tertentu yang dibeli melalui pemegang amanah wakaf tersebut. Wakaf ini juga dikenal dengan nama wakaf petak atau wakaf lantai
47
. Dari uraian di atas, produk wakaf moderen ini telah dilaksanakan dan
mendapat sambutan baik dari kalangan pewakaf dan pemerintah karena mendatangkan manfaat kepada masyarakat terutamanya golongan yang memerlukan
bantuan.
C. Keberadaan Nazdir Dan Wewenangnya
Nazhir berasal dari kata kerja bahasa Arab
ﺮﻈ –
ﺮﻈ –
ﺮﻈ ا
mempunyai arti, “menjaga, memelihara, mengelola dan mengawasi”
48
. Adapun nazhir adalah isim fa’il dari kata “nazhara” yang dapat diartikan ke dalam bahasa Indonesia dengan
pengawas penjaga dan dalam bahasa Melayu ialah pengurus pengelola.
Sedangkan nazhir wakaf adalah orang yang diberi tugas untuk mengelola wakaf. Pengertian ini kemudian di Negara bagian dikembangkan menjadi kelompok
orang atau badan hukum yang diserahi tugas untuk memelihara dan mengurus benda wakaf. Dengan demikian, nazhir berarti orang yang berhak untuk bertindak atas harta
wakaf, baik untuk mengurusnya, memeliharanya, dan mendistribusikan hasil wakaf kepada orang yang berhak menerimanya
49
.
47
Awang, Che Omar. “Pelaksanaan Wakaf Pelaksanaan Di Malaysia”. h. 7
48
Sais Agil Husin Al-Munawar, “Hukum Islam dan Pluralitas Sosial”.Jakarta: Penamadani, 2004 h.151.
49
Wawancara Pribadi Dengan Zulhazmi Bohari, Kedah 14 April 2008.
Pada dasarnya siapa pun dapat manjadi nazhir asalkan ia dapat melakukan tindakan hukum. Akan tetapi, karena tugas nazhir menyangkut harta benda dan
pemanfaatannya harus diberikan kepada pihak yang berhak menerimanya dan mampu sebagai pengelola. Itulah sebabnya Jabatan nazhir harus dipercayakan oleh orang
yang mampu menjalankannya
50
. Mengingat salah satu tujuan wakaf ialah menjadikannya sebagai sumber dana
yang produktif, tentu memerlukan nazhir yang mampu melaksanakan tugas-tugasnya secara professional dan bertanggung jawab. Syarat moral yang harus ada pada nazhir
adalah paham tentang hukum wakaf, baik dalam tinjauan syari’ah maupun perundang-undangan negara, jujur, amanah dan adil sehingga dapat dipercaya dalam
proses pengelolaan dan pentasharrufan kepada sasaran wakaf serta punya kecerdasan baik emosional maupun spiritual
51
. Syarat manajemen pada nazhir pula ialah mempunyai kapasitas dan
kapabilitas yang baik dalam leadership, visioner, mempunyai kecerdasan yang baik secara intelektual dan pemberdayaan serta professional dalam bidang pengelolaan
harta. Dan yang terakhir syarat bisnis ialah harus mempunyai sifat keinginan, pengalaman atau siap untuk dimagangkan dan punya ketajaman melihat peluang
usaha sebagaimana layaknya entrepreneur
52
.
50
Ibid. h. 62
51
Ibid. h 153.
52
Munzir Qahaf, Edisi Indonesia:“Manajemen Wakaf Produktif” Jakarta, Pustaka al-Kaustar Grup, 2007, Cet. Ketiga h. 167.
Meskipun demikian, tidak berarti bahwa nazhir mempunyai kekuasaan mutlak terhadap harta yang diamanatkan kepadanya
53
seperti tidak boleh menjual, menggadaikan atau menyewakan harta wakaf, kecuali diizinkan oleh pengadilan.
Ketentuan ini sesuai dengan masalah kewarisan dalam kekuasaan kehakiman yang memiliki wewenang untuk mengontrol kegiatan nazhir
54
. Hal ini menunjukkan bahwa wewenang nazhir dibatasi oleh ketentuan-
ketentuan yang telah ditetapkan oleh waqif maupun hakim. Sebagai contoh, masalah sewa-menyewa harta wakaf ini diperbolehkan jika dapat mengembangkan harta
wakaf. Hanya saja, sewa-menyewa tersebut harus mendapatkan izin dari waqif, Tabung Baitul Mal Kedah TBK dan Majlis Agama Islam Kedah MAIK
55
. Adapun tugas-tugas nazhir antara lain sebagai berikut
56
: 1. Pengurusan pendaftaran tanah wakaf dan perkara yang berkaitan dengan
pendaftaran seperti menyerahkan seterpikatsurat bukti pemilikan tanah permohonan kepada waqif.
2. Membuat perencanaan ke kawasan tanah dan menentukan batasannya yang hendak diwakafkan.
53
Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqi, Pengantar Fiqh Muamalat cet-2 Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2001 h. 20.
54
Ahmad Zaki Abdul Latif, “Pengurusan Harta Wakaf Dan Potensinya Kearah Kemajuan Pendidikan Umat Islam Di Malaysia”
. Kovensyen Wakaf Kebangsaan 2006 h. 4.
55
Wawancara pribadi dengan Zulhazmi Bin Bohari, Kedah, 14 April 2008.
56
Jabatan Wakaf, Zakat Dan Haji Jabatan Perdana Menteri, Manual Pengurusan Tanah Wakaf.
h. 46.
3. Sekiranya prosedur mendapatkan hak bagi tanah-tanah wakaf yang diketahui berdasarkan dokumen luar atau dalam yang nama pemiliknya tidak dapat
diketemukan telah meninggal dunia atau lain-lain maka pihak nazhir harus membuat maklumat mengenai tanah wakaf daripada mana-mana pihak, seperti
maklumat masyarakat setempat, kantor tanah dan maklumat dalam instansi lain seperti mendapatkan Surat Ikatan Amanah dari kantor Pejabat Tanah Daerah.
4. Menyewakan tanah benda wakaf itu kepada pihak lain untuk diperoleh manfaat dari harta wakaf itu.
5. Memelihara harta wakaf dapat diambilkan dari harta wakaf yang dimaksud atau diambil dari sumber lainnya kecuali harta wakaf sebelumnya pernah tidak
membayar pajak sebelum diserahkan kepada Tabung Baitul Mal Kedah. Maka pajak harus dilunasi oleh pewakif terlebih dulu.
6. Membagikan hasil harta wakaf kepada pihak yang berhak menerimanya. Di samping itu nazhir juga berkewajiban mengawasi, memperbaiki jika
rusak, mengembangkan dan mempertahankan wakaf berdasarkan pada ketentuan- ketentuan yang berlaku di tempat nazhir itu bertugas.
D. Pengawasan Harta Wakaf Semua hukum wakaf merupakan hasil ijtihad dan ditetapkan atas dasar bahwa