Kerangka Konseptual Kerangka Konseptual dan Hipotesis

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti Variabel penelitian Hasil penelitian Fakhrurozie 2007 Variabel independent : nilai rasio keuangan Altman Z- Score. Variabel dependent : Harga saham pengaruh kebangkrutan terhadap harga saham hanya sebesar 21, 50 Rini widyastuti 2006 Variabel Independent: kinerja keuangan pendekatan Altman Variabel dependent: Harga saham tidak ada perbedaan harga saham secara signifikan antara perusahaan yang masuk kategori sehat dan tidak sehat pada perusahaan jasa go public di Bursa Efek Jakarta khususnya perusahaan restoran. Hotel dan pariwisata pada tahun 2000-2004. Aprilia Nugraheni 2005 Variabel independent : rasio keuangan Altman Z- Score. Variabel dependent : Harga saham working capital merupakan bagian yang menentukan dalam naik atau turunnya z-score, dan pengaruh kebangkrutan terhadap harga saham berkisar 22,6 Penelitian Fakhrurozie 2007 menemukan bahwa pada perusahaan perbankan pengaruh kebangkrutan hanya mempengaruhi harga saham sebesar 21,50, sementara penelitian Rini Widyastuti 2006 terhadap perusahaan jasa tidak menemukan pengaruh antara saham perusahaan dengan kinerja perusahaa kategori sehat dengan kategori tidak sehat.Penelitian yang sama yang dilakukan oleh Apriia Nugraheni 2005 terhadap perusahaan perbankan menemukan bahwa terdapat pengaruh perusahaan tidak sehat terhadap harga saham sebesar 22,6.

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis

1. Kerangka Konseptual

Analisa terhadap kinerja perusahaan, dapat dilihat dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahan. Analisa terhadap laporan Universitas Sumatera Utara keuangan akan memberikan informasi yang berharga bagi para investor, dan pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan.Analisa pada neraca akan memberikan informasi mengenai posisi keuangan dari perusahaan, sedangkan analisa pada laporan laba-rugi memberikan kita gambaran mengenai aktivitas dari perusahan. Analisa yang dilakukan terhadap laporan keuangan memiliki beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu, Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, dan Aktivitas. Faktor-faktor itu akan memberi pengaruh terhadap laporan keuangan yang dianalisa. Pada pendekatan Altman ini terdapat gabungan rasio keuangan dalam melakukan penilaian dimana rasio likuiditas, aktivitas dan profitabilitas digabung dalam melakukan penilaian,kemudian dikalikan dengan nilai dari koefisien Altman. Rasio likuiditas terdiri dari Working Capital to Total Asset,rasio profitabilitas terdiri dari Retained Earning To Total Assets, Earning Before Interest And Tax To Total Assets, dan rasio aktivitas Market Value Equity toBook Value of Debt, SalesTotal Assets. Rumus Altman z-score yang digunakan merupakan rumus z-score yang telah mengalami revisi agar dapat digunakan terhadap perusahaan – perusahaan lain selain perusahaan manufaktur go public tetapi juga perusahaan swasta selain perusahaan manufaktur. Nilai dari setiap rasio akan dihitung dengan persamaan sebagai berikut : Z-Score = 0,717X 1 + 0,847X 2 + 3,10X 3 +0,420X 4 + 0,998X 5 Universitas Sumatera Utara Persamaan Altman Z-score akan menghasilkan nilai dalam skala yang telah ditentukan sebagai berikut : 1.nilai Z-score diatas 2,90 Z-score 2,90 diklasifikasikan sebagai perusahaan sehat, 2.nilai Z-score diantara 1,20 sampai 2,90 1,20 Z- score 2,90 perusahaan berada dalam daerah kelabu gray area, 3.nilai z-score dibawah 1,20 z-score 1,20 perusahaan berpotensi bangkrut. Gambar 2.1 Kerangka konseptual Hasil analisa kinerja terhadap laporan keuangan yang dilakukan dengan metode Altman Z-score akan mencerminkan seperti apa kinerja dari perusahaan. Secara teoritis keadaan kinerja perusahaan yang tercermin didalam laporan keuangan akan berpengaruh terhadap harga saham perusahan. Semakin baik kinerja perusahaan maka akan sangat berpengaruh terhadap kenaikan harga saham. Sebaliknya apabila kinerja perusahan menurun juga akan berpengaruh terhadap penurunan harga saham perusahan. Penelitian kebangkrutan dengan menggunakan pendekatan Altman yang dilakukan oleh Fakhrurozie2005 terhadap perusahaan perbankan selama tahun 2001-2003 menemukan bahwa X Altman Z-score Y Harga Saham H Universitas Sumatera Utara terdapat hubungan yang postif antara hasil analisa kebangkrutan dengan harga saham perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Aprilia Nugraheni 2005 pada perusahaan perbankan dari tahun 1999-2003 mencoba untuk memberikan bukti empiris mengenai rasio-rasio keuangan dalam perusahaan perbankan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa rasio dari pendekatan Altman secara bersama-sama memiliki hubungan yang positif dengan harga saham, sedangkan secara parsial rasio yang memiliki hubungan secara positif dengan harga saham adalah working capital to total asset. Penelitian ini menjelaskan bahwa hubungan antara kinerja perusahaan dengan pendekatan Altman dengan harga saham perusahaan memiliki hubungan yang positif baik secara parsial maupun secara simultan. Penilaian terhadap harga saham perusahaan akan menggunakan harga penutupan closing price yang merupakan harga pasar sebenarnya.

2. Hipotesis Penelitian