Titik 0 dan A adalah kondisi operasi yang dilakukan saat ini, yaitu : − Waktu Pengadukan : 15 Menit
− Suhu Zat Telarut : 28 − Waktu Zat Terlarut : 100 menit
C
Sedangkan untuk faktor-faktor yang dipilih dalam eksperimen yang dilakukan pada PT Coca Cola Bootling Indonesia dapat dilihat pada tabel 5.1
Tabel 5.1. Susunan Faktor dan Taraf yang dipilih Faktor
Taraf Rendah 1 Taraf Tinggi 2
A Waktu Pengadukan 10 Menit
20 Menit B Suhu Zat Terlarut
26 29
C C
C Waktu Zat Terlarut 90 menit
110 menit
Untuk titik 1,2,3,4,5,6,7, dan 8 merupakan kombinasi dari faktor dan taraf pada tabel 5.1. sehingga dari kesepuluh kondisi operasi tersebut masing-masing
diambil sampelnya.
5.2. Pengumpulan Data
Dari kesepuluh titik operasi yang ditentukan dilakukan pengambilan sampel dan pengujian nilai kadar air selama beberapa hari untuk mendapatkan
data data yang dibutuhkan. Data hasil pengambilan dan pengujian nilai kadar air sampel dapat dilihat pada
tabel 5.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2. Data Hasil Pengujian Nilai kadar Air Kondisi Operasi
Replikasi 1
2 3
4
A = 15 menit 7.53
7.83 7.64
7.98 B = 28
C C = 100 menit
A = 10 menit 8.08
8.09 8.00
7.87 B = 26
C C = 90 menit
A = 20 menit 7.67
7.87 8.11
8.32 B = 29
C C = 110 menit
A = 20 7.61
7.94 8.02
7.91 B = 29
C C = 110 menit
A = 10 menit 8.03
8.10 7.89
7.96 B = 26
C C = 90 menit
A = 15 menit 7.54
7.73 7.81
7.89 B = 28
C C = 100 menit
A = 10 menit 7.53
7.59 7.62
7.72 B = 26
C C = 90 menit
A = 20 7.65
7.94 8.09
8.21 B = 29
C C = 110 menit
A = 15 menit 8.09
8.15 8.22
8.24 B = 28
C C = 100 menit
A = 15 menit 7.61
7.68 7.87
7.82 B = 28
C C = 100 menit
Universitas Sumatera Utara
Data Masing-masing siklus pada tiap blok dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 5.3. Nilai Kadar air Blok I
Nilai PH Air Kondisi
1 2
3 4
Siklus 1 7.53
8.08 7.67
7.61 8.03
Siklus 2 7.83
8.09 7.87
7.94 8.10
Siklus 3 7.64
8.00 8.11
8.02 7.89
Siklus 4 7.98
7.87 8.32
7.91 7.96
Blok II Nilai PH Air
Kondisi A
5 6
7 8
Siklus 1 7.54
7.53 7.65
8.09 7.61
Siklus 2 7.73
7.59 7.94
8.15 7.68
Siklus 3 7.81
7.62 8.09
8.22 7.87
Siklus 4 7.89
7.72 8.21
8.24 7.82
5.3. Pengolahan Data
Sebelum dilakukan peritungan EVOP dilakukan terlebih dahulu perhitungan uji keseragaman terlebih dahulu untuk melihat apakah data homogen
atau tidak, dilanjutkan dengan uji normalitas menggunakan uji chi kuadrat χ
2
. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi
Universitas Sumatera Utara
berdistribusi normal atau tidak. Pengolahan data hasil penelitian dilakukan dalam beberapa tahap yaitu :
5.3.1. Uji Keragaman
Analisis ragam dilakukan untuk mengetahui keseragaman data yang dikumpulkan dari hasil penelitian untuk dapat digunakan dalam perhitungan
EVOP.
