kekuatan permintaan dan penawaran pasar maka jika hal tersebut diatas terjadi maka permintaan terhadap saham akan menurun dan berakibat pada turunnya
harga saham. Analisa lain yang dapat kita gunakan dalam melakukan penilaian terhadap harga saham dapat dilihat dari kebijakan deviden yang dikeluarkan oleh
perusahan,perusahan yang membayarkan deviden yang lebih besar akan menarik investor sehingga harga saham dari perusahaan akan meningkat. Selain melalui
penilaian secara kinerja ada juga penilaian harga saham melalui aspek pysikologis dimana dalam aspek ini para investor lebih memilih pendekatan dengan melihat
kebiasaan dari para investor pada masa lalu dalam menilai keadaan harga saham dimasa yang akan datang daripada melihat nilai intrinsik dari saham.
Mengetahui fungsi strategis dunia perbankan di era sekarang ini maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai prediksi kebangkrutan
berdasarkan analisa model Altman z-score pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan hubungannya dengan harga saham
perbankan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. apakah kebangkrutan dapat diprediksi dengan metode Altman z-score? b. adakah pengaruh kebangkrutan bank dengan metode Altman z-score
terhadap harga saham perbankan di Bursa Efek Indonesia?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. untuk mengetahui prediksi kebangkrutan dengan metode Altman Z-Score b. untuk mengetahui pengaruh kebangkrutan dengan metode Altman z-score
terhadap harga saham perbankan di Bursa Efek Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis 1 Mengembangkan teori tentang kebangkrutan dengan metode Altman z-
score 2 Bagi peneliti penelitian ini bermanfaat untuk membandingkan antara
aplikasi yang ada dengan teori yang dipelajari.Sedangkan bagi peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat.
b. Manfaat Praktis 1 Bagi perusahaan penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah evaluasi
bagi kebijakan yang telah dikeluarkan, sehingga dapat mengantisipasi kebangkrutan dari perbankan
2 Bagi stakeholders penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keadaan posisi keuangan perusahaan, sehingga diharapkan
dapat mengambil keputusan yang tepat.
Universitas Sumatera Utara
BAB-II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1.
Pengertian Saham
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, saham merupakan surat berharga sebagai bukti pemilikan individuinstitusi
dalam suatu perusahaan biasa dipegang peroranganlembaga pada suatu perusahaan. Apabila seseorang membeli saham, maka ia akan menjadi
pemilik dan disebut pemegang saham perusahaan tersebut. Menurut Baridwan dalam Fakhrurozie 2007 apabila perusahaan menyertakan
satu macam saham, maka saham itu disebut saham biasa common stock.
Saham biasa ada dua jenis, yaitu saham atas nama dan saham atas unjuk. Untuk saham atas nama, nama pemilik saham tertera di atas saham
tersebut, sedangkan saham atas unjuk yaitu nama pemilik saham tidak tertera di atas saham, tetapi pemilik saham adalah yang memegang saham
tersebut. Apabila saham yang dikeluarkan itu dua macam yang satu adalah saham biasa dan yang lain adalah saham prioritas preferred
stock. Jadi dapat disimpulkan saham adalah surat kepemilikan modal dalam suatu perusahaan yang dapat diperjualbelikan di pasar modal.
Salah satu harapan investasi yang paling mendasar atas saham adalah membuat investor dapat menikmati keuntungan yang dicapai oleh
perusahaan. Namun keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada
Universitas Sumatera Utara
pemegang saham adalah setelah memenuhi kewajiban perusahaan lainnya ,seperti biaya bunga, biaya operasional dan lain sebagainya.
2. Harga Saham
Harga saham adalah harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung . Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal pada hakekatnya harga saham merupakan penerimaan besarnya pengorbanan yang harus dilakukan oleh setiap investor untuk penyertaan
dalam perusahaan. Menurut Weston dalam Haryati 2001:5, harga saham menggambarkan penilaian pasar modal atas kemampuan
perusahaan memperoleh pendapatan dari waktu ke waktu, besarnya resiko atas kelangsungan pendapatan dan sekumpulan faktor-faktor lain.
Jika pasar bursa efek ditutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya closing price.
Harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham. Jika harga pasar ini dikalikan dengan jumlah saham yang diterbitkan
outstanding share,maka akan didapatkan nilai pasar market value. Berdasarkan fungsinya, nilai suatu saham dibagi menjadi tiga jenis yaitu
par value nilai nominal, base price harga dasar, market price harga pasar.
1 Par value nilai nominal
Merupakan nilai yang tercantum pada saham untuk tujuan akuntansi. Jumlah saham yang dikeluarkan perseroan dikalikan
dengan nilai nominalnya merupakan modal disetor penuh bagi
Universitas Sumatera Utara
suatu perseroan dan dalam pencatatan akuntansi, nilai nominal nilai nominal dicatat sebagai modal ekuitas perseroan dalam neraca.
