Perbedaan Antara Karakteristik EVOP dan Desain Eksperimen Penerapan Metode EVOP

meningktkan respon hyasil produk. Dengan kata lain, fase baru akan bergeser dari fase lama jika hasil yang lebih baik sudah diperoleh. Fase yang baru itu akan menciptakan kondisi operasi yang baru berdasarkan hasil dari fase sebelumnya 4 . Untuk menguji variabel-variabel kontrol dan interaksinya diperlukan taksiran galat eksperimen yang diperoleh dari data siklus. Desain faktorial 2 k biasanya terpusat sekitar kondisi operasional proses paling baik yang sekarangberlangsung. Dengan jalan membandingkan respon pada titik terbaik ini dengan respon pada titik-titik lainnya dalam faktorial 2 k kita bisa memeriksa perubahan dalam rata-rata respon. Jika prosesmemang telah terpusat pada titik maksimum, maka respon pada titik itu harus secara signifikan lebih besar dari respon-respon pada titik desain 2 k Evolutionary operation EVOP dan desain eksperimen dapat dipandang sebagai dua program eksperimen yang berbeda yang harus digunakan menurut sasaran studinya. Untuk menentukan kapan digunakan EVOP dan kapan digunakan desain eksperimen dapat dilihat perbedaan karakteristik dari kedua program tersebut lainnya. Metode EVOP ini biasanya hanya digunakan untuk dua atau tiga variabel kontrol saja.

3.3. Perbedaan Antara Karakteristik EVOP dan Desain Eksperimen

5 . 4 Charles R. Hicks, Fundamental Concepts in The Design of Experiments New York : CBS College Publishing, 1983, p.341. 5 Joseph M. Juran, Qulity Control Handbook New York : McGraw Hill, Inc., 1979, p.27A-2 Universitas Sumatera Utara a. Evolutionary Operation − Metode ini dapat dilaksanakan di lantai pabrik pada saat produksi aktual − Biasanya menggunkan desain faktorial faktorial 2 2 atau 2 − Hanya sedikit dilakukan perubahan variabel proses sehingga kualitas produk tidak dikorbankan. Karena dibutuhkan waktu untuk menentukan efeknya. 3 − Eksperimen yang dilakukan tidak menghasilkan produk yang tidak dapat digunakan tidak merusak kualitas produk. − Dalam prakteknya tidak membutuhkan biaya tambahan untuk menjalankan program. b. Desain Eksperimen − Biasanya dijalankan di laboratorium atau selama pengembangan produk, dengan menggunakan sampel. − Dapat menggunakan banyak faktor secara simultan dan membutuhkan perubahan yang besar dari variabel proses untuk dapat menentukan efeknya. − Eksperimen mempunyai resiko menghasilkan produk-produk yang tidak dapat digunakan diluar spesifikasi yang ditentukan. − Ekperimen membutuhkan biaya tambahan.

3.4. Penerapan Metode EVOP

Metode EVOP telah dikembangkan terutama pada industri proses seperti industri kimia,kertas,cat,plastik,kaca,dan industri-industri lain dimana kualitas Universitas Sumatera Utara produknya tergantung pada prosesnya. Kemudian metode EVOP dikembangkan pada industri lain dimana kondisi operasi terbaik tidak dapat dicapai dalam waktu yang singkat, agar penerapan metode EVOP lebih baik, proses yang akan dioptimalkan harus memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Produk melibatkan produksi bervolume tinggi. 2. Manfaat yang potensial dari perbaikan produk cukup besar. 3. Variabel produk memiliki kemampuan untuk berfluktuasi secara cepat dan juga dapat stabil dalam waktu yang cepat setelah perubahan proses. Pengalaman menunjukkan setelah menerapkan metode desain eksperimen yang lain di laboratorium, masih dibutuhkan eksperimen tambahan secara langsung pada proses skala penuh untuk menyesuaikan parameter yang terkendali pada lingkungan dan kondisi manufaktur yang baru. Metode EVOP dapat digunakan untuk tujuan ini. Pelaksanaan EVOP membutuhkan waktu yang cukup lama, namun dapat memberikan perubahan yang penting. Bila perubahan yang diinginkan dilakukan secara cepat, metode ini tidak cocok digunakan.

3.5. Perhitungan Program EVOP untuk Dua dan Tiga Variabel.