Pengawasan Harta Wakaf Semua hukum wakaf merupakan hasil ijtihad dan ditetapkan atas dasar bahwa

3. Sekiranya prosedur mendapatkan hak bagi tanah-tanah wakaf yang diketahui berdasarkan dokumen luar atau dalam yang nama pemiliknya tidak dapat diketemukan telah meninggal dunia atau lain-lain maka pihak nazhir harus membuat maklumat mengenai tanah wakaf daripada mana-mana pihak, seperti maklumat masyarakat setempat, kantor tanah dan maklumat dalam instansi lain seperti mendapatkan Surat Ikatan Amanah dari kantor Pejabat Tanah Daerah. 4. Menyewakan tanah benda wakaf itu kepada pihak lain untuk diperoleh manfaat dari harta wakaf itu. 5. Memelihara harta wakaf dapat diambilkan dari harta wakaf yang dimaksud atau diambil dari sumber lainnya kecuali harta wakaf sebelumnya pernah tidak membayar pajak sebelum diserahkan kepada Tabung Baitul Mal Kedah. Maka pajak harus dilunasi oleh pewakif terlebih dulu. 6. Membagikan hasil harta wakaf kepada pihak yang berhak menerimanya. Di samping itu nazhir juga berkewajiban mengawasi, memperbaiki jika rusak, mengembangkan dan mempertahankan wakaf berdasarkan pada ketentuan- ketentuan yang berlaku di tempat nazhir itu bertugas.

D. Pengawasan Harta Wakaf Semua hukum wakaf merupakan hasil ijtihad dan ditetapkan atas dasar bahwa

nazhir adalah wakil atau wali yang menguruskan wakaf dan harus tunduk pada peraturan pengawasan. Sekalipun banyak hadist yang memperbolehkan nazhir melakukan sesuatu dan di sisi lain melarangnya serta memperpanjang masa kerjanya menurut mazhab Hambali, akan tetapi itu semua tertanggung pada kemaslahatan sesuai dengan kondisi dan pengalaman yang telah dilakukan oleh orang lain sebelumnya 57 . Dalam perbahasan ini juga penulis mencoba mengetengahkan sebagian konsep perundang-undangan kontemporer dalam mengawasi kinerja nazhir dari pihak Kementerian yang berkompeten sebagai ganti dari hakim dan perbandingannya dengan metode pengelolaan perusahaan saham yang banyak dilakukan di Asia Tengah dan pengalaman di Barat telah terbukti berhasil. Antara perkara yang perlu diambil kira dalam pengawasan wakaf ialah 58 : 1. Kementerian Wakaf mengawasi semua nazhir wakaf Islam, karena itu dalam kementerian ini perlu dibentuk lembaga pengawasan wakaf Islam. 2. Lembaga pengawas wakaf berhak mengoreksi kinerja para nazhir wakaf dan membuat peraturan serta memantau pengurusannya, keuangannya dan meminta kepada mereka laporan secara berkala dan lain sebagainya. Lebih dari itu lembaga pengawas wakaf juga berhak mengeluarkan panduan pelaksanaan khusus menyangkut hak itu semua. Lembaga pengawas wakaf juga berhak menolak tindakan nazhir dan disertai alasan yang jelas. 3. Apabila pendapatan wakaf produktif berkurang dari semestinya selama tiga bulan yang lewat secara berturut-turut maka lembaga pengawas wakaf berhak memanggil nazhir dan mengadakan pemantauan apakah berkurangnya 57 Ibid , Sais Agil Husin Al-Munawar, “Hukum Islam dan Pluralitas Sosial”.h 159 58 Hishamuddin Mohd Ali, “Pelaburan Wakaf: Strategi Dan Rangka Kerja Perundangan Islam”. Kovensyen Wakaf Kebangsaan 2006 h. 8. pendapatan itu disebabkan oleh kesalahan manajemen, kelengahan atau tindakan yang ceroboh 59 . Jika disebabkan oleh salah satu di antara tiga sebab di atas, maka nazhir dapat diberhentikan dengan mengeluarkan surat pemberhentian disertai alasan-alasan yang jelas. 4. Semua harta milik wakaf sosial harus dibebaskan dari pajak; baik wakaf yang bersifat wakaf khusus atau wakaf am. Pembebasan pajak ini meliputi pajak produksi, pajak penjualan, pajak ekspor dan impor dan semua jenis pajak langsung maupun tidak langsung 60 . 5. Harta wakaf berhak mendapatkan perlindungan dan perawatan sebagaimana harta umum. Karena itu, harta wakaf tidak boleh dipindah tangankan atau dimiliki secara pribadi dan kepada yang merusaknya diberikan hukuman sebagaimana hukuman yang diberikan kepada mereka yang merusak harta umum 61 . 6. Nazhir wakaf boleh mencari dana yang layak untuk membangun tanah wakaf dan mengembangkan asetnya dari berbagai sumber di dalam negeri atau luar negeri dengan syarat pencarian dana tersebut dilakukan sesuai dengan cara yang diperbolehkan oleh syariat Islam 62 . 59 Ibid , Jabatan Wakaf, Zakat Dan Haji Jabatan Perdana Menteri. “Manual Pengurusan Tanah Wakaf ” Kuala Lumpur 2006 h. 49. 60 Megat Mohd. Ghazali Megat Abd. Rahman, , “Pembangunan Tanah Wakaf: Isu, Prospek Dan Strategi”. Konvensyen Wakaf Kebangsaan 2006 h. 12. 61 Satria Effendi M. Zen, “Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, Analisis Yurisprudensi Dengan Pendekatan Ushuliyah”. Jakarta, Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Jakarta, cet, 1, 2004 h. 470. 62 Ibid. h, 471. Sebenarnya kebanyakan bentuk pengembangan wakaf harus mendapat perhatian berdasarkan tujuan syariat dalam menjaga harta wakaf dan pengembangannya, untuk meningkatkan amal kebaikan di tengah-tengah masyarakat dan menjaga hak-hak wakif yang ada perannya. Sebab hanya dengan meningkatnya manfaat wakafnya, pahala wakif dapat ditingkatkan dengan izin Allah S.W.T.

BAB IV ANALISIS TERHADAP PERMASALAHAN WAKAF