2 Base price harga dasar Harga dasar dipergunakan dalam perhitungan indeks harga
saham. Harga dasar akan berubah sesuai dengan aksi emiten.Untuk mengitung nilai dasar yaitu harga dasar dikalikan dengan total
saham yang beredar. 3
Market price nilai pasar Merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang
berlangsung atau jika pasar sudah tutup maka harga pasar adalah harga penutupannya closing price.
3. Perubahan Harga Saham
Keuntungan investor dalam menginvestasikan modalnya kepada perusahaan adalah pada akhir periode akuntansi yang berupa deviden.
Oleh karena itu, banyak investor yang menanamkan modalnya terutama pada perusahaan yang sering memperoleh keuntungan.Perusahaan yang
memperoleh keuntungan akan memberikan kompensasi return kepada investor. Menurut Hanafi dan Abdul Halim 1996:300 return sebagai
perubahan nilai antara periode t+1 dengan periode t ditambah pendapat- pendapat lain yang terjadi selama periode tersebut. Sementara Jogiyanto
2000:107 membedakan return menjadi dua yaitu return expektasi expected return dan return realisasi realized return.
Universitas Sumatera Utara
Return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh investor di masa mendatang. Return realisasi merupakan return yang
sudah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis. Return ini merupakan selisih harga sekarang dan sebelumnya secara relatif. Return
realisasi penting untuk mengukur kinerja perusahaan dan sebagai penentu resiko di masa depan. Yang dirumuskan sebagai berikut :
Pt - Pt-1 Rt =
Pt-1 Keterangan :
Rt = Return Saham
Pt = Harga saham tanggal publikasi laporan keuangan
Pt-1 = Harga Saham setelah tanggal publikasi laporan keuangan Analisis internal dilakukan melalui antara lain: analisis strategi
perusahaan dimana strategi ini memfokuskan pada persaingan yang dihadapi perusahaan, struktur biaya relatif terhadap pesaing, kemampuan
manajemen dalam mengendalikan biaya, kualitas manajemen lainnya. Pada umumnya analisis internal yang banyak digunakan adalah analisis
terhadap laporan keuangan perusahaan yaitu melalui analisis trend untuk beberapa tahun bukuperiode dan analisis rasio finansial.
a. Analisa trend Mempelajari trend beberapa periode dan kegiatan-kegiatan
usaha perusahaan untuk beberapa tahun terakhir dihadapkan ada gambaran perkembangan,fluktuasikemunduran.Informasi berharga
Universitas Sumatera Utara
tersebut dapat menyangkut posisi keuangan dan kegiatan operasional perusahaan labarugi dari perusahaan yang
bersangkutan. Suatu perusahaan diramalkan menuju kebangkrutan bila hasil analisis trend terhadap posisi keuangan menunjukkan
kecenderungan menurunnya posisi kas pada bank, modal kerja dan over investment pada aktiva lancar.
b. Analisa rasio keuangan Analisa rasio keuangan adalah studi tentang informasi yang
menggambarkan hubungan diantara berbagai akun dari laporan keuangan yang mencerminkan keadaan serta hasil operasional
perusahaan. Sumber data yang digunakan untuk melakukan analisa rasio keuangan adalah laporan keuanganyang telah melalui proses
pemeriksaan Auditing. Rasio harus diinterpretasikan dengan hati- hati karena faktor yang mempengaruhi pembilang dapat berkorelasi
dengan faktor yang mempengaruhi penyebut. 1 Rasio likuiditas
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menyelesaikan hutangkewajibannya jatuh tempo segera dengan
menggunakan aktiva lancar. Biasanya rasio yang digunakan adalah current ratio, quick ratio, cash ratio, dan net working capital.
2 Rasio leverage Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa jauhbesar
perusahaan dibiayai oleh hutang. Rasio leverage yang biasanya
Universitas Sumatera Utara
digunakan adalah debt to total asset ratio, total debt to equity ratio, long term debt to equity ratio.
3 Rasio aktivitas Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar efektifitas
perusahaan dalam memanfaatkanmenggunakan sumber dana perusahaan beberapa rasio yang dipergunakan adalah total asset
turn over ratio, receivable turn over ratio, inventory turnover ratio, dan average collection periode.
4 Rasio profitabilitas Rasio ini memberikan gambaran tentang kemampuan suatu
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan, beberapa rasio yang sering digunakan adalah gross profit, net profit margin, rate of
return on total asset. 5 Rasio pasar
Rasio ini diterapkan untuk perusahaan yang telah go public dan mengukur kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai
terutama pada pemegang saham dan calon investor. Beberapa rasio yang sering digunakan adalah price earning ratio, market to book
value.
