Perencanaan Alat-alat Pengaman Listrik

8. Adakan kemungkinan perluasan. 9. Pisahkan proses berbahaya, seperti cat semprot dan proses dengan resiko kebakaran dan ledakan-ledakan yang besar. 10. Bila mungkin, belilah mesin-mesin dengan alat pengaman terpadu. Cara terbaik mencegah kecelakaan adalah dengan menghilangkan resikonya, atau mengendalikan sumbernya seketat mungkin. Tetapi bila ini tidak mungkin, perusahaan perlu menyediakan pekerja beberapa macam pakaian pelindung.

3.5. Perencanaan Alat-alat Pengaman

Peralatan pencegahpelindung bagi keselamatan kerja harus direncanakan berdasarkan: 1. Kemudahan dalam penggunaan dan menarik perhatian kerja. 2. Tidak membenarkan pekerja melakukan tindakan menghidupkan mematikan peralatan yang tidak terlindung dan membahayakan. 3. Alat-alat pelindung tidak hanya pada mesin perkakas, tetapi juga daerah sekitar operator yang dianggap berbahaya. 4. Biaya ekonomis.

3.5.1. Pakaian Pelindung Diri Personal Safety Equipment

Cara terbaik pencagahn kecelakaan adalah dengan menghilangkan bahayaresiko, seperti pengamanan mesin atau peralatan lainnya. Namun dalam Universitas Sumatera Utara beberapa hal jug diberikan alat pelindung diri seperti kaca mata, masker, sepatu dan peralatan proteksi lainnya. Peralatan pencegahpelindung bagi keselamatan kerja harus direncanakan berdasarkan : 1. Mudah digunakan dan menarik perhatian pkerja. 2. tidak dibenarkan pekerja melakukan tindakan menghidupkanmematikan peralatan yang tidak terlindung dan membahayakan. 3. Alat-alat pelindung tidak hanya pada mesin perkakas, tetapi juga pada daerah sekitar operator yang dianggap berbahaya. 4. Alat-alat pengman yang digunakan adalah untuk menekan semimal mungkin bahaya kebakaran. Alat-alat perlindungan diri meliputi: 1. Perlindungan mata Eye Protection Salah satu masalah tersulit dalam pencegahan kecelakaan adalah mencegah kecelakaan yang menimpa mata, jumlah kecelakaannya demikian besar. Orang yang tidak terbiasa dengan kaca mata biasanya tidak memakai perlindungan tersebut dengan alasan mengganggu pelaksanaan pekerjaan dan mengurangi kenikmatan kerja, sekalipun kaca mata pelindung memenuhi persyaratan sudah sedemikian banyaknya. Banyaknya upaya harus dilakukan ke arah pembinaan disiplin melalui pendidikan dan penggairahan agar pekerja memakainya. Pekerja yang beranggapan bahwa resiko kecelakaan terhadap mata adalah resiko Universitas Sumatera Utara besar maka akan memakainya dengan kemauan sendiri, sebaliknya jika mereka merasa bahaya itu kecil mereka tidak akan memakai. Kecelakaan mata berbeda-beda dan aneka jenis kaca mata pelindung diperlukan, sebagai contoh pekerjaan dengan kemungkinan adanya resiko dari bagianpekerja las diperlukan lensa penyaringan sinar las yang tepat. Ada 5 lima dari tipe eye protection, yaitu : - Spectacles - Eye shield - Goggles - Fase Screens - Visors 2. Perlindungan telinga Hearing Protection Salah satu efek samping industri adalah meningkatnya kontak antara telinga, terutama pada pekerja dengan sumber bunyi atau bising. Kebisingan yang berasal dari generator-generator listrik, mesin-mesin diesel, Compressor dan lain-lain merupakan problema yang tidak kecil dalam industri. Salah satu cara penanggulangan adalah dengan menggunakan perlindungan telinga, yaitu: Ada 2 dua macam perlindungan telinga, yaitu : - Ear Plugs Universitas Sumatera Utara - Ear Muffs a. Perlindungan Pernafasan Respiratory Protection Paru-paru harus dilindungi manakala udara tercemar atau kemungkinan kekurangan oksigen dalam udara. Pencemaran mungkin dalam bentuk gas, uap,logam,kabut, debu, dan lain-lain. Kekurangan oksigen mungkin terjadi di tempat-tempat yang udaranya buruk, seperti tangki atau gudang dibawah tanah. Pencemaran yang berbahaya mungkin beracun, korosif atau sebagai sebab rangsangan. b. Alat Perlindunga Diri lainnya Alat perlindungan diri lainnya, terdiri dari: a. Sepatu pengaman Sepatu pengaman harus melindungi tenaga kerja terhadap kecelakaan yang disebabkan: 1. Beban berat yang menimpa kaki 2. Paku benda tajam yang mungkin terinjak 3. Logam pijar 4. Asam dan lain-lain Biasanya sepatu kulit yang buatannya kuat dan baik cukup memberikan perlindungan, tetapi kemungkinan tertimpa benda- benda berat masih perlu sepatu dengan ujung tertutup baja dan lapisan baja didalam solnya. Pekerja listrik harus memakai sepatu Universitas Sumatera Utara c. Sarung Tangan Sarung tangan harus diberikan kepada tenaga kerj dengan pertimbangan akan bahaya dan persyaratan yang diperlukan, diantaranya bebasnya bergerak jari dan tangan. Jenis bergantung pada kecelakaan yang akan dicegah, seperti tusukan, sayatan terkena benda panas bahan kmia, aliran listrik, radiasi, dan lain- lain. d. Topi Pengaman Topi pengaman harus dipakai pekerja yang mungkin tertimpa kepala karena benda jatuh atau melayang atau benda lain yang bergerak. Tapi harus cukup keras dan kokoh, tetapi ringan, bahan plastik dengan lapisan kain terbukti sangat cocok untuk keperluan ini. e. Peringatan tanda-tanda Peringatan tanda-tanda dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan antara lain : - Membawa sebuah pesan instruksi - Pesan peringatan - Pemberian keterangan secara umum Universitas Sumatera Utara Peringatan dan tanda-tanda bukanlah pengganti tindakan keselamatan, melainkan menunjang tindakan tersebut. f. Label Bahan-bahan berbahaya dan kemasannya harus diberi label. Banyak kecelakaan terjadi sebagai akibat terjadi sebagai akibat tidak diberi label pada tangkibotol yang dipakai untuk tempat bahan beracun, korosif dapat terbakar.

