BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Pendahuluan
1
Metode Evolutionary Operation EVOP pertama kali dikembangkan oleh George E.P. Box yang berpendapat bahwa proses harus berjalan tidak hanya
menghasilkan produk, tetapi juga informasi tentang bagaimana produk dapat diperbaiki kulitasnya. Filosofi dasar dibalik metode ini adalah bahwa sebuah
proses agar efektif harus menghasilkan dua hal, yaitu sebuah produk dan informasi tentang bagaimana memperbaiki produk
1
Metode EVOP dapat digunakan sebagai penelitian rutin untuk kegiatan rutin di pabrik dan menggantikan operasi statis yang biasa digunakan, namun
metode ini bukan digunakan untuk mengganti penelitian fundamental yang telah .
Metode EVOP cukup sederhana tetapi merupakan alat yang baik untuk diaplikasikan secara langsung dilantai pabrik dan dilaksanakan oleh karyawan
operasional sendiri. Peberapan EVOP yang paling efektif dan paling banyak digunakan adalah untuk penentuan kondisi proses yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil produk.
1
Harrison M. Wadsworth . Modern Method for Quality Control and Improvement New York ; John Wiley Soons, Inc., 1986. P. 293.
Universitas Sumatera Utara
ada.
2
Penggunaan metode EVOP adalah sebagai alat perbaikan proses secara on line disamping penggunaan desain eksperimen sebagai metode penelitian off line
. Kedua metode ini saling melengkapi, misalnya desain eksperimen digunakan untuk menentukan variabel kontrol yang berpengaruh dan kemudian variabel
kontrol ini digunakan untuk menyususn program EVOP.
3.2. Definisi umum Evolutionary Operation EVOP
Metode Evolutionary Operation EVOP adalah metode yang dirancang untuk digunakan dalam proses yang berjalan atau beroperasi rutin di perusahaan
dengan tujuan meningkatkan hasil produksi
2
1. Pilih dua dan paling banyak tiga variabel utama proses. Hal ini akan sedikit sulit dilakukan karena ada sepuluh atau lebih variabel yang mungkin ada,
karena itu diperlukan studi dari hasil produksi yang terdahulu. . Metode ini kegiatannya melekat
dalam proses yang dilaksanakan dengan bantuan seminimum mungkin dari bagian penelitian atau pengembangan di dalam perusahaan. Metode ini berhasil dengan
baik untuk kondisi proses yang tidak mengalami perubahan besar atau mendadak yang mungkin mengganggu atau mengacaukan produksi.
Untuk melaksanakan program EVOP, ada tahap-tahap perencanaan yang dilakukan, dimana definisi perencanaan adalah proses, cara, atau kegiatan
merencanakan, menyususn, dan menguraikan langkah-langkah pelaksanaan suatu kegiatan.
Adapun tahap-tahap perencanaan untuk memulai program EVOP antara lain
3
2
Sudjana, Desain dan Analisis Eksperimen Bandung; Penerbit Tarsito, 1994. P . 378
Universitas Sumatera Utara
2. Setelah variabel terpilih, pilih level untuk tiap variabel proses yang tidak akan menghasilkan produk cacat.
3. Pilih kriteria pengujiankombinasi perlakuan yang cocok. 4. Perkirakan jumlah siklus yang dibutuhkan untuk mendapatkan perubahan
signifikan dalam proses. Salah satu pertimbangan penting yang muncul dalam menjalankan
program EVOP adalah bagaimanay menyakinkan bahwa perubahan yang dilakukan terhadap variabel proses tidak akan menambah jumlah produk yang
berada diluar spesifikasi teknisnya. Berdasarkan pertimbangan ini biasanya dibuat batasan terhadap perubahan-perubahan yang akan dilakukan. Besarnya perubahan
ditentukan dengan cara melakukan konsultasi dengan pihak produksi
3
Untuk memulai EVOP, disamping kondisi terbaik saat ini, sedikit penyimpangan deviasi diberlakukan dalam proses untuk membentuk pola
tertentu seperti terlihat pada gambar 2.1. Pola tersebut membutuhkan perubahan kecil pada variabel kontrol yang sudah dipilih sebelumnya, namun perubahan
tersebut masih berada dalam batas spesifikasi yang telah ditentukan. Titik pusat dari pola tersebut yaitu titik 0 menggambarkan kondisi terbaik saat ini. Posisi
1,2,3,dan4 menggambarkan perubahan pada kedua variabel. .
Penyimpangan ini dibuat sedemikian kecil sehingga tidak membahayakan kualitas produk, akan tetapi cukup besar sehingga respon yang terjadi dapat
diamati. Hal ini berarti jika produksi dijalankan berdasarkan kondisi yang digambarkan dari pola tersebut, maka akan terkumpul informasi tentang efek
3
Wadsworth, op.cit., p. 593
Universitas Sumatera Utara
perubahan level variabel tersebut pada produk yang sedang dikerjakan tersebut. Informasi ini akan digunakan oleh tim EVOP untuk mengevaluasi perubahan
dalam kondisi operasi, dimana kondisi ini selanjutnya akan dioptimalkan dan diimplementasikan sehingga perbaikan produk dapat dilakukan.
Tinggi
Rendah
Rendah Tinggi
FAKTOR B
FAKTOR A 2
4
1 3
Gambar 3.1. Desain EVOP untuk Dua Faktor
Setiap menjalankan lima titik kondisi yang dinotasikan dengan 0,1,2,3, dan 4 disebut siklus, sedang beberapa siklus disebut fase. Biasanya satu siklus
tidak cukup untuk melihat terjadinya pergeseran dalam harga-harga respon, sehingga efek-efek sebuah atau lebih variabel kontrol dan interaksinya terhadap
variabel respon atau perubahn terhadap rata-rata tampak signifikan dibandingkan dengan ukuran batas galat eksperimen.
Setelah berhasil ditemukan perubahan hasil produk secara signifikan, dikatakan bahwa satu fase telah terjadi dan pada saat itu biasanya keputuan dibuat
untuk mengubah kondisi-kondisi dasar kerja proses ke arah perbaikan atau
Universitas Sumatera Utara
meningktkan respon hyasil produk. Dengan kata lain, fase baru akan bergeser dari fase lama jika hasil yang lebih baik sudah diperoleh. Fase yang baru itu akan
menciptakan kondisi operasi yang baru berdasarkan hasil dari fase sebelumnya
4
. Untuk menguji variabel-variabel kontrol dan interaksinya diperlukan
taksiran galat eksperimen yang diperoleh dari data siklus. Desain faktorial 2
k
biasanya terpusat sekitar kondisi operasional proses paling baik yang sekarangberlangsung. Dengan jalan membandingkan respon pada titik terbaik ini
dengan respon pada titik-titik lainnya dalam faktorial 2
k
kita bisa memeriksa perubahan dalam rata-rata respon. Jika prosesmemang telah terpusat pada titik
maksimum, maka respon pada titik itu harus secara signifikan lebih besar dari respon-respon pada titik desain 2
k
Evolutionary operation EVOP dan desain eksperimen dapat dipandang sebagai dua program eksperimen yang berbeda yang harus digunakan menurut
sasaran studinya. Untuk menentukan kapan digunakan EVOP dan kapan digunakan desain eksperimen dapat dilihat perbedaan karakteristik dari kedua
program tersebut lainnya. Metode EVOP ini biasanya hanya
digunakan untuk dua atau tiga variabel kontrol saja.
3.3. Perbedaan Antara Karakteristik EVOP dan Desain Eksperimen