4. Kebangkrutan Bank A. Pengertian Kebangkrutan
Kebangkrutan bankcruptcy biasanya diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan laba sedangkan menurut Undang-Undang No.4 tahun 1998 dimana suatu institusi dinyatakan oleh keputusan pengadilan bila
debitur memiliki dua atau lebih kreditur dan tidak membayar sedikitnya satu hutang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih.
Kebangkrutan dapat juga disebut likuidasi perusahaan atau penutupan perusahaan ataupun insolvabilitas. Kebangkrutan sebagai
suatu kegagalan terjadi pada sebuah perusahaan didefenisikan dalam beberapa pengertian.
a. Kegagalan Ekonomi Economic Distressed Kegagalan dalam ekonomi berarti bahwa perusahaan kehilangan
uang atau pendapatan perusahaan tidak mampu menutupi biayanya sendiri, ini berarti tingkat labanya lebih kecil dari biaya modal atau
nilai sekarang dari arus kas perusahaan lebih kecil dari kewajiban. Kegagalan terjadi bila arus kas sebenarnya dari perusahaan tersebut
jauh di bawah arus kas yang diharapkan. Bahkan kegagalan dapat juga berarti bahwa tingkat pendapatan atas biaya historis dari investasinya
lebih kecil daripada biaya modal perusahaan yang dikeluarkan untuk sebuah investasi tersebut.
b. Kegagalan Keuangan Financial Distressed Pengertian financial distressed mempunyai makna kesulitan dana
baik dalam arti dana dalam pengertian kas atau dalam pengertian modal kerja. Sebagian asset liability management sangat berperan
dalam pengaturan untuk menjaga agar tidak terkena financial
Universitas Sumatera Utara
distressed. Kegagalan keuangan bisa juga diartikan sebagai insolvensi yang membedakan antara dasar arus kas dan dasar saham. Insolvensi
arus kas ada dua bentuk. 1. Insolvensi teknis
Perusahaan bisa dianggap gagal jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo, walaupun total
aktiva melebihi total utang atau terjadi bila suatu perusahaan gagal memenuhi salah satu atau lebih kondisi dalam ketentuan
hutangnya seperti rasio aktiva lancar terhadap utang lancar yang telah ditetapkan atau rasio kekayaan bersih terhadap total aktiva
yang disyaratkan. Insolvensi teknis juga terjadi bila arus kas tidak cukup untuk memenuhi pembayaran bunga atau pembayaran
kembali pokok pada tanggal tertentu. 2. Insolvensi dalam pengertian kebangkrutan
Insolvensi dalam pengertian kebangkrutan didefinisikan dalam ukuran sebagai kekayaan bersih negatif dalam neraca
konvensional atau nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan lebih kecil dari kewajiban.
5. Faktor-faktor Penyebab Kebangkrutan
Kebangkrutan yang terjadi pada perbankan di Indonesia disebabkan oleh nilai mata uang rupiah yang menurun, suku bunga tinggi, terjadinya
rush, hutang membengkak, simpanan nasabah rendah dan tingginya kredit macet yang melanda hampir seluruh bank di Indonesia. Faktor-
Universitas Sumatera Utara
faktor yang menyebabkan terjadinya kebangkrutan pada perusahaan adalah faktor umum,faktor eksternal perusahaan, faktor internal
perusahaan. a.
Faktor Umum 1. Sektor ekonomi
2. Sektor sosial 3. Teknologi
4. Sektor pemerintah b. Faktor Eksternal Perusahaan
1. Faktor pelanggan atau nasabah 2. Faktor pemasokkreditur
3. Faktor pesaingbank lain c.
Faktor Internal Perusahaan Faktor-faktor yang menyebabkan kebangkrutan secara
internal sebagai berikut : 1.terlalu besarnya kredit yang diberikan kepada nasabah
sehingga akan menyebabkan adanya penunggakan dalam pembayaran sampai akhirnya tidak dapat membayar,
2.manajemen tidak efisien yang disebabkan karena kurang adanya kemampuan,pengalaman,ketrampilan, sikap inisiatif
dari manajemen, 3.penyalahgunaan wewenang dan kecurangan dimana
sering dilakukan oleh karyawan, bahkan manajer puncak
Universitas Sumatera Utara
sekalipun sangat merugikan apalagi yang berhubungan dengan keuangan perusahaan.
6. Rasio-rasio Prediksi Kebangkrutan Bank
Rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kebangkrutan bank ada lima yaitu, Working capital to Total Assets Ratio, Retained
Earnings to Total Assets Ratio ,Earning Before Interest Taxes to Total Assets Ratio, Market Value of Equity to Book Value of Total Debt
Ratio,Sales to Total Assets Ratio. a. Working CapitalTotal Asset
Modal kerja yang di sini dimaksud adalah selisih antara aktiva lancar current assets dengan hutang lancar current liabilities.
