsung diakibatkan oleh kesalahan manusia. Manusia bukanlah msin,
prestasinya tidak dapat sepenuhnya diramalkan dan kesalahan bisa terjadi setiap saat. Kesalahan dapat dilakukan oleh arsitek yang merancang suatu pabri,
kontraktor yang membangunya, para perancang mesin, manajer, teknisi, ahli kimia, instalator listrik, penyelia, operator, ataupun bagian pemeliharaan. Pada
kenyataannya, kesalahan dapat dilakukan oleh orang yang terlibat dalam proses perancangan, pembangunan, instalasi, manajemen, pengawasan dan penggunaan
pabrik beserta seluruh kegiatan yang terkait di dalamnya. Banyak pemikiran telah dicurahkan untuk mempelajari berbagai penyebab
tentang terjadinya kecelakaan dan banyak pula buku yang telah ditulis mengenai permasalahan tersebut. Secara sederhana dapat di simpulkan, apabila penyebab
kecelakaan itu bisa ditemukan, maka langkah-langkah pencegahan pasti dapat dilakukan, maka kecelakaan serupa akan terulang terus-menerus.
3.1.3.1. Penyebab kecelakaan
Sebelum Suatu tindakan penaggulangan yang tepat terhadap kecelakaan dapat diambil, perlu diketahui dengan jelas bagaiana dan mengapa kecelakaan itu
bisa terjadi. Keterangan lengkap harus diperoleh melalui penyelidikan secara hati- hati terhadap setiap kasus. Setiap kecelakaan, sampai-sampai yang terkecilpun
harus diselidiki.
Universitas Sumatera Utara
Di negara yan memakai pola asuransi sosial, atau yang oleh karena alasan lain, setiap kecelakaan harus dilaporkan, penyebab kecelakaan ini sering
didefenisikan dengan istilah seperti perkakas tangan atau kejatuhan benda. Penggolongan semacam ini dirasakan kurang berguna untuk tujuan pencegahan
kecelakaan keja. Lebih banyak lagi rincian informasi yang kita butuhkan, dan sebagai patokan, informasi tersebut harus berasal dari suatu penyelidikan khusus.
Penyelidikan-penyelidikan semacam itu biasanya mengungkapkan keadaan lingkungan, kombinasi faktor-faktor ataupun urutan-urutan kejadian yang
memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja tersebut.
3.1.3.2. Penyelidikan Kecelakaan
Tujuan penyelidikan kecelakaan adalah untuk menemukan berbagai penyebab kecelakaan, sehingga dengan demikian dapat ditentukan lankah-langkah
pencegahan yang tepat. Dewan keselamatan Nasional Amerika Serikat mengemukakan beberapa alasan tentang penyelidikan kecelakaan sebagai berikut:
a. Mempelajari bebagai penyebab kecelakaan sehingga kecelakaan-
kecelakaan serupa akan dapat dicegah dengan cara perbaikan mekanis, pengawasan yang lebih baik, atau engan pelatihan pekerja.
b. Menentukan perubahan atau penyimpangan yang menyebabkan
terjadinya kesalahan yang berakibat kecelakaan analisis sistem kaselamatan
Universitas Sumatera Utara
c. Mengumumkan bahaya-bahaya tertentu kepada para karyawan-
karyawan dan supervisornya, dan mengarahkan perhatian mereka pada upaya-upaya pencegahan kecelakaan.
d. Menentukan fakta untuk dipertanggung jawabkan secara resmi. suatu
penyelidikan yang semata-semata dilakukan untuk tujuan ini jarang dapat memberikan informasi yang cukup memadai untuk upaya-upaya
pencegahan kecelakaan.
