Analisis Kebijakan dalam Perencanaan Pajak

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bab II, penulis telah mengemukakan tinjauan teoritis yang mendasari adanya perencanaan pajak penghasilan badan. Kemudian pada bab III, penulis mengemukakan hasil penelitian yang telah dilakukan di perusahaan. Pada bab IV ini, penulis mencoba mengemukakan analisis dan evaluasi atas hasil penelitian tersebut.

1. Analisis Kebijakan dalam Perencanaan Pajak

Untuk dapat mendesain suatu perencanaan pajak penghasilan terlebih dahulu perlu diketahui suatu model yang dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah pendapatan yang akan diterima jika suatu perusahaan ingin membayar pajak dalam jumlah.yang diinginkan. Dalam, hal ini penulis mencoba menggunakaa Model sebagai berikut: Dimana: P 1 = Pendapatan yang direneaaakan untuk tahun berikutnya BT = Biaya Tetap TL = Target Laba Fiskal BV = Biaya Variabel P = Pendapatan tahun ini Dari model tersebut dapat ditentukan berapa besar pendapatan jika perusahaan ingin memperoleh laba fiskal yaag ditargetkan tercapai, Namun sebelum menggunakan model tersebut perusahaan ataupun tax planner harus jeli dalam menentukan besar biaya tetap dan biaya variabel secara tepat, terutama P 1 = BF + TL 1- BV P Universitas Sumatera Utara pada perusahaan perkebunan, karena pada umumnya perusahaan perkebunan sering mengabaikan pemisahan biaya tersebut dalam penyusunan anggaran terlebih lagi dalam penyajian laporan keuangan. Padahal pemisahan biaya tersebut sangat penting dalam banyak hal, khususnya dalam merencanakan besar target laba fiskal yang akan dicapai dalam rangka menentukan jumlah pajak yang akan dibayar. Sebelum diuraikan mengenai analisis perencanaan pajak penghasilan ini, sebaiknya penulis jelaskan terlebih dahulu mengenai pola perilaku biaya. Dalam hal ini penulis hanya menyajikan biaya tetap dan variabel, sedangkan mixed cost biaya semi variabel tidak disajikan. Biaya Tetap Biaya tetap biasanya disebut biaya kapasitas capacity cost karena biaya tersebut terjadi karena adanya gedung, peralatan, karyawan profesional yang terlatih, dan alat-alat lainnya yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas produk untuk mempertahankan aktivitasnya. Untuk tujuan perencanaan, biaya tetap dipilih menjadi biaya yang telah ditetapkan dan biaya kebijakan committed dan discretionary. 1. Biaya Tetap Yang Telah Ditentukan Committed Fixed Cost Biaya tetap yang telah ditentukan berkaitan dengan investasi, fasilitas, peralatan dan strufktur organisasi pokok dalam suatu perusahaan. Contoh biaya ini meliputi penyusutan gedung dan peralatan, pajak bangunan, asuransi, dan gaji manajemen puncak dan karyawan operasional, Dua faktor yang berkaitan dengan biaya tetap yang telah ditentukan adalah 1 biaya-biaya tersebut bersifat jangka panjang, 2 tidak dapat dikurangi menjadi nol Universitas Sumatera Utara meskipun pada jangka pendek tanpa mengganggu tingkat profitabilitas atau tujuan jangka panjang organisasi. Meskipun kegiatan operasi dihentikan, biaya ini tetap akan terjadi. Selama kondisi resesi, perusahaan tidak akan memecat para eksekutif kunci atau menjual fasilitas yang penting. Struktur organisasi dan fasilitas yang penting dijaga keutuhannya. Biaya untuk merekrut mereka kembali akan jauh lebih besar daripada penghematan jangka pendek yang mungkin diperoleh. 2. Biaya Tetap Kebijakan Discretionary Fixed Cost Biaya ini disebabkan oleh keputusan Tahunan yang dibuat oleh manajemen untuk membelanjakan biaya tetap tertentu. Contoh biaya tetap kebijakan termasuk iklan, riset, hubungan masyarakat, program pengembangan manajemen, dan magang untuk para mahasiswa. Ada dua perbedaan pokok antara biaya tetap yang telah ditentukan dengan biaya tetap kebijakan. Pertama, perencanaan untuk biaya tetap kebijakan biasanya untuk jangka waktu yang lebih pendek biasanya satu tahun. Sebaliknya, seperti yang telah dijelaskan di atas, biaya tetap yang telah ditentukan melibatkan perencanaan untuk beberapa tahun ke depan. Kedua, biaya tetap kebijakan dapat dibuat untuk jangka pendek dengan pengaruh negatif yang minimal terhadap tujuan perusahaan jangka panjang. Sebagai contoh, perusahaan membelanjakan 50.000 secara tahunan untuk program pengembangan manajemen. Program tersebut dapat dibatalkan atau ditunda karena kondisi ekonomi yang tidak baik untuk mengurangi besarnya pengeluaran pada tahun tersebut Meskipun pemotongan tersebut memiliki Universitas Sumatera Utara pengaruh yang tidak menguntungkan, tetapi masih meragukan bahwa pengaruhnya akan sebesar kalau perusahaan memberhentikan personel kunci dalam perusahaan. Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang jumlah yang berubah secara proporsional terhadap perubahan tingkat aktivitas. Jika tingkat aktivitasnya dilipatduakan, total biaya variabel juga akan dilipatduakan, Jika aktivitas naik 10, total biaya variabel juga akan naik 10 . Kemampuan untuk memprediksi bagaimana biaya akan berperilaku apabila ada perubahan aktivitas adalah hal yang sangat penting dalam perbuatan fungsi manajemen yang lain. Manajer menggunakan susunan biaya berdasarkan perilakunya untuk dasar pembuatan keputusan. Untuk menjawab kebutuhan ini, laporan laba rugi disusun berdasarkan format kontribusi. format kontribusi mengklasifikasikan biaya dalam laporan Laba rugi berdasarkan perilakunya. Analisis Biaya - Volume - Laba meliputi penentuan kombinasi yang terbaik biaya variabel, biaya tetap, harga jual, volume penjual, dan bauran penjualan. Dapat dilakukan trade - off diantara tipe-tipe biaya seperti juga halnya dengan biaya dan harga jual dan volume penjualan. Analisa Biaya - Volume - Laba memberikan alat yang sangat bermanfaat bagi manajer untuk mengidentifikasi berbagai langkah untuk meningkatkan Laba. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pegawai PT. Persero Perkebunan Nusantara III Medan, maka dapat ditentukan pengklasifikasian biaya berdasarkan perilaku biaya. Namun pengklasifikasian tersebut bersitat fiktif karena tidak diperolehnya data yang akurat mengenai pemisahan biaya tersebut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Komponen Biaya Variabel PT Persero Perkebunan Nusantara III BIAYA VARIABEL 2006 2007 2008 Biaya Lembur 181608023 201757754 243364212 Jasa Produksi 35821425532 9084716639 1.7399E+10 Biaya Bahan Bakar Kendaraan 380449138 467434528 539298070 Biaya Bahan Bakar Kapal Pandu 4038530846 6440697101 6298826287 Biaya Bahan Bakar Atel Fas Pel 948934870 1645272287 1745285300 Biaya Bahan Bakar Instalasi Fas Pel 1430500 1689600 Biaya Bahan Bakar Genset 123538816 105996101 266500900 Biaya Bahan Bakar Kenderaan Operasional 32017900 31171520 31444700 Biaya Bahan Pelumas 937502726 1159273317 689972900 Biaya Bahan Makan di Kapal 527957800 675066900 665683000 Biaya Bahan Makan di RSP 58747000 70898150 76978500 Biaya Air Operasional 802866589 694208208 844769295 Biaya Lstrik Operasional 7472514418 9041539994 9801771207 Biaya Telepon Operasional 57314732 49714086 38555647 Bahan Obat-Obatan 264591 4950 3289839229 3352878000 Biaya Pas Pelabuhan 182977615 235062828 258868818 Biaya Perlengkapan Operasional 4623891 855 6017058438 1412430905 Biaya Bahan Insentif UTPK 2029560088 1824482099 2359520662 Biaya Transport Pandu 73171000 93940000 110915000 TOTAL BIAYA VARIABEL 60938923898 4.1131E+10 4.8137E+10 Sedangkan biaya tetapnya diasumsikan dapat dihitung dengan cara Mengurangi seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan total biaya variabel tersebut. Dengan adanya pemisahan antara biaya variabel dan biaya tetap tensebut. maka dapat ditentukan jumlah pendapatan yang harus dtperoleh perasahaan guna mencapai laba yang telah ditargetkan, khususnya yang berkaitan dengan laba. fiskai sehingga periu dilakukan perencanaan pajak penghasilan. Dari data tersebut dapat didesain perencanaan pajak penghasilan dengan menggunakan model yang telah diuraikan di atas sehingga dapat ditentukan besarnya pendapatan yang akan diperoleh dengan target laba fiskal. Universitas Sumatera Utara

2. Analisis Rekonsiliasi Laporan Keuangan Komersial dan Fiskal