Tabel 5.4. Data Hasil pengamatan Nilai PH Air Kondisi
Replikasi Total
1 2
3 4
1 7.53
7.83 7.64
7.98 30.98
2 8.08
8.09 8.00
7.87 32.04
3 7.67
7.87 8.11
8.32 31.97
4 7.61
7.94 8.02
7.91 31.48
5 8.03
8.10 7.89
7.96 31.98
6 7.54
7.73 7.81
7.89 30.97
7 7.53
7.59 7.62
7.72 30.46
8 7.65
7.94 8.09
8.21 31.89
9 8.09
8.15 8.22
8.24 32.7
10 7.61
7.68 7.87
7.82 30.98
Total 315,45
Untuk melakukan uji kesragaman dari data hasil pengamatan diatas dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Hitung terlebih dahulu faktor koreksi FK
FK =
pn y
p i
n j
ij 2
1 1
∑∑
= =
FK= 2487,718
40 99508,7
4 10
45 .
315
2
= =
x
Universitas Sumatera Utara
2. Hitung Jumlah-jumlah kuadrat yang diperlukan
∑∑
= =
− =
p i
n j
total
fk y
JK
1 1
2
= Y
2 11
+Y
2 12
+Y
2 13
+......+Y
2 In
JK – FK
total
= 7.53
2
+ 8.08
2
+ 7.67
2
+ ...........+ 7.82
2
= 2489,604 – 2487.718
- 2487.718
= 1.886
JK
perlakuan
∑ ∑
= =
−
p i
n j
ij
fk n
Y
1 2
1
=
JK
perlakuan
= 30.98
2
4 + 32.17
2
4 + ……+ 30.98
2
=
2488,772 – 2487.718
4 – 2487.718
= 1.054 JK
G-Perc
= JK
Total
- JK = 1.886 – 1.054
Perlakuan
= 0.832 3. Hitung KT setiap sumber keragaman :
KT
Per
= JK
Per
db = 1.05410-1
per
= 1.0549 = 0.117
Universitas Sumatera Utara
KT
G-Perc
= JK
G-Perc
db
Gper
= 0.027 = 0.832104-1
Susun tabel analisis ragam seperti tabel 5.5.
Tabel 5.5. Analisis Ragam Sumber
Keragaman SK
Derajat Bebas db
Jumlah Kuadrat jk
Kuadrat Tengah KT
F Hitung
Perlakuan 9
1.054 0.117
.4,33 Galat
Percobaan
30 0.832
0.027
Total 39
1.886
4. Pengujian Pengaruh Perlakuan : uji F F Hitung = KT
Per
KT
G-Perc .
= 4.33 = 0.1170.027
F
tabel
Dimana : untuk α = 0.05 ; F
9,30 untuk α = 0.05 = 2.21
hitung
F
α Tabel
artinya : ada pengaruh perlakuan yang nyata ataupun ada perbedaan antar perlakuan yang nyata
Universitas Sumatera Utara
5. Hitung Koefisien Keragaman Salah satu ukuran penyebaran relatif yang penting untuk diketahui adalah apa
yang disebut dengan Koefisien keragaman yang disingkat dengan KK. Koefisien ini merupakan nisbah rasio simpangan baku, s, dan nilai tengah
−
Y , umumnya KK dinyatakan dalam bentuk
pn Y
Y
p i
n j
ij
=
∑∑
= =
− 1
1
=
88 .
7 4
10 45
. 315
= x
KK =
100 x
Y s
= 100
.
x Y
KT
Perc G
−
=
100 88
. 7
028 .
x
= 2.12 Dari perhitungan diatas diperoleh koefisien keragaman sebesar 2.12 berarti
data sudah seragam.
5.3.2. Uji Kenormalan Data
Untuk memeriksa apakah data berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji normalitas dengan uji chi kuadrat . Dengan mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Menentukan hipotesa : − Ho : data berdistribusi normal
− Hi : data tidak berdistribusi normal Apabila X
2
hitung X
2
2. Diambil tingkat ketelitian α = 0.05
maka Ho diterima dan Hi ditolak
3. Data diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar, urutan data seperti tabel 5.6. dibawah ini
Tabel 5.6. Data nilai kadar air yang telah diurutkan dari data minimum ke data maksimum
Data Pegujian Nilai Kadar Air
7,53 7,68
7,89 8,09
7,53 7,72
7,91 8,09
7,54 7,73
7,94 8,09
7,59 7,81
7,94 8,1
7,61 7,82
7,96 8,11
7,61 7,83
7,98 8,15
7,62 7,87
8 8,21
7,64 7,87
8,02 8,22
7,65 7,87
8,03 8,24
7,67 7,89
8,08 8,32
Universitas Sumatera Utara
4. Perhitungan Jumlah Unit Eksperimen = 40
Data terbesar Ymaks = 8.32 Data Terkecil Ymin = 7.53
Rentang R = data terbesar – data terkecil = 8.32 – 7.53
= 0.79 Banyak kelas interval dengan menggunakan aturan sturges yaitu :
= 1 + 3.3 Log n = 1 + 3.3 log 40 = 6.2868 = 6
Panjang interval kelas
s banyakkela
g ren
p tan
=
=
13 .