3.1.4. Pencegahan Kacelakaan
Kecelakaan kerja dapat dicegah asal ada kemauan untuk mencegahnya. Pencegahan kecelakaan di dasarkan pada pengetahuan tentang sebab-sebab
kecelakaan. Sebab-sebab kecelakaan di suatu perusahaan diketahui dengan mengadakan analisa kecelakaan. Maka dari sebab-sebab dan cara analisanya harus
betul-betul diketahui. Pencegahan kecelakaan kerja ditunjukkan pada tiga komponen utama, yaitu:
1. Lingkungan
Lingkungan harus memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja yang baik, pemeliharaan rumah tangga yang baik, keadaan gedung yang selamat, dan
perencanaan yang baik. Syarat-syarat lingkungan kerja meliputi:
- Penerangan cahaya
- Ventilasi
- Sanitasi
Universitas Sumatera Utara
- Suhu udara
Pemeliharaan rumah tangga perusahaan meliputi penimbunan, pengaturan mesin, bejana-bejana dan lain-lain. Gedung harus memiliki alat
pemadam kebakaran, pintu keluar darura, lubang ventilasi, dan lantai yang baik, perencanaan yang baik terlihat dari pengaturan operasi, pengaturan
tempat mesin, proses yang selamat, alat-alat yang cukup dan adanya pedoman pelaksanaan dan aturan-aturan.
2. Mesin-mesin, alat-alat kerjaperkakas kerja Mesin-mesin, alat-alat kerjaperkakas kerja harus memenuhi perencanaan
yang baik, cukup dilengkapi alat-alat pelindung. Perencanaan yang baik terlihat dari baiknya “garding” pada bagian-bagian mesin atau perkakas-
perkakas yang bergerak misalnya berputar. Selain perencanaan, juga perawatan mesin-mesin dan perkakas kerja harus diperhatikan. Kurangnya
perawatan sering mengakibatkan bencana besar, seperti misalnya peledakan mesin-mesin diesel. Alat-alat perlindungan berupa kaca mata,
sarung tangan, pakaian kerja yang tepat ukurannya, dan lain-lain. 3. Manusia
Tentang faktor manusia harus diperhatikan adanya: 1.
Aturan-aturan kerja Aturan-aturan kerja harus lengkap, jelas dan dipaksakan agar pekerja-
pekerja melaksanakannya dengan betul-betul.
Universitas Sumatera Utara
2. Kemampuan para pekerja
Ketidak mampuan pekarja meliputi kurangnya pengalaman, kurangnya kecakapan, dan lambatnya mengambil keputusan.
3. Kurang konsentrasi para pekerja
konsentrasi berkurang biasanya sebagai akibat dari melamun, kurangnya perhatian dan tidak mau memperhatikan atau pelupa
dalam melukukan pekerjaan. 4.
Disiplin kerja Disiplin yang kurang harus diatasi dengan peringatan kepada para
pekerja yang melanggar peraturan, atau kepada teman kerja yang mengganggu seorang peker dalam waktu melakukan pekerjaan.
5. Perbuatan-perbuatan yang mendatangkan kecelakaan kerja
Cara kerja yang mendatangkan bahaya ialah iseng atau bercanda, ambil cara pendek atau mudahnya, dan sifat tergesa-gesa.
6. Ketidak cocokan fisik dan mental
Ketidak cocokan fisik dan mental yang terutama perlu diatasi ialah kelelahan mental berupa kejemuan, sifat pemarah yang hebat dan
sangat mudah tersinggung. 7.
Pemeriksaan kesehatan Pemeriksaan kesehatan sebelum dan pada waktu kerja akan berguna
dalam menemukan faktor-faktor manusia yang mendatangkan kecelakaan.
Universitas Sumatera Utara
8. Latihan Kerja
Latihan-latihan kerja selalu mengurangi jumlah kecelakaan, oleh karena pengalaman dan peningkatan keterampilan
9. Pengawasan yang kontiniu
Pengawasan yang kontinu akan mempertahankan tingkat keselamatan dan usaha-usaha pemberentasan kecelakaan.
10. Insentive
Insentive berupa hadiah akan meningkat usaha pencaharian. 11.
Peringatan Peringatan juga sangat perlu bahkan sampai kepada pemberhentian
pekerja- pekerja yang mengabaikan tindakan-tindakan atau aturan- aturan pencegahan kecelakaan.
Dari hasil diatas jenis terlihat bahwa upaya-upaya pencegahan membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, misalnya saja pembuat undang-
undang, pejabat pemerintah, para ahli teknologi, ahli-ahli statistik, guru, dan tentu saja para pengusaha serta pekerja-pekerja itu sendiri.
3.2. Kondisi-kondisi Kesehatan yang Ditinjau dari Sudut Produktivitas