Sedangkan current assets pada perusahaan perbankan terdiri dari cash on hand and banks,placement in other banks, notes and
securities, loan and investmen. Current liabilities terdiri dari demand deposit, time deposit, dan saving deposit. Sedangkan total
assets adalah semua assets yang ada di dalam perusahaan tersebut. b. Retained EarningTotal Assets
Rasio ini merupkan rasio profitabilitias yang mendeteksi atau mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dalam periode tertentu. Retained earnings di sini
adalah laba ditahan. Menurut Mulyono 1994 retained earningtotal assets rasio profitabilitas yang dapat mendeteksi
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, yang
Universitas Sumatera Utara
ditinjau dari kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dibandingkan dengan kecepatan perputaran operating assets
sebagai ukuran efisiensi usaha. Rasio ini mengatur akumulasi laba selama perusahaan beroperasi. Umur perusahaan berpengaruh
terhadap rasio tersebut karena semakin lama perusahaan beroperasi memungkinkan untuk memperlancar akumulasi laba ditahan. Hal
tersebut menyebabkan perusahaan yang masih relatif muda pada umumnya akan menunjukkan hasil rasio tersebut yang rendah,
kecuali yang labanya sangat besar pada masa awal berdirinya. c. Earning Before Interest and TaxTotal Assets
Menurut Supardi 2003:81 rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari
aktiva yang digunakan. Rasio Earning Before Interest and Tax di sini adalah operating income. Beberapa indikator yang dapat kita
gunakan dalam mendeteksi adanya masalah pada kemampuan profitabilitas perusahaan diantaranya adalah, piutang dagang
meningkat, rugi terus-menerus dalam beberapa kwartal, persediaan meningkat, penjualan menurun, terlambatnya hasil penagihan
piutang, kredibilitas perusahaan berkurang serta kesediaan memberi kredit pada konsumen yang tak dapat membayar pada
waktu yang telah ditetapkan. d. Market Value EquityBook Value of Debt
Universitas Sumatera Utara
Rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan jaminan kepada setiap hutangnya
melalui modalnya sendiri. Rasio market value equity di sini adalah closing price tahunan dikali dengan total share tahunan. Modal
yang dimaksud disini adalah gabungan nilai pasar dari modal biasa dan saham preferen, sedangkan hutang mencakup hutang lancar
dan hutang jangka panjang. e. SalesTotal Assets
Menurut M. Akhyar Adnan 2001:190 rasio ini merupakan rasio yang mendeteksi kemampuan dana perusahaan yang tertanam
dalam keseluruhan aktiva yang berputar dalam satu periode tertentu. Rasio ini mengukur kemampuan manajemen dalam
menggunakan aktiva untuk menghasilkan penjualan. Sales yang dipakai pada perusahaan perbankan adalah revenue.
B. Review Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dibutuhkan sebagai dasar dalam membuat kerangka konseptual dan hipotesis, menurut Erlina 2007:39 review
literature adalah untuk mengidentifikasi vaiabel-variabel penting yang signifikan yang terdapat terdapat dalam penelitian sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti Variabel penelitian
Hasil penelitian Fakhrurozie
2007 Variabel independent :
nilai rasio keuangan Altman Z- Score.
Variabel dependent : Harga saham
pengaruh kebangkrutan terhadap harga saham hanya sebesar 21, 50
Rini widyastuti 2006
Variabel Independent: kinerja keuangan
pendekatan Altman Variabel dependent:
Harga saham tidak ada perbedaan harga saham secara
signifikan antara perusahaan yang masuk kategori sehat dan tidak sehat
pada perusahaan jasa go public di Bursa Efek Jakarta khususnya perusahaan
restoran. Hotel dan pariwisata pada tahun 2000-2004.
Aprilia Nugraheni 2005
Variabel independent : rasio keuangan Altman Z-
Score. Variabel dependent :
Harga saham working capital merupakan bagian yang
menentukan dalam naik atau turunnya z-score, dan pengaruh kebangkrutan
terhadap harga saham berkisar 22,6
Penelitian Fakhrurozie 2007 menemukan bahwa pada perusahaan perbankan pengaruh kebangkrutan hanya mempengaruhi harga saham
sebesar 21,50, sementara penelitian Rini Widyastuti 2006 terhadap perusahaan jasa tidak menemukan pengaruh antara saham perusahaan
dengan kinerja perusahaa kategori sehat dengan kategori tidak sehat.Penelitian yang sama yang dilakukan oleh Apriia Nugraheni 2005
terhadap perusahaan perbankan menemukan bahwa terdapat pengaruh perusahaan tidak sehat terhadap harga saham sebesar 22,6.
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis