26 BVIC
Bank Victoria International Tbk. √
√ √
14 27
MCOR Bank Kentjara International Tbk.
√ √
X -
C. Jenis Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara
dimana dalam bentuk yang tidak memerlukan pengolahan. Data diperoleh dari :
1. Bursa Efek Indonesia 2. Indonesian Capital Market Directory ICMD.
Data yang diperoleh adalah data polled yaitu data dalam bentuk gabungan dari data time series dan data cross section. Data time series merupakan data yang
berdasarkan dalam interval waktu interval waktu dalam penelitian ini mulai dari tahun 2007 sampai 2009, sedangkan data cross section merupakan data yang
dikumpulkan dengan mengamati banyak subyek seperti individu, perusahaan atau negara wilayah pada titik waktu yang sama, atau tanpa memperhatikan
perbedaan waktu subyek yang diteliti adalah laporan keuangan perusahaan- perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di BEI.
D. Teknik pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan dengan studi pustaka dengan mengumpulkan buku- buku yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan serta dokumentasi dari
Universitas Sumatera Utara
penelitian terdahulu sebagai bahan referensi. Selain itu dapat diperoleh melalui media internet dengan cara mendownload data yang dibutuhkan melalui ICMD
dan BEI.
E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Operasional
Pengoperasionalan konsep dapat disebut juga mendefenisikan konsep secara operasional. Pada defenisi operasional setiap variabel yang digunakan dalam
melakukan penelitian harus dijelaskan agar tidak terjadi pemahaman yang berbeda. Pada defenisi operasional peneliti dapat mengumpulkan, mengukur, atau
menghitung informasi melalui logika empiris. Istilah dalam defenisi operasional harus dapat diuji dan mempunyai rujukan empiris.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. variabel independen variabel bebas X
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel independent dalam penelitian ini adalah nilai rasio keuangan Altman
Z-Score. Nilai rasio keuangan Altman Diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut
a.Ratio Working Capital to Total Assets atau WCTA, rasio ini diukur dalam ukuran prosentase rasio.
WorkingCapital Ratio Working Capital to Total Assets =
Total Assets b.Ratio Retained Earnings to Total Assets atau RETA Rasio ini
dalam prosentase.
Universitas Sumatera Utara
Retained Earnings Retained Earnings to total Assets =
Total Assets c.Ratio Earning Before Interest and Taxes to Total Assets atau
EBITTA rasio ini diukur dalam ukuran prosentase. Earning before Interest and Taxes
Earning Before Interest = And Taxes
Total Assets d.Ratio Market of Equity to Book Value of Total Debt atau
MVEBVL rasio ini diukur dalam ukuran prosentase.
Market of Equity to =Book value of total debt Market of Equity
e.Ratio Sales to Total Assets atau STA,rasio ini diukur dalam ukuran kali.
Sales Sales to Total Assets =
Total Aktiva
2. variabel dependen variabel terikat Y
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yaitu dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah harga saham. Harga saham yang dimaksud dalam penelitian ini adalah harga penutupan closing price harian emiten selama
jangka waktu pengamatan 5 hari sebelum dan sesudah tanggal publikasi laporan keuangan. Harga saham dalam penelitiaan ini adalah harga saham
relatif. Harga saham relatif dihitung dengan rumus sebagai berikut Jogiyanto 2000:
P
it
-P
it-1
R
it
= P
it-1
Universitas Sumatera Utara
Dimana: R
it
= harga saham untuk saham I pada hari ke t
P
it
= harga saham I pada hari ke t
P
it-1
= harga saham I pada hari sebelumnya atau t-1
Selanjutnya dihitung rata-rata harga saham relatifnya sebelum dan sesudah tanggal publikasi untuk masing-masing perusahaan dengan
rumus sebagai berikut:
Σ
Y =
n
Σ
Y = harga saham relatif sebelum dan sesudah tanggal publikasi laporan keuangan
Y = rata-rata harga saham sebelum dan sesudah tanggal
publikasi laporan keuangan n
= jumlah hari
F. Metode Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik
Model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasanya merupakan model regresi yang menghasilkan estimasimator linier tidak bias
yang terbaik. Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi klasik
meliputi uji normalitas data, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi
Universitas Sumatera Utara
normal ataukah tidak normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah
distribusi data normal atau tidak dapat dilakukan dengan uji statistik. Test statistic sederhana dapat dilakukan adalah berdasarkan nilai kurtosis atau
skewness.Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas, mempunyai
distribusi normal atau mendekati distribusi normal. Normalitas dideteksi dengan penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah keadaan dimana variabel gangguan apa periode tertentu berkorelasi dengan variabel gangguan apa periode lain, atau
dengan kata lain variabel gangguan tidak random, akibatnya variabel sampel tidak dapat menggambarkan variasi populasi. Uji otokorelasi
bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-
1sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasiGhozali, 2001:61. Uji yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah menggunakan uji
Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1 bila nilai DW Durbin-Watson terletak antara batas atas DU dan 4- DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol artinya tidak terjadi
autokorelasi, 2 bila nilai DWDL batas bawah maka koefisien autokorelasi lebih
besar dari nol artinya ada autokorelasi positif, 3 bila nilai DW4-DL, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol
artinya ada autokorelasi negatif, 4 bila nilai DW terletak antara DU dengan DL atau DW terletak
diantara 4-DU dan 4-DL, maka hasilnya tidak dapat diputuskan ada autokorelasi atau tidak.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varians dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua variabel bebas. Model
regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.Uji
heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik dapat dilihat dari hasil analisis.
Menurut Nugroho 2005:62 cara memprediksi ada tidaknya heterokedastisitas pada suatu model
dapat diihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat
heteroskedastisitas jika: 1 titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0,
2 titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja, 3 penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali,
Universitas Sumatera Utara
4 penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
2. Pengujian Hipotesis a. Regresi Sederhana
Regresi sederhana digunakan untuk menganalisis pengaruh kebangkrutan bank dengan Z-Score terhadap harga saham. Perhitungan
dengan regresi sederhana tersebut dirumuskan :
Y = a + bX
Keterangan: Y = Harga Saham Variabel Dependen
a = Konstanta b = Koefisien Regresi
X = Nilai Z-Score Variabel Independen
b. Koefisien Determinasi
Dalam uji regresi dianalisis pula besarnya koefisien determinasi R2. Koefisien determinasi R2 ini digunakan untuk mengukur dan
mengetahui persentase pengaruh variabel independen terhadap perubahan variabel dependen. Jika nilai R2 mendekati 1 maka dapat
dikatakan semakin kuat kemampuan variabel bebas dalam model regresi tersebut dalam menerangkan variasi variabel terikatnya.
Sebaliknya jika R2 mendekati 0 maka semakin lemah variabel bebas menerangkan variasi variabel terikat.
G. Jadwal Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Jadwal penelitian di perlukan sebagai dasar bagi peneliti untuk menetapkan urutan kerja dari penyelesaian proposal ini agar dapat selesai dengan tepat waktu.
Penelitian ini dilakukan selama Tahun 2010. Tabel 3.2
Jadwal Penelitian
Tahapan Penelitian
Juni 2010
Juli 2010
Agust 2010
Sept 2010
Okto 2010
Nov 2010
Des 2010
Penyelesaian Proposal
Pengumpulan Data
Seminar Proposal
Bimbingan Skripsi
Penyelesaian Laporan
Tahap penyelesaian proposal dilaksanakan selama dua bulan dimana dalam tahap penyelesaian porposal terdapat penyerahan sampai mensahkan proposal untuk
dilanjutkan. Pada tahap pengumpulan data tersedia sebanyak 7 minggu, dalam tujuh minggu ini dimulai dengan mencari tanda tangan dosen pembimbing, dosen
penguji dan dosen pembanding, dalam tahap ini juga dilakukan bimbingan poposal dengan dosen pembimbing. Seminar proposal ditargetkan untuk dapat
terlaksana pada minggu keempat di bulan September. Tahap bimbingan skripsi direncanakan selesai dalam waktu 2 bulan. Penyelesaian laporan diharapkan
selesai pada Desember minggu kedua..
Universitas Sumatera Utara
BAB-IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Penelitian