BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Efektivitas
Pengertian efektivitas yang umum adalah menunjukkan pada taraf tercapainya hasil, dalam bahasa sederhana hal tersebut dapat dijelaskan bahwa :
efektivitas dari perencanaan pajak penghasilan adalah bila tujuan perencanaan pajak penghasilan tersebut dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan yang
direncanakan. Sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, efektivitas adalah pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan, yaitu
dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil www.usu.ac.id.
2. Pengertian Perencanaan Pajak
Upaya dalam melakukan penghematan pajak secara legal dapat dilakukan melalui manjemen pajak, Namun perlu diingat bahwa legalitas dari Tax
management tergantung dari instrumen yang dipakai, Legalitas baru dapat diketahui secara pasti setelah ada putusan pengadilan.
Secara umum, manajemen pajak dapat didefinisikan sebagai berikut Shopar Lumbantoruan, 2004: 354 : Manajemen pajak adalah sarana untuk
memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar tetapi jumlah pajak yang tlibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang
diharapkan.
Universitas Sumatera Utara
Perencanaan pajak adalah langkah awal dalam manajemen pajak. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan,
dengan maksud dapat diseleksi jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan. Pada umumnya penekanan perencanaan pajak adalah untuk
meminimumkan kewajiban pajak. hal ini dapat kita lihat dari dua defenisi perencanaan pajak di bawah ini Crumbley D Larry, Friedman Jack P, Andersen
Susan B, 2004: 300 : Tax Planning is the systematic analysis of deferring me options aimed at
the minimization of tax liability in current and future tax periods. Tax Planning is arrangements of a persons business and or private
affairs in order to minimize tax liability. Jika tujuan perencanaan pajak adalah untuk merekayasa agar beban pajak
tax burdens serendah mungkin dengan memanfaatkan peraturan yang ada tetapi berbeda dengan tujuan pembuat Undang-undang maka tax planning disini sama
dengan tax avoidance karena secara hakikat ekonomis keduanya berusaha untuk memaksimalkan penghasilan setelah pajak after tax return karena pajak
merupakan unsur pengurang laba yang tersedia baik untuk dibagikan kepada pemegang saham maupun untuk diinvestasikan kembali.
Untuk meminimumkan kewajiban pajak dapat dilakukan dngan berbagai cara baik yang masih memenuhi ketentuan perpajakan lawful ataupun yang
melanggar peraturan perpajakan Unlawful. Istilah yang sering digunakan adalah tax avoidance dan tax evasion. Pengertian dari kedua istilah tersebut adalah
sebagai berikut Lyions Susan M, 2006: 303 :
Universitas Sumatera Utara
Tax avoidance Is a term used to describe the legal arrangements of tax payers affairs so as to reduce his tax liability. Its often to pejorative
overtones, for example it is use to describe avoidance achieved by artificial arrangements of personal or business affair to take advantage of
loopholes, ambiguities, anomalies or other deficiencies of tax law. Legislation designed to counter avoidance has become
more commonplace and often involves highly complex
“
Tax evasion is the reduction of law by ilegal means. The distinction, howeve,r is not atways easy. Some example of tax evoidance
schemes include locating assets in offshore jurisdictions, delaying repatrilation of profit earn in low~tax foreign jurisdictions, ensuring that
gains are capital rather than income so the gains are not subject to tax or a subject at a lower rate, spreading of income to other tax payers with
lower marginal tax rates and taking advantages of tax incentives’’ Jadi, dapat dibuat pengertian perencanaan pajak sebagai berikut :
Perencanaan pajak merupakan tindakan penstrukturan yang dengan konsekuensi potensi pajaknya, yang tekanannya kepada pengendali setiap
transaksi yang ada konsekuensi pajaknya. Tujuannya adalah bagaimana pengendalian tersebut dapat mengefisiensikan jumlah pajak yang akan
ditransfer ke pemerintah, melalui apa yang disebut sebagai penghindaran pajak tax avoidance dan bukan penyelundupan pajak tax evasion yang
merupakan tindak pidana fiskal yang tidak akan ditoleransikan Walaupun kedua cara tersebut kedengarannya mempunyai konotasi yang sama
sebagai tindak kriminal, namun satu hal yang jelas berbeda di sini bahwa penghindaran pajak adalah perbuatan legal yang masih dalam ruang
lingkup pemajakan dan tidak melanggar ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan, sedang penyelundupan pajak jelas-jelas merupakan
perbuatan ilegal yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Menurut Erly Suandi 2003:67 dalam Perencanaan Pajak, jenis perencanaan pajak bisa dibagi menjadi dua :
a. Perencanaan pajak domestik nasional national taxplanning} b. Perencanaan pajak Internasional International tax planning
Dalam melakukan perencanaan pajak baik untuk nasional maupun untuk Internasional yang sering dilakukan adalah dengan melakukan Muhammad Zain,
2003: 67 : a. Avoid to top bracket baik dengan memanfaatkan interest, investment
Universitas Sumatera Utara
maupun losses arbitrage b. Income recognation acceleration terutama untuk PPN
c. Income spreading baik untuk beberapa Wajib Pajak maupun tahun pajak.
d. Tax payment deferral e. Tax exclusive Maximazation misalnya dengan pengaturan tempat jasa
f. Transformasi taxable ke non taxable income g. Transformasi non-deductible ke deductible expenses
h. Penciptaan maupun percepatan deductible tax expenses
3. Tahapan Perencanaan Pajak Tax Planning