Interaksi dan Potensi Efek Kardiovaskuler

Karakteristik molekuler yang menarik dari rokuronium adalah tidak adanya fragmen mirip asetilkolin yang ditemukan pada nukleus steroid A ring dari pankuronium dan vekuronium. Fragmen mirip asetilkolin terletak pada D ring yang sesuai untuk bergabung dengan reseptor neuromuscular junction dan umumnya ada pada obat pelumpuh otot dengan potensi tinggi. Fragmen mirip asetilkolin ini dapat tetap tampak pada struktur rokuronium. Namun penggantian methyl group yang terletak pada quaternary nitrogen dari pankuronium dan vekuronium, oleh allyl group dan tidak adanya fragmen mirip asetilkolin pada A ring mungkin yang bertanggung jawab pada penurunan potensi yang tampak pada rokuronium. Penggantian acetate group yang terletak pada A ring oleh hydroxy group, yang mungkin menyebabkan rokuronium sebagai larutan yang stabil. Digunakan dalam 24 jam setelah pencampuran dan disimpan pada 2-8 derajat Celcius. Rokuronium dikemas dalam larutan isotonis yang steril dan non pirogen.

b. Interaksi dan Potensi

3 Penelitian pada manusia mempunyai potensi 15 vekuronium. ED 50 0.105 mgkg - 0.170 mgkg, dan ED 90 dari 0.259 mgkg 0.305 mgkg, tergantung teknik anestesi dan stimulasi yang digunakan. Enfluran dan isofluran mempunyai efek potensiasi dengan rokuronium, sedang halotan kurang dibanding enfluran dan isofluran, hal ini sama dengan obat pelumpuh otot yang lain. Penelitian mengenai interaksi rokuronium dengan beberapa obat anestesi intravena seperti droperidol, midazolam, etomidate, thiopentone dan propofol tidak mempunyai efek yang nyata secara klinis dari rokuronium, namun dosis tinggi obat- Universitas Sumatera Utara obatan tersebut dapat mempunyai efek potensiasi yang sedikit, pemberian suxamethonium sebelumnya tidak memberikan efek pada potensi rokuronium.

c. Efek Kardiovaskuler

2,20,22 Pelumpuh otot dapat menghasilkan efek kardiovaskuler pada blok reseptor muskarinik, blok ganglion, pelepasan noradrenalin dan blokade re-uptake, atau pelepasan histamin. Rokuronium juga memiliki sedikit efek vagolitik, oleh karena itu rokuronium cocok juga digunakan untuk operasi yang mempunyai resiko stimulasi vagal. Begitupun rokuronium tidak menyebabkan perubahan denyut jantung ataupun tekanan darah Pada dosis klinis rokuronium mempunyai aktifitas sedikit atau tidak ada pada reseptor kolinergik nikotinik yang lain diluar otot rangka. Efek vagolitik yang ringan, yang tampak pada dosis yang lebih tinggi dari rokuronium dapat membantu pencegahan bradikardia intra operatif yang mana dapat menyebabkan masalah pada anestesia. Kurangnya bloking ganglion secara relatif atau efek simpatomimetik, biasanya tidak menyebabkan masalah pada pasien-pasien yang menggunakan terapi anti depresan, β bloker yang mana tergetnya pada sistim simpatis. Tidak ada perubahan hemodinamik yang berarti oleh karena pemberian rokuronium. Tidak ada peningkatan plasma histamin pada dosis 1,2 mgkg iv 4xED 95 . Perubahan hemodinamik sedikit pernah diobservasi sewaktu operasi bypass koroner jantung. Reaksi anafilaksis pernah juga dilaporkan, namun ternyata dianggap tes positip palsu, karena lebih 50 dari populasi menunjukkan tes intradermal dengan hasil positip. Penemuan terbaru disimpulkan bahwa tidaklah tepat untuk menghindari rokuronium karena alasan reaksi anafilaksis.

d. Sifat Pelepasan Histamin