Sejarah Singkat Wakaf Di Kedah

BAB III PERWAKAFAN DI NEGARA BAGIAN KEDAH

E. Sejarah Singkat Wakaf Di Kedah

Pada awal Islam, pemahaman tentang wakaf sedikit demi sedikit berkembang dan telah mencakup beberapa benda seperti tanah dan perkebunan yang hasilnya dimanfaatkan untuk kepentingan tempat peribadatan dan kegiatan keagamaan, serta diberikan kepada fakir miskin. Seperti yang kita ketahui, kerajaan Romawi bah mewakafkan harta untuk kepentingan perpustakaan dan kegiatan ilmiah lainnya. Perkembangan wakaf yang paling menonjol terjadi setelah datangnya risalah kenabian Muhammad SAW yang menyebarkan agama Islam dikalangan masyarakat muslim atau yang kita sebut sekarang Negara Timur Tengah khususnya. Perkembangan dan penyebaran wakaf terus berlanjut hingga masa penjajahan oleh bangsa Eropa terhadap Arab dan ekspansi militer besar-besaran. Dengan kata lain, pengelolaan wakaf tidak berhenti karena sebab-sebab yang nanti akan kita sebutkan, sekalipun penjajahan tersebut telah mengakibatkan masyarakat muslim menjadi tertinggal. Wakaf Islam banyak tambah dan berkembang dizaman sahabat, khususnya setelah pembebasan kawasan arab, seperti wakaf tanah dan perkebunan yang banyak tersebar di Madinah, Makkah, Khaibar, Syam, Iraq, Mesir dan Negara arab lainnya. Sejak saat itu wakaf berkembang sangat pesat dan mencapai puncaknya pada masa Pemerintah Abbasiah, dimana masyarakatnya banyak yang kaya dan berlimpah harta. 26 Di Malaysia pelaksanaan wakaf telah dilakukan sejak kedatangan Islam dan telah menjadi pelaksanaan biasa bagi masyarakat Islam. Dari hasil penelitian lapangan yaitu interview langsung kepada Majlis Agama Islam Kedah dibagian Eksekutif Unit Projek Dan Wakaf, menyatakan bahwa, belum ada kajian terperinci yang pernah dibuat, berhubungan dengan kapan wakaf dilaksanakan, tetapi wakaf senantiasa dilakukan oleh umat Islam Kedah sebagai aktivitas keagamaan yang terus diamalkan 35 . Pada awalnya, wakaf dikelola oleh orang-orang yang mewakafkan sendiri harta mereka pewaqif atau berada ditangan pemimpin masyarakat setempat, yang terlibat secara langsung dengan aktivitas agama seperti imam, ketua RT, Penghulu atau jawatan kuasa masjid yang dilantik oleh masyarakat. Misalnya Masjid Negeri Kedah yang dibangun pada tahun 1847 oleh keluarga Datu’ Patinggi Ali yaitu Kepala Orang Melayu Kedah yang telah mewakafkan tanah sebesar 10 ekar. Di sekitar masjid ini, dijadikan tanah perkuburan orang-orang Islam di sekitar Kedah. Tanah wakaf ini tidak pernah di daftarkan di Majlis Agama Islam Kedah pada masa itu, sehingga pemerintah Kedah mengambilalih pengurusan tanah dan masjid tersebut pada 1968 36 . Pada masa kini amanah pengelolaan harta wakaf dikelola oleh Tabung Baitul Mal Kedah TBK yaitu pemerintah setempat. Tabung Baitul Mal Kedah telah 35 Wawancara Pribadi Dengan Nurul Hidayah Binti Hj. Salleh, Alor Setar, Kedah 10 April 2008. 36 Wawancara Pribadi Dengan Nizam Bin Ahmad, Alor Setar, 10 April 2008. melantik seorang pegawai yang bertanggungjawab untuk mengurus pentadbiran wakaf. Bagaimana pun pegawai tersebut ditugaskan untuk mengurus Hal Ehwal Masjid, musolla, dan Baitul Mal. Tidak ada pegawai khusus untuk menjaga kepentingan pentadbiran dan pengelolaan wakaf 37 .

F. Pelaksanaan Wakaf