Kerangka Konseptual DESAIN POPULASI PENELITIAN SAMPEL DAN CARA PEMILIHAN RANDOMISASI SAMPEL ESTIMASI BESAR SAMPEL CARA KERJA

retensi urine, hipertensi yang akibatnya perdarahan intrakranial, mual dan hilangnya selera makan. Dalam suatu laporan disebutkan seorang wanita 21 tahun mengkonsumsi efedrin 6 tablet 120 mg. Tekanan darah mencapai 210110 mmHg dan diatasi dengan lidokain dan nitroprusside dan tekanan darah turun dalam 9 jam kemudian. Seorang pemuda 19 tahun menelan tablet yang berisi 24 mg efedrin dan 100 mg kafein dan 15 menit kemudian mengalami nyeri dada hebat dan menjalar ke lengan kiri. Untuk kasus ini juga diatasi dengan lidokain dan nitroprusside. 32,34 Dalam penelitian yang akan dilakukan ini diberikan efedrin dengan dosis yang kecil yang tidak akan menimbulkan efek samping dan toksisitas berdasarkan laporan-laporan toksisitas yang tersebut di atas. Dilaporkan bahwa dosis efedrin 110 µgkgiv berhubungan dengan hipertensi dan takikardi setelah intubasi, sementara dosis 30 µgkgiv tidak memperbaiki kondisi intubasi. 29

2.4. Kerangka Konseptual

Efedrin Rokuronium 0.6 mgkg iv Rokuronium 1 mgkg iv Curah jantung ↑ Perfusi jaringan ↑ Mula Kerja TOF Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. DESAIN

Penelitian ini menggunakan metode randomized clinical trial secara Double blind. 3.2. TEMPAT DAN WAKTU 3.2.1. Tempat Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan

3.2.2. Waktu

September 2009 sd November 2009

3.3. POPULASI PENELITIAN

Populasi adalah seluruh pasien yang menjalani pembedahan elektif dengan anestesi umum intubasi di RSUP HAM Medan.

3.4. SAMPEL DAN CARA PEMILIHAN RANDOMISASI SAMPEL

Diambil dari pasien operasi dengan anestesi umum intubasi. Status fisik: ASA 1 dan 2. Setelah dihitung secara statistik, seluruh sampel dibagi secara randomisasi blok.

3.5. ESTIMASI BESAR SAMPEL

Jenis penelitian ini merupakan Analitik Numerik Tidak Berpasangan Besar sampel dihitung dengan rumus : 2 Zα+Zβ x S x 1 ‐x 2 n1=n2= 2 Universitas Sumatera Utara Kesalahan tipe I = 5, hipotesis 2 arah maka Z α = 1,96 Kesalahan tipe II = 20 maka Z β = 0,84 S= Simpangan baku gabungan studi pendahulunya = 15 X1-x2 = selisih minimal yang dianggap bermakna = 11 2 1,96+0,84 x 15 n1= n2 = 2 11 n1=n2=30 Jadi jumlah keseluruhan subjek adalah 60 subjek 3.6. KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI 3.6.1. Kriteria Inklusi: 1. Usia 17 - 60 tahun 2. Pasien menjalani anestesia umum intubasi 3. Bersedia ikut dalam penelitian 4. PS ASA 1dan 2 5. Status mallampati 1dan 2 6. Tidak ada riwayat alergi obat 7. Berat badan sesuai BMI 18,5-29,9 kgm 2

3.6.2. Kriteria Eksklusi:

1. Pasien dengan kontra indikasi obat yang akan diberikan riwayat hipertensi, tirotoksikosis, angina pektoris, aritmia, gagal jantung Universitas Sumatera Utara

3.7. CARA KERJA

1. Setelah mendapat informed consent dan disetujui komite etik semua sampel menjalani operasi. 2. Pasien PS ASA 1dan 2 dibagi secara random menjadi 2 kelompok. 3. Kedua kelompok diberikan cairan preloading 2 cckgjam dengan cairan Ringer Laktat 4. Kedua kelompok mendapat premedikasi petidin Pethidin ® , kalbe farma 1 mgkg iv dan diazepam Stesolid ® , alpharma 0.1 mgkg iv sebelum anestesi umum. 5. Kedua kelompok menjalani anestesi umum yang sudah standar dilakukan di RS HAM. 6. Dalam keadaan sedasi, kedua kelompok dipasang dan dihubungkan dengan elektroda alat monitor neuromuskular TOF Watch®, Organon Teknika, Netherland, dinilai TOF rasio dalam dari tampilan layar alat. 7. Kedua kelompok diinduksi dengan Propofol Safol®, Novell Pharmaceutical dosis 2 – 2.5 mgkg iv, sampai hilangnya refleks kedua bulu mata. 8. Setelah dosis induksi, kedua kelompok dipertahankan dengan penggunaan isoflurane 1. Kelompok A diberikan efedrin 70µgkg iv, kelompok B diberikan placebo NaCl 0,9 yang dilarutkan dengan aquabidest menjadi volume 5 mL tanpa diketahui oleh si peneliti yang telah dipersiapkan oleh sukarelawan lain yang telah dilatih sebelumnya. 9. 4 menit kemudian, kelompok A diberikan pelumpuh otot rokuronium Esmeron®, Organon 0.6 mgkg iv, kelompok B diberikan pelumpuh otot rokuronium Esmeron® 1 mgkg iv. Kedua kelompok dinilai mula waktu kerja dengan TOF Watch. 10. Hasil pengukuran mula kerja kerja obat diukur, rasio TOF kedua kelompok dinilai secara statistik. 11. Dilakukan penilaian kondisi intubasi dengan kriteria Cooper. Intubasi dilakukan pada saat terjadi blok maksimal dari TOF, dan dilakukan oleh residen PPDS semester III keatas. Universitas Sumatera Utara 12. Penelitian dihentikan bila subjek menolak berpartisipasi, terjadi kesulitan intubasi, kegawat daruratan jalan nafas, jantung, paru dan otak yang mengancam jiwa.

3.8. ALUR PENELITIAN