Pengukuran Status Gizi 1. Pengertian

2.4. Status Gizi 2.4.1. Pengertian Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dokonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi Supariasa, dkk, 2002. Oleh sebab itu keadaan gizi adalah keadaan akibat dari keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut, atau keadaan fisiologik akibat dari ketersediaan zat gizi dalam seluler tubuh. Menurut Supariasa, dkk 2002, status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu.

2.4.2. Pengukuran

Penilaian status gizi dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Menurut Supariasa, dkk 2002, penilaian status gizi secara langsung dapat dikelompokkan dalam 4 cara, yaitu: 1. Antropometri, artinya ukuran tubuh manusia. Pengukuran ini berhubungan dengan berbagai macam pengkuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dar Menurut Supariasa, dkk 2002 berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Pada umumnya digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi Universitas Sumatera Utara yang terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh. 2. Klinis, pengukuran yang didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan gizi yang dapat dilihat pada jaringan epitel supervicial epithelial tissues seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid. 3. Biokimia, yaitu pemeriksan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh, antara lain: darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubu seperti hati dan otot. 4. Biofosik, yaitu metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi khususnya jaringan dan melihat perubahan struktur dari jaringan. Secara operasionalnya, penilaian status gizi yang paling sering dilakukan adalah penilaian status gizi berdasarkan indikator antropometrik dengan alasan kepraktisan, biaya murah, dan tidak memerlukan keahlian tinggi dalam menerapkannya Supariasa, dkk, 2002. Salah satu indeks penilaian status gizi yang sering dan praktis dilakukan dalam indikator antropometrik adalah mengukur berat badan menurut umur. Indeks ini menggambarkan status gizi seseorang saat ini. Kelebihan indeks berat badan menurut umur adalah: a. Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum b. Baik untuk mengukur status gizi akut dan kronis c. Sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil d. Dapat mendeteksi kegemukan Universitas Sumatera Utara Selain berat badan menurut umur sebagai salah satu indeks antropometrik dalam mengukur status gizi, tinggi badan bagi bayi sering disebut panjang badan menurut umur merupakan antrompometrik yang menggambarkan keadaan skeletal. Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Pertumbuhan badan relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu yang pendek. Oleh sebab itu indeks ini sering dipergunakan untuk mengetahui status gizi pada masa lalu hingga saat ini. Keuntungan indeks tinggi badan menurut umur adalah: a. Baik untuk menilai status gizi masa lampau b. Ukuran panjang dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa.

2.4.3. Klasifikasi

Dokumen yang terkait

Gambaran Status Karies Gigi dan Status Gizi pada Anak Sindrom Down Usia 12-18 Tahun di SLB C Kota Medan

19 174 93

Pengaruh Pola Makan, Status Gizi, Higiene dan Sanitasi Makanan terhadap Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur

23 152 134

Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Anak Peserta Program Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Kasih Ibu Di Desa Suka Maju Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara Tahun 2012

6 118 72

Gambaran Pola Pemberian Makanan Pendamping Asi Dan Status Gizi Anak Usia 0 - 24 Bulan Di Desa Alue Awe Kecamatan Muara Dua Kabupaten Aceh Utara

0 28 49

Praktek Pemberian Makan Dan Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan Ditinjau Dari Pekerjaan Ibu Di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Kotamadya Medan Tahun 2005

1 46 80

Pola Asuh Dan Status Gizi Anak Usia 0-36 Bulan Di Desa Kutambaru Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2010

1 31 90

Pola Pemberian Makan Dan Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan Di Desa Ginolat Kecamatan Sianjur Mula Mula Kabupaten Samosir, Tahun 2010

3 39 79

Konsumsi Pangan dan Status Gizi Anak Peserta Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kelompok Bermain Generasi Sejahtera di Kelurahan Merdeka Kecamatan Medan Baru Tahun 2010

6 176 70

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-6 BULAN DI KECAMATAN PURING Hubungan antara Kadar Hemoglobin dengan Status Gizi Anak Usia 0-6 Bulan di Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen.

0 1 13

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-6 BULAN DI KECAMATAN PURING Hubungan antara Kadar Hemoglobin dengan Status Gizi Anak Usia 0-6 Bulan di Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen.

0 1 13