6 79
. =
Dari hasil perhitungan tersebut, maka dibuat tabel distribusi frekuensi seperti pada tabel 5.7. berikut ini
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Nilai Kadar Air Interval
Batas Kelas Fi
Xi Fi.Xi
Xi-X
2
FiXi- X
2
7.53 – 7.66 7.525 – 7.665
9 7,595
68,355 0,090601 0,815409
7.67 – 7.80 7.665 – 7.805
4 7,735
30,94 0,025921 0,103684
7.81 – 7.94 7.805 – 7.945
11 7,875
86,625 0,000441 0,004851
7.95 – 8.08 7.945 – 8.085
6
8,015 48,09
0,014161 0,084966 8.09 – 8.22
8.085 – 8.225 8
8,155 65,24
0,067081 0,536648 8.23 – 8.36
8.225 - 8.365 2
8,295 16,59
0,159201 0,318402
40 315,84 0,357406 1,86396
Sehingga diperoleh rata-rata X adalah :
896 .
7 40
84 .
315 1
. =
= =
− −
∑
X F
Xi fi
X
Besarnya Standart Deviasi S ditentukan dengan persamaan :
39 1,86396
1
2
= −
− =
∑
−
S n
X Xi
fi S
= 0,218618
Universitas Sumatera Utara
Maka dapat diperoleh luas kurva normal sebagai berikut :
Z 218618
. 896
. 7
525 .
7 −
−
−
s X
X
i
=
= -1.69
Z
b
218618 .
896 .
7 665
. 7
− −
−
s X
X
i
=
= -1.05 Dari Tabel diatas dapat dihitung luas wilayah kurva normal sebagai berikut :
- Luas Kurva Normal = P-1.69 Z -1.05 = P Z -1.05 – PZ-1.69
= 0.1469 – 0.0455 = 0,1014
Ei = Luas wilayah x n
= 0.1014x 40 = 4,056
Dengan Perhitungan yang sama maka akan diperoleh luas daerah seperti pada tabel 5.8. berikut ini
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8. Hasil perhitungan Luas Wilayah Batas Kelas
Za Zb
Luas Za
Luas Zb
Luas Kurva
Luas Wilayah Ei
Oi
7.525 – 7.665 -1.69 -1.05
0.0455 0.1469 0.1014
4.056 9
7.665 – 7.805 -1.05 -0.41
0.1469 0.3409 0.194
7.76 4
7.805 – 7.945 -0.41 0.22
0.3409 0.5871 0.2462
9.848 11
7.945 – 8.085 0.22
0.86 0.5871 0.8051
0.218 8.92
6 8.085 – 8.225
0.86 1.50
0.8051 0.9332 0.1281
5.124 8
8.225 - 8.365 1.50
2.14 0.9332 0.9838
0.0506 2.024
2
Karena frekuensi harapan kelas II dan VI lebih kecil dari 5, maka frekuensi kelas II digabung dengan Kelas I dan Kelas VI digabung dengan Kelas V sehingga
diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut :
Tabel 5.9. Perhitungan nilai X
hit
Kelas Ei
Oi Oi-Ei
2
Oi-Ei
2
Ei I+II
11,816 13
1,402 0,11864
III 9,848
11 1,327
0,134759 IV
8,920 6
8,526 0,955874
IV 7,148
10 8,134
1,137927 19,389
2,347201
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh : X
2
∑
=
−
k i
Ei Ei
Oi
1 2
hitung = = 2.347201
Dari Tabel distribusi Chi Kuadrat X
2
Dimana K = Frekuensi banyaknya kelas = 4
untuk α = 5
R = Banyaknya Parameter = 2 Sehingga dk = 4-2-1 = 1, maka diperoleh X
2 0.05,1
dari tabel = 3.841. Karena X
2
hitung X
2
5.3.3. Perhitungan Rata-rata, Standart Deviasi, Efek-efek, dan Batas Galat
tabel 2.347201 3.841. maka Ho diterima dan Hi ditolak, hal ini berarti data berdistribusi normal.