3.5.2. Alat-alat pengaman pencegahan bahaya kecelakaan

Alat-alat pengaman yang dibutuhkan untuk menekan seminimal mungkin bahaya kecelakaan antara lain: a. Perlengkapan perlindungan diri Alat perlindungan diri yaitu alat-alat yang diberikan kepada karyawan untuk melindungi diri dari potensi bahaya, akibat dari pekerjaan yang dilakukan pada dasarnya perlengkapan perlindungan diri terdiri dari: 1. Perlindungan tehadap mata. 2. Perlindungan terhadap kepala. 3. Perlindungan terhadap telinga. 4. Perlindungan terhadap alat pernafasan. 5. Perlindungan terhadap tangan. 6. Perlindungan terhadap badan. 7. Perlindungnan terhadap kaki. Universitas Sumatera Utara b. Perlengkapan pelindung mekanis Untuk mesin penggerak bagian-bagian yang bebahaya adalah bahagian yang berputar, penghubung gerak dan roda-roda penggerak dengan sabuk, maka untuk mencegahkecelakaan perlu dilengkapi dengan alat-alat pelindung mekanis seperti: 1. Untuk bagian-bagian yang bergerak harus menggunakan pelindung tutup. 2. Penghubung gerak dengan roda gigi atau sabuk harus tertutup atau dengan pagar pengaman. 3. Mesin gerinda dilengkapi dengan kaca pelindung untuk mencegah terjadinya loncatan bubuk logam kemata pada saat pengasahan. 4. Kaca pelindung pada waktu pemakaian mesin bor adalah untuk mencegah terlemparnya geram atau tatal bor. 5. Kaca pelindung pada saat pemakain pahat terhadap bahan pada proses membubut, pelindung loncatan tatal kemata. c. Pengamanan arus listrik Semua peralatan listrik yang terpasang sebagai bagian dari perlengkapan dsasar bengkel dari hal-hal yang dapat membahayakan, seperti: 1. Saklar-saklar harus ditempatkan pada lokasi yang mudah terjangkau dan tertutup. 2. Penghubung arus listrik atau sekring-sekring harus berada pada panel yang tertutup. Universitas Sumatera Utara 3. Bilamana ada kawat listrik yang korslet, jangan sekali-sekali menggantikannya dengan kawat yang lebih besar sebab bila hal tersebut dilakukan sama halnya dengan mengundang bahaya. 4. Bila ada sesuatu kehangusan akibat arus listrik dilingkungan bengkel, segeralah putuskan aliran listrik pada saklar induk. d. Alat-alat pengaman ruangan Alat-alat pengaman ruangan yang diutamakan alat-alat pemadam kebakaran dan cara-cara penggunannya termasuk adanya pintu darurat yaitu untuk mengatasi atau penyelamatan diri dari bahaya kebakaran, gempa bumi, bahaya keruntuhan dan lain sebagainya. Semua orang yang berada dilingkungan bengkel dapat segera mengenal gejala kebakaran dari bahan yang mudah terbakar, mengenal jenis api kebakaran dan mengenal tanda kebakaran.

