wakaf pada instansi yang berwenang harus mendapat perhatian dan diberikan legitimasi religius oleh pemerintah.
Maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti masalah ini melalui penelitian
skripsi dengan judul “ Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah Malaysia.”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Untuk mempermudahkan penulis dalam pembahasan, penulis perlu kiranya mengidentifikasi masalah sehingga jelas apa yang perlu dibahas. Masalah perwakafan
yang belakangan ini kurang diambil perhatian peranan dan kegunaannya dalam masyarakat.
Pengelolaan benda wakaf ini, dikelola sepenuhnya oleh Mahkamah Syariah dibawah Akta Pentadbiran Undang-undang Wilayah Persekutuan No. 5051993
Bahagian Kewangan.
4
Untuk mencapai sasaran yang diharapkan penulis, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis memandang perlu memberikan batasab masalah agar
tidak adanya pembahasan yang melebar sehingga menimbulkan kerancuan dan kesalah fahaman.
4
Undang-undang Malaysia, Perlembagaan Persekutuan, Internasional Law Book Services ILBS
.2003.
Permasalahan wakaf negara bagian Kedah yang penulis paparkan ini merupakan sebuah kerangka berfikir dalam rangka memahami konsep wakaf yang
diatur oleh Hukum Islam dan Hukum Positif. Guna lebih terarahnya skripsi ini maka penulis membatasinya dalam penjelasan dibawah ini. Penulis akan membahas
pengertian wakaf, syarat-syarat dan rukun-rukun wakaf mengikut pengertian al- Quran, Hadist, ijma’ ulama’ dan peraturan Undang-undang yang berlaku,
kemampuan masyarakat dan peranan kerajaan. Berdasarkan pembatasan masalah seperti tersebut diatas, penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut; aturan-aturan tentang wakaf sudah ada dikeluarkan oleh kerajaan atau badan yang berwenang yaitu dikelola sepenuhnya oleh Mahkamah
Syariah dibawah Akta Pentadbiran Undang-undang Wilayah Persekutuan No. 5051993 Bagian Kewangan. Sedangkan kenyataannya masyarakat belum faham
ataupun yang sudah faham tidak melaksanakan aturan wakaf tersebut. Inilah yang ingin penulis telusuri dalam penulisan skripsi ini. Rumusan tersebut dapat diuji dalam
bentuk pertanyaan yakni: 1. Apakah masyarakat sudah mengetahui peraturan berwakaf?
2. Apakah terdapat kemudahan dalam berwakaf? 3. Bagaimana kerajaan melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan?
C. Tujuan Penelitian
Sebagai penulis tentunya mempunyai tujuan penelitian. Tujuan yang menjadi sasaran bagi penulis adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa banyak peraturan wakaf yang diketahui oleh masyarakat dalam melaksanakan wakaf di Negara Bagian Kedah.
2. Untuk mengetahui bagaimana pihak masyarakat mendapatkan kemudahan dalam melaksanakan wakaf di Negara Bagian Kedah.
3. Untuk mengetahui sejauh manakah kerajaan melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Bagian Kedah.
D. Metode Penelitian dan Teknis Penulisan