Dalam Menjalankan program EVOP yang harus diperhatikan adalah perubahan taraf faktor tidak mengorbankan kualitas produk. Kondisi operasi yang
akan dijalankan merupakan kombinasi perubahan taraf faktor dalam rentang yang diijinkan. Perhitungan EVOP yang akan dilakukan adalah desain faktorial dengan
3 faktor dan 2 taraf, ditambah dengan titik pusat sebagai acuan. Perhitungan rata- rata, standart deviasi, efek dan batas galat adalah sebagai berikut.
5.3.3.1. Perhitungan jumlah nilai kadar air blok I
Perhitungan EVOP dimulai dengan menghitung jumlah nilai kadar air untuk masing-masing siklus dan kondisi operasi dalam satuan , yaitu :
Universitas Sumatera Utara
Kondisi 0 : - Total 1 = nilai kadar air siklus 1 = 7.53 : - Total 2 = Total 1 + nilai kadar air siklus 2 = 7.53 + 7.83 = 15,36
: - Total 3 = Total 2 + nilai kadar air siklus 3 = 15.36 + 7.64 = 23 : - Total 4 = Total 3 + nilai kadar air siklus 4 = 23 + 7.98 = 30,98
Kondisi 1 : - Total 1 = nilai kadar air siklus 1 = 8.08 : - Total 2 = Total 1 + nilai kadar air siklus 2 = 8.08 + 8.09 = 16,17
: - Total 3 = Total 2 + nilai kadar air siklus 3 = 16.17 + 8 = 24.17 : - Total 4 = Total 3 + nilai kadar air siklus 4 = 24.17 + 7.87 = 32.04
Kondisi 2 : - Total 1 = nilai kadar air siklus 1 = 7.67 : - Total 2 = Total 1 + nilai kadar air siklus 2 = 7.67 + 7.87 = 15.54
: - Total 3 = Total 2 + nilai kadar air siklus 3 = 15.54 + 8.11 = 23.65 : - Total 4 = Total 3 + nilai kadar air siklus 4 = 23.65 + 8.32 = 31.97
Kondisi 3 : - Total 1 = nilai kadar air siklus 1 = 7.61 : - Total 2 = Total 1 + nilai kadar air siklus 2 = 7.61 + 7.94 = 15.55
: - Total 3 = Total 2 + nilai kadar air siklus 3 = 15.55 + 8.02 = 23.57 : - Total 4 = Total 3 + nilai kadar air siklus 4 = 23.57 + 7.91 = 31.48
Kondisi 4 : - Total 1 = nilai kadar air siklus 1 = 8.03 : - Total 2 = Total 1 + nilai kadar air siklus 2 = 8.03 + 8.10 = 16.13
: - Total 3 = Total 2 + nilai kadar air siklus 3 = 16.13 + 7.89 = 24.02 : - Total 4 = Total 3 + nilai kadar air siklus 4 = 24.02 + 7.96 = 31.98
Universitas Sumatera Utara
5.3.3.2. Perhitungan Jumlah nilai kadar air blok II
Kondisi A : - Total 1 = nilai kadar air siklus 1 = 7.54 : - Total 2 = Total 1 + nilai kadar air siklus 2 = 7.54 + 7.73 = 15.27.