3.5.3. Alat-alat Tanda Bahaya Kebakaran

Alat-alat tanda bahaya kebakaran dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: a.secara manual Tanda bahaya kebakaran secara manual contohnya, yaitu: 1. Fire alarm Alat yang berbentuk bulat atau persegi empat yang berwarna merah dan memakai kaca disertai dengan alat pemikil. Pada alat ini bertuliskan IN CASE OF FIRE BREAK GLASS, pada umumnya dipasang pada setiap bengkel atau ruangan-ruangan. Bila kaca penutup bel dipecahkan, maka berderinglah terus- menerus sebagai tanda adanya kebakaran. Universitas Sumatera Utara 2. Fire lock safety security Alat ini berupa papn dari baja plat. Pada alat ini terlihat dengan jelas tanda- tanda warna yang disesuaikan dengan bangunan-bangunan bengkel. Bila terjadi kebakaran disalah satu bengkel, maka salah satu warna akan menyala sebagai tanda bagian bengkel tersebut terjadi kebakaran. Pemasangan papan tanda warna atau fire lock ini berdekatan dengan fire alarm. 3. Lonceng besi Dibuat dari potongan besi yang digantungkan. Bila terjadi kecelakaan hendaknya dipukul dua kali berulang-ulang sebagai pemberitahuan adanya kebakaran. 4. Dengan lisan atau suara Bila terjadi kecelakaan, maka petugas keamanan berteriak memberitahukan adanya kebakaran. - Secara otomatis contohnya bahaya secara otomatis adalah: 1. Detektor asap 2. Detektor nyala panas Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan proses yang dapat menunjang dimana hasil dari suatu tahap akan berpengaruh terhadap tahap selanjutnya. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap sistematik yang diharapkan dapat memberikan gambaran secara menyeluruh dari hasil kegiatan penelitian. Hasil yang diperoleh dalam suatu penelitian memungkinkan untuk dikembangkan kembali dan merupakan dasar dari suatu proses belajar yang kritis terhadap permasalahan sekitarnya. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik. Hal ini disebabkan suatu penelitian adalah suatu proses, sehingga perlu melewati setiap tahap proses yang cermat dan teliti.

4.1. Tempat Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisa Potensi Bahaya Dengan Menggunakan Metode Job Safety Analysis (JSA) Pada Proses Coal Chain di Pertambanagan Batubara PT Mifa Bersaudara Meulaboh Tahun 2014

28 233 147

Analisis Kecelakaan Kerja Dengan Menggunakan Metode Job Safety Analysis Di PT. Anugrah Pratama

7 91 99

Analisis Potensi Bahaya Dengan Menggunakan Metode Job Safety Analysis (JSA) Pada Bagian Produksi Di PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk

20 163 185

Analisis Bahaya Pekerjaan Bagian Paper Machine Berdasarkan Metode Job Safety Analysis (JSA) Dalam Upaya Pengendalian Bahaya

0 38 6

ANALISIS BAHAYA PEKERJAAN BAGIAN PAPER MACHINE BERDASARKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DALAM UPAYA PENGENDALIAN BAHAYA (Studi Kualitatif di Industri Kertas)

0 23 23

IMPLEMENTASI JOB SAFETY ANALYSIS SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DI PT. TRI POLYTA INDONESIA, Tbk

0 4 68

PENERAPAN RISK MANAGEMENT DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DI AREA COAL CRUSHING PLANT (CCP) PT. MARUNDA GRAHAMINERAL LAUNG TUHUP SITE KALIMANTAN TENGAH

1 8 80

KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJAAN PENGECORAN LOGAM DI PT ANEKA ADHILOGAM KARYA CEPER KLATEN Job Safety Analysis (Jsa) Sebagai Upaya Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja Pada Pekerjaan Pengecoran Logam Di Pt Aneka Adhilogam Karya Ceper Klaten.

2 5 20

KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJAAN PENGECORAN LOGAM DI PT ANEKA ADHILOGAM KARYA CEPER KLATEN Job Safety Analysis (Jsa) Sebagai Upaya Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja Pada Pekerjaan Pengecoran Logam Di Pt Aneka Adhilogam Karya Ceper Klaten.

0 4 16

PENDAHULUAN Job Safety Analysis (Jsa) Sebagai Upaya Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja Pada Pekerjaan Pengecoran Logam Di Pt Aneka Adhilogam Karya Ceper Klaten.

2 8 6