: - Total 3 = Total 2 + nilai kadar air siklus 3 = 15.27 + 7.81 = 23.08 : - Total 4 = Total 3 + nilai kadar air siklus 4 = 23.08 + 7.89 = 30.97
Kondisi 5 : - Total 1 = nilai kadar air siklus 1 = 7.53 : - Total 2 = Total 1 + nilai kadar air siklus 2 = 7.53 + 7.59 = 15.12
: - Total 3 = Total 2 + nilai kadar air siklus 3 = 15.12 + 7.62 = 22.74 : - Total 4 = Total 3 + nilai kadar air siklus 4 = 22.74 + 7.72 = 30.46
Kondisi 6 : - Total 1 = nilai kadar air siklus 1 = 7.65 : - Total 2 = Total 1 + nilai kadar air siklus 2 = 7.65 + 7.94 = 15.59
: - Total 3 = Total 2 + nilai kadar air siklus 3 = 15.59 + 8.09 = 23.68 : - Total 4 = Total 3 + nilai kadar air siklus 4 = 23.68 + 8.21 = 31.89
Kondisi 7 : - Total 1 = nilai kadar air siklus 1 = 8.09 : - Total 2 = Total 1 + nilai kadar air siklus 2 = 8.09 + 8.15 = 16.24
: - Total 3 = Total 2 + nilai kadar air siklus 3 = 16.24 + 8.22 = 24.46 : - Total 4 = Total 3 + nilai kadar air siklus 4 = 24.46 + 8.24 = 32.7
Kondisi 8 : - Total 1 = nilai kadar air siklus 1 = 7.61 : - Total 2 = Total 1 + nilai kadar air siklus 2 = 7.61 + 7.68 = 15.29
: - Total 3 = Total 2 + nilai kadar air siklus 3 = 15.29 + 7.87 = 23.16 : - Total 4 = Total 3 + nilai kadar air siklus 4 = 23.16 + 7.82 = 30.98
Universitas Sumatera Utara
5.3.3.3. Perhitungan nilai rata-rata untuk tiap blok
Perhitungan rata-rata dilakukan untuk setiap siklus dan kondisi, dimana nilai total diambil dari hasil perhitungan pada sub bab V.3.3.1.
Perhitungan nilai rata-rata blok I Kondisi 0 : - Rata-rata siklus 1 =
53 .
7 1
53 .
7 1
1 =
= Total
: - Rata-rata siklus 2 =
68 .
7 2
36 .
15 2
2 =
= Total
: - Rata-rata siklus 3 =
66 .
7 3
23 3
3 =
= Total
: - Rata-rata siklus 4 =
74 .
7 4
98 .
30 4
4 =
= Total
Dimana hasil keseluruhan perhitungan nilai rata-rata dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.10.Rata-rata Siklus Tiap Kondisi Kondisi
Rata-rata siklus 1
2 3
4
7,53 7,68
7,666 7,745
1 8,08
8,085 8,056
8,01 2
7,67 7,77
7,883 7,992
3 7,61
7,775 7,856
7,87 4
8,03 8,065
8,006 7,995
A 7,54
7,635 7,693
7,742 5
7,53 7,56
7,58 7,615
6 7,65
7,795 7,893
7,972 7
8,09 8,12
8,153 8,175
8 7,61
7,645 7,72
7,745
Universitas Sumatera Utara
5.3.3.4. Perhitungan selisih Nilai rata-rata siklus dengan nilai kadar air siklus untuk blok I dan blok II.
Perhitungan selisih dilakukan untuk setiap siklus mulai dari siklus 2, siklus 1 tidak dihitung selisihnya karena siklus 1 tidak memiliki nilai rata-rata siklus
sebelumnya. Selisih = rata-rata siklus n-1-kadar air siklus n
Perhitungan adalah sebagai berikut dalam satuan
Kondisi 0 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 2 = 7.53 -7.83 = -0,3
Siklus 2 untuk blok I
Kondisi 1 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 2 = 8.08 – 8.09 = -0,01 Kondisi 2 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 2 = 7.67 – 7.87 = -0,2
Kondisi 3 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 2 = 7.61 – 7.94 = -0,33 Kondisi 4 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 2 = 8.03 – 8.10 = -0,07
Kondisi A : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 2 = 7.54 – 7.73 = -0,19
Siklus 2 untuk blok II
Kondisi 5 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 2 = 7.53 – 7.59 = -0,06 Kondisi 6 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 2 = 7.65 – 7.94 = -0,29
Kondisi 7 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 2 = 8.09 – 8.15 = -0,06 Kondisi 8 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 2 = 7.61 – 7.68 = -0,07
Kondisi 0 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 3 = 7.68 – 7.64 = 0,04
Siklus 3 untuk blok I
Kondisi 1 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 3 = 8.08 – 8.00 = 0,08 Kondisi 2 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 3 = 7.77 – 8.11 = -0,34
Universitas Sumatera Utara
Kondisi 3 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 3 = 7.77 – 8.02 = -0,25 Kondisi 4 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 3 = 8.06 – 7.89 = 0,17
Kondisi A : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 3 = 7.63 – 7.81 = -0,18
Siklus 3 untuk blok II
Kondisi 5 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 3 = 7.56 – 7.62 = -0,06 Kondisi 6 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 3 = 7.79 – 8.09 = -0,3
Kondisi 7 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 3 = 8.12 – 8.22 = -0,10 Kondisi 8 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 3 = 7.64 – 7.87 = -0,23
Kondisi 0 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 4 = 7.66 – 7.98 = -0,32
Siklus 4 untuk blok I
Kondisi 1 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 4 = 8.05 – 7.87 = 0,18 Kondisi 2 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 4 = 7.88 – 8.32 = -0,44
Kondisi 3 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 4 = 7.85 – 7.91 = -0,06 Kondisi 4 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 4 = 8.00 – 7.96 = 0,04
Kondisi A : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 4 = 7.69 – 7.89 = -0,2
Siklus 4 untuk blok II
Kondisi 5 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 4 = 7.58 – 7.72 = -0,14 Kondisi 6 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 4 = 7.89 – 8.21 = -0,32
Kondisi 7 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 4 = 8.15 – 8.24 = -0,09 Kondisi 8 : Selisih 1 = rata-rata siklus 1 – kadar air siklus 4 = 7.72 – 7.82 = -0,1
Universitas Sumatera Utara
5.3.3.5. Perhitungan rentang dan nilai untuk Blok I dan Blok II
Nilai rentang diperoleh dari selisih yang telah dihitung pada sub bab 5.3.3.4. Rentang dihitung mulai dari siklus 2, untuk setiap siklus nilai rentang dihitung
dari seluruh angka terbesar dengan selisih angka terkecil. Perhitungan rentang untuk blok I dan Blok II adalah sebagai berikut :
Nilai selisih terbesar = -0.33
Siklus 2 untuk Blok I
Nilai selisih terkecil = -0.1 Rentang = -0.33 – -0.1 = -0.23
Nilai selisih terbesar = -0.29
Siklus 2 untuk Blok II
Nilai selisih terkecil = - 0.06 Rentang = - 0.29 – -0.06 = -0.23
Nilai selisih terbesar = 0.17
Siklus 3 untuk Blok I
Nilai selisih terkecil = - 0.34 Rentang = 0.17 – -0.34 = 0.51
Nilai selisih terbesar = - 0.23
Siklus 3 untuk Blok II
Nilai selisih terkecil = -0.06 Rentang = - 0.23 – -0.06 = -0.1
Universitas Sumatera Utara
Nilai selisih terbesar = 0.18
Siklus 4 untuk Blok I
Nilai selisih terkecil = -0.44 Rentang = 0.18 – -0.44 = 0.62
Nilai selisih terbesar = -0.32
Siklus 4 untuk Blok II
Nilai selisih terkecil = -0.09 Rentang = -0.32 – -0.09 = -0.23
V.3.3.6. Perhitungan Standart Deviasi dan Rata-rata Standart Deviasi Blok I dan Blok II.
Standart Deviasi dihitung dengan Standart Deviasi = Rentang X f
Rentang diperoleh dari hasil perhitungan pda sub bab.V.3.3.5. sedangkan nilai f dapat dilihat pada tabel pada lampiran 7.
5,n
Perhitungan standart deviasi adalah sebagai berikut :
Blok I : S
Siklus 2
1
= Rentang x f
5,2
Blok II : S = -0.23 x 0.3 = -0.069
2
= Rentang x f
5,2
Total S = S = -0.23 x 0.3 = -0.069
1
+ S
2
Rata-rata S = 0 = -0.069 + -0.069 = 0
Universitas Sumatera Utara
Blok I : S
Siklus 3
1
= Rentang x f
5,2
Blok II : S = 0.51 x 0.3 = 0.153
2
= Rentang x f
5,2
Total S = Total S siklus sebelumnya + S = -0.1 x 0.3 = -0.03
1
+ S
2
Rata-rata S = = 0 + 0.153 + -0.03 = 0.123
0,0307 4
123 .
2 3
2 123
. 2
2 123
. =
= −
= −
x n
Blok I : S
Siklus 4
1
= Rentang x f
5,2
Blok II : S = 0.62 x 0.3 = 0.186
2
= Rentang x f
5,2
Total S = Total S siklus sebelumnya + S = -0.23 x 0.3 = -0.069
1
+ S
2
Rata-rata S = = 0.123 + 0.186 + -0.069 = 0.24
0,04 6
24 .
2 4
2 24
. 2
2 24
. =
= −
= −
x n
V.3.3.7. Perhitungan batas limit efek utama dan fek interaksi
Perhitungan efek utama dan efek interaksi untuk setiap siklus dilakukan dengan menggunakan nilai standar deviasi yang telah dihitung pada Sub bab V.3.3.6.
Perhitungan batas limit efek adalah sebagai berikut :
Batas Limit :
Siklus 2
=
2
41 .
1 S
x 41
. 1
n x 0 = 0
Batas Limit :
Siklus 3
X n
=
3
41 .
1 S
x 41
. 1
0.0307 = 0,024992
Siklus 4
Batas Limit : X
n
=
4 41
. 1
S x
41 .
1 0.04 = 0,0282
Universitas Sumatera Utara
V.3.3.8. Perhitungan Efek Utama dan Efek Interaksi dengan Metode Yates
Perhitungan efek dengan metode yates dilakukan untuk semua siklus, sehinggan dapat dilihat pengaruh terhadap perubahan efek utama dan efek interaksi.
Perhitungannya adalah sebagai berikut :
Tabel.5.11. Perhitungan efek utama dan efek interaksi siklus 1 dengan metode Yates
Titik Respon
Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Pembagi Efek
Sifat Efek
1 8.08
16.17 31.45
62.33 8
7.791 Mean
7 8.09
15.28 30.82
-0.23 4
-0.0575 A
8 7.61
15.14 0.07
-7.82 4
-1.955 B
2 7.67
15.68 -0.3
6.7 4
1.675 AB
5 7.53
0.01 -0.89
-0.63 4
-0.1575 C
3 7.61
.0.06 0.54
0.37 4
-0.0925 AC
4 8.03
0.08 0.05
1.43 4
0.3575 BC
6 7.65
-0.38 -0.46
0.51 4
-0.1275 ABC
Tabel.5.12. Perhitungan efek utama dan efek interaksi siklus 2 dengan metode Yates
Titik Respon
Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Pembagi Efek
Sifat Efek
1 8.085
16.205 31.62
62.815 8
7.851 Mean
7 8.12
15.415 31.195
0.105 4
0.02625 A
8 7.645
15.335 0.16
-7.83 4
-1.9575 B
2 7.77
15.86 -0.055
-0.0395 4
-0.098 AB
5 7.56
0.035 -0.79
-0.425 4
-0.10625 C
3 7.775
0.125 0.525
-0.215 4
-0.05375 AC
4 8.065
0.215 0.09
1.315 4
0.32875 BC
6 7.795
-0.27 -0.485
-0.575 4
-0.14375 ABC
Universitas Sumatera Utara
Tabel.5.13. Perhitungan efek utama dan efek interaksi siklus 3 dengan metode Yates
Titik Respon
Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Pembagi Efek
Sifat Efek
1
8.056 16.209
51.812 63.147
8 7.893
Mean
7
8.153 15,603
31,335 0,423
4 0,1057
A
8
7.72 15,436
0,26 -7,696
4 -1,924
B
2
7.883 15,899
0,163 -0.323
4 -0.08075
AB
5
7.58 0,097
-0,606 -0,477
4 -0,11925
C
3
7.856 0,163
0,463 -0,097
4 -0,02425
AC
4
8.006 0,276
0,066 1,069
4 0,26725
BC
6
7.893 -0,113
-0,389 -0,455
4 -0,11375
ABC
Tabel.5.14. Perhitungan efek utama dan efek interaksi siklus 4 dengan metode Yates
Titik Respon
Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Pembagi Efek
Sifat Efek
1
8.01 16.185
31.922 63.374
8 7.921
Mean
7
8.175 15,737
31,452 0,644
4 0,161
A
8
7.745 15,485
0,412 -7,459
4 -1,8647
B
2
7.992 15,967
0,232 -0.196
4 -0.049
AB
5
7.615 0,165
-0,448 -0,47
4 -0,1175
C
3
7.87 0,247
0,482 -0,18
4 -0,045
AC
4
7.995 0,255
0,082 0,93
4 0,2325
BC
6
7.972 -0,023
-0,278 -0,36
4 -0,09